Dari nyamuk hingga menteri Jokowi, ikut disalahkan Ahok
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dikenal sering menyalahkan pihak lain. Lepas dari tudingan itu benar atau tidak, kebiasaan sang gubernur itu kini menjadi pergunjingan publik, seiring dengan pencalonannya kembali sebagai orang nomor 1 DKI.
Salah satu yang paling banyak dipergunjingkan adalah sikap Ahok yang menyalahkan nyamuk di pinggiran Jakarta sehingga mengakibatkan meningkatnya kasus demam berdarah (DBD) di ibukota hingga 30 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Rata-rata itu (kasus DBD) terjadi di lokasi yang agak dekat dengan pinggiran, seperti Bekasi dan Tangerang. Itu sudah kami pelajari," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Februari silam.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
Ahok curiga, kawasan penyangga ibu kota jarang melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk. Oleh karena itu, Ahok bakal menawarkan bantuan fogging pada daerah penyangga jika memang belum banyak dilakukan daerah penyangga.
Tidak hanya nyamuk, Ahok belakangan juga menyalahkan dua menteri Kabinet Kerja. Dia adalah Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Ahok menyalahkan Mendagri Tjahjo Kumolo atas tidak direvisinya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Ahok menuding aturan ini sebagai biang keladi banyaknya proyek pembangunan di ibu kota yang mandek di tengah jalan. Sebab, Permendagri itu melarang kepala daerah menerapkan sistem multiyears dalam pelaksanaan proyek.
Tidak hanya menyalahkan, Ahok bahkan menyatakan bisa menjadi Mendagri yang baik. Pernyataan ini seakan Ahok ingin secara tidak langsung mengatakan, dia bisa lebih baik dari Tjahjo Kumolo, Mendagri saat ini.
"Tolong Pak Dirjen Mendagri, bukan saya kritik ini Pak, saya sanggup jadi Mendagri yang baik ini pak. Karena saya pernah bikin partai, jadi sekjen partai, dan 2,5 tahun di Komisi II DPR. Saya orang keuangan," jelas Ahok dalam pembukaan Musrembang Pemprov DKI Jakarta tahun 2016 di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/4).
Tidak hanya Mendagri Tjahjo Kumolo yang disalahkan Ahok, mantan Bupati Belitung Timur itu juga menyalahkan Menteri Susi atas keputusan diberhentikannya proyeksi reklamasi Teluk Jakarta oleh Kementerian Kelautan Perikanan dan Komisi IV DPR.
"Yang pasti reklamasi itu kalau dia menolak pun, silakan DPR putusin. Sekarang Bu Susi berani enggak batalin reklamasi? Makanya kami tunggu saja," kata Ahok di Balai Kota kemarin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAhok juga menepis isu menjadi 'Kuda Putih' Jokowi dalam Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca Selengkapnya