Dari Balik Tembok Rumah Mewah Terbengkalai:Ayah Minggat, Anak Rawat Ibu Belasan Tahun
Merdeka.com - Kisah Ibu Eny Sukaesih dan anaknya Tiko (23) viral di media sosial. Keduanya menghuni sebuah rumah mewah tapi tak terawat. Terlihat dari lingkungannya yang semak, cat kusam, tanpa penerangan dan aliran air.
Sudah belasan tahun mereka tinggal hanya berdua. Dahulu, hidup Ibu Eny dan Tiko begitu terpandang. Tapi takdir tak bisa ditebak.
Hari-hari yang mereka lalui 12 tahun terakhir tak seindah dahulu. Bahkan Tiko kecil dahulu, tumbuh dengan perjuangan hebat merawat ang ibu yang kemudian jatuh sakit. Ayahnya malah pergi.
-
Apa yang membuat Kiki dan ayahnya berjuang keras? Untuk bisa sampai ke Kota Makassar, Suaib dan Kiki harus beberapa kali menyeberang pulau. Bahkan jarak untuk sampai ke ibu kota Kecamatan Takabonerate saja Suaib dan Kiki harus menempuh perjalanan laut selama 4 jam.
-
Bagaimana anak merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki kemampuan intuitif yang sangat tinggi. Mereka mampu memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah dengan cukup baik. Seiring waktu, mereka belajar untuk mengenali perubahan emosi pada orang-orang di sekitarnya, terutama yang dialami oleh ibu mereka. Anak-anak dapat merasakan ketegangan, kecemasan, atau kebahagiaan yang dirasakan oleh ibu hanya melalui ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang ditunjukkan.
-
Siapa yang kehilangan orang tua di usia muda? Dalam kisah tersebut dijelaskan bahwa Roman kehilangan kedua orang tuanya sebelum dirinya genap berusia empat tahun. Ibunya yang bernama Iriana meninggal karna keracunan saat Roman masih berusia satu tahun. Sedangkan ayahnya meninggal dua tahun kemudian setelah ibunya meninggal, akibat kecelakaan derek konstruksi.
-
Siapa yang merasakan sedihnya ibu? Anak-anak memiliki tingkat sensitivitas emosional yang sangat tinggi, terutama terhadap perasaan ibu mereka. Mereka secara alami dapat mendeteksi perubahan emosi dan energi yang dirasakan oleh orang tua. Ketika kamu mengalami kesedihan atau kemarahan, anak-anak akan merasakan ketidaknyamanan tersebut dan berusaha untuk meringankan perasaanmu.
-
Apa yang terjadi pada ibu Tamara? 'Alhamdullilah, Terima kasih Ya Allah, ibuku sudah sadar setelah 4 jam lebih pingsan karena penyumbatan pembuluh darah di Otak dan Terima kasih tak terhingga jg atas kekuatan Doa dari teman2 ????,' tulis Tamara Bleszynski.
-
Kenapa anak merasakan sedihnya ibu? Sejak masa kehamilan, hubungan antara ibu dan anak sudah mulai terjalin. Ketika seorang ibu hamil, bayi yang ada di dalam kandungannya dapat merasakan emosi yang dialami oleh sang ibu. Oleh karena itu, saat ibu merasa bahagia atau sedih, hormon yang dikeluarkan oleh tubuhnya dapat memengaruhi kondisi bayi.
Ketua RT 06/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Noves Haristedja menceritakan, Tiko sudah menetap di rumah itu sejak usianya dua tahun. Kira-kira saat itu tahun 2002. Ibu dan ayahnya pun masih bersama.
Keluarganya bisa dikatakan cukup mampu. Tak hanya terlihat dari rumahnya yang sangat besar dibandingkan warga lainnya. Suami ibu Eny juga berpenampilan sangat necis.
"Kalau dilihat rumahnya, pasti ya orang mampu. Apalagi kalau lihat penampilan Bapaknya waktu masih ada, memang berbeda dengan kita. Terlihat dari rumahnya juga paling bagus di sini dahulu," kata Noves kepada merdeka.com, Kamis (5/1).
Entah apa yang terjadi kala itu, pada 2010 silam, suami ibu Eny pergi pergi dari rumah itu. Meninggalkan sang istri serta buah hatinya. Informasi beredar kala itu, tuan rumah kembali ke kampung halamannya.
"Jadi tinggal Tiko dan ibunya. Entah itu bercerai, entah itu apa, saya kurang tahu pasti," tambah Noves.
Sejak tinggal berdua, ekonomi keluarga tersebut mulai merosot. Eny sempat membuat kue dan gorengan untuk dijual. Tiko bagian menjajakan pada tetangga. Tapi usaha itu tak berlangsung lama.
Makin hari, ekonomi mereka kian terpuruk. Tak punya duit bayar listrik dan air. Hingga akhirnya diputus. Tiko pun ikut terdampak putus sekolah saat kelas 1 SMP atau sekitar 2012.
Tak ada lagi pemasukan, Tiko terpaksa menjual barang-barang yang ada di rumahnya. Seperti piring, sendok, microwave, ikat pinggang, loyang kue, dan lain sebagainya. Tiko juga berkeliling kepada tetangga untuk meminta bantuan.
"Banyak tuh warga yang nyumbang. Warga sebelah juga kasih air ke sini. Lilin juga ada dikasih," ujar Noves.
Di 2015, saat Noves menjabat, Noves mengajak Tiko untuk menjadi tugas pengamanan di kompleks tersebut. Namun, Tiko menolak karena ibunya tak memberi izin.
"Sepanjang waktu, mungkin karena kebutuhan ekonomi, sekitar 2016 ibunya Tiko kirim surat ke saya. 'Pak Noves, saya pinjam uang. Jaminannya Tiko jadi keamanan' ya Alhamdulilah jadi keamanan sampai saat ini," kata Noves.
Saat Tiko berusia 17 tahun, Noves membantu dengan membuatkannya KTP begitu juga Eny. Kemudian, Tiko juga dibuatkan juga SIM.
"Saya tawarkan Tiko saat ada pembuatan SIM kolektif. Supaya dia aman ke mana-mana. Kalau mungkin ada pekerjaan di tempat lain jadi sopir kan bisa," ujar Noves.
Setelah mendapatkan SIM, banyak warga yang meminta bantuan Tiko untuk mengantar mereka. Tidak berhenti di situ, Noves juga membantu Tiko melanjutkan pendidikannya. Kini, Noves sudah kelas 3 SMP.
"Ada penawaran sekolah paket C dari pemerintah ya. Alhamdulillah Tiko dan ada dua keamanan lain yang ikut sekolah," kata Noves.
Soal kondisi Eny, Noves merasa warganya tersebut tak tepat disebut mengalami gangguan jiwa. Karena, masih bisa berinteraksi dengan warga.
"Kalau dibilang gangguan jiwa, nggak seperti anggapan lainnya karena ibunya Tiko interaktif juga. Kadang sama saya juga kalau ketemu saya tegur dia nyapa juga. Dia juga masih suka keluar beli makanan, ambil air," kata Noves.
Terpisah, Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin dipastikan Tiko dan ibunya selalu menjadi penerima bantuan. Namun, mereka kerap menolaknya.
"Kalau dikasih bantuan sosial enggak mau," ujar Slamet.
Oleh warga setempat warga selalu memikirkan cara agar tetap menyalurkan bantuan itu.
"Tapi kita namanya lingkungan supaya bantuan bisa nyampe ke Ibu Eny gimana, yaitu si Tiko kan diberdayakan sebagai petugas keamanan lingkungan," tambah Slamet.
Ibu Tiko menolak karena ia masih merasa orang yang berkecukupan.
"Iya begitu (tidak menerima bansos). Karena kan dia itu kan awalnya orang berada. jadi enggak mau dibantu," tambah Slamet.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kedua orangtuanya berpisah, ia memutuskan untuk tinggal bersama ayah. Mereka hidup bahagia hingga akhirnya terpisah karena hal memilukan.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah oleh akun TikTok @liintanggliintangg ini viral mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaAiman mengungkapkan bahwa ia pernah mengalami masa-masa sulit bersama kakak dan ibunya.
Baca SelengkapnyaMomen ini menjadi contoh nyata dari cinta dan kasih sayang yang tetap terjaga meskipun dalam situasi yang penuh tantangan dan perubahan.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaSang ibunda sempat pamit untuk pergi bekerja. Ibunya juga berjanji akan segera pulang jika pekerjaannya telah selesai.
Baca SelengkapnyaVideo anak kecil yang merindukan sosok ayahnya ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang baru 13 tahun, Adit harus merawat kedua orang tuanya yang menderita stroke.
Baca SelengkapnyaDi tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaDua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaSambil memeluk sang kakak, bocah ini menangis di hari pernikahan kakak perempuannya.
Baca Selengkapnya