Ditunjuk Anies Kelola Lahan Reklamasi, Dirut Ungkap Jajaran Petinggi PT Jakpro
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyerahkan pengelolaan lahan reklamasi Pulau C, D, dan G ke kepada salah satu BUMD. Adalah PT Jakarta Propertindo yang ditunjuk Anies untuk mengelola pulau tersebut seperti yang tertuang dalam Pergub Nomor 120 Tahun 2018.
Anies mengungkapkan penunjukkan Jakpro mengelola lahan bertujuan agar lahan di tiga pulau itu tidak menganggur, dan dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar.
"Sehingga lahan itu bisa dimanfaatkan masyarakat. Sekarang itu lahannya belum bisa dimanfaatkan apa-apa. Kita tugaskan Jakpro untuk bisa memulai sehingga warga bisa memanfaatkan," ucap Anies.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Kenapa pembeli dikeroyok? 'Kemudian R Acoka justru menarik mobil tersebut dan terjatuh, lalu dia meneriaki Paisal dengan kalimat maling yang membuat warga terprovokasi,' katanya.
-
Mengapa DPR mencecar bos PT Timah? Anggota DPR Amin Ak sampai keras mencecar Bos PT Timah terkait kasus korupsi rugikan negara Rp271 triliun melibatkan banyak pengusaha.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
-
Apa yang digugat dari Waskita Karya? Dalam gugatan tersebut terdapat tiga lembaga berbeda yang mereka gugat, yaitu PT Waskita Karya (Tergugat I), Kedutaan Besar India (Tergugat II) dan PT Bita Enarcon Engineering (Tergugat III).
Atas penugasan tersebut, Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengaku siap. "Kami siap, Bismillah. Kami menyiapkan sistem kerja sama B to B dengan prinsip good corporate governance," kata dia.
Dirut PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto ©2018 Merdeka.com
Dirut Daryoto tak ingin warga Jakarta seperti 'membeli kucing dalam karung' terhadap PT Jakpro. Dia pun mengungkapkan sosok yang mengisi jajaran petinggi di PT Jakpro.
"Seperti kita ketahui pada Juli 2018, saya telah ditunjuk pak Gubernur untuk menggantikan Satya Heragandhi. Sedangkan pada kesempatan yang sama komisaris Jimmy Siswanto Juwana digantikan oleh saya. Hanya selang sebulan setelah perombakan tersebut, tepatnya pada 24 Agustus 2018 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk Hanief Arie Setianto untuk menduduki posisi sebagai Direktur Pengembangan Bisnis dan Yuliantina Wangsa Wiguna sebagai Direktur Keuangan," ungkap dia, Minggu (2/12).
Lepas dari latar belakang para petinggi tersebut, kata dia, yang menduduki posisi tersebut juga alasan yang menyertainya, perlu kiranya masyarakat luas mengetahui tentang seluk beluk Jakarta Propertindo.
"Jakpro adalah sebuah holding company yang sahamnya 99,9% dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta dan 0.01% oleh PD Pasar Jaya. PT Jakpro mempunyai beberapa anak perusahaan di antaranya PT Pulo Mas Jaya, PT Jakarta Konsultindo, PT Jakarta Energi Utama, PT Jakarta Utiliti Propertindo dan PT Jakarta Infrastruktur Propertindo," kata dia.
"Adapun latar belakang Direktur Utama di anak usaha adalah hasil perombakan internal. PT Pulomas Jaya, misalnya kini Direktur Utama dijabat oleh Yudha Ketaren yang sebelumnya menduduki posisi Direktur Keuangan di PT Jakarta Infrastruktur Propertindo. Direktur Utama PT Jakarta Utilitas Propertindo dijabat oleh Ario Pramadhi yang sebelumnya Direktur Utama PT Jakarta Infrastruktur Propertindo. Sedangkan Direktur Utama PT Jakarta Infrastriktur Propertindo dijabat oleh Gunung Kartiko. Gunung Kartiko sosok yang mumpuni untuk menduduki posisi tersebuy. Sebelumnya Gunung menduduki posisi Direktur Utama Akses Prima Indonesia yaitu anak usaha dari TRG Investama yang juga salah satu pemilik Tower Bersama Group," tambah dia.
Dia menuturkan setiap perusahaan yang berada di bawah PT Jakpro tentu saja memiliki bidang cakupan pekerjaan yang berbeda-beda. Utamanya mengerjakan proyek proyek milik Pemprov DKI Jakarta. Dia berharap dengan adanya perombakan di jajaran direksi tentu akan menjadikan PT Jakpro lebih profesional, kompetitif dan efisien.
"Memang banyak yang mencoba memghubung hubungkan dengan situasi politik saat ini. Tapi sebagai juri yang adil, selama PT Jakpro masih sangat menguntungkan maka dugaan-dugaan itu akan padam dengan sendirinya," tutur dia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, JIS dibangun dan dikelola oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca SelengkapnyaKerugian negara akibat perbuatan para tersangka ditaksir mencapai Rp312 miliar
Baca SelengkapnyaTerdapat 19 KK warga bekas Kampung Bayam yang menempati hunian secara paksa
Baca SelengkapnyaAgus Hilmawan sebelumnya pernah menjabat Dirut Perumda Sarana Jaya.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaAnggota DPR dari fraksi PDIP Mufti Anam menyentil Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo
Baca SelengkapnyaJoko mengaku tidak mengetahui informasi terkini tangkap paksa terhadap warga eks Kampung Bayam bernama Furqon.
Baca SelengkapnyaSopir Jaklingko demo karena upah yang dinilai tidak layak hingga pembagian kuota yang kurang adil antar operator.
Baca SelengkapnyaPerombakan direksi esuai dengan hasil keputusan para Pemegang Saham PT MRT Jakarta per tanggal 30 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaIwan menyebut dalam proses pembangunan TIM tahap III itu telah memperhatikan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaAndira mulai menjabat Dirut Sarana Jaya pada 31 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaJakpro menuding, LRT Jakarta menjadi salah satu penyebab BUMD tersebut tak kunjung laba atau untung.
Baca Selengkapnya