Efek Rumah Kaca berharap dalang pembunuhan Munir bisa diusut tuntas
Merdeka.com - 13 tahun sudah kematian aktivis Hak Asasi Manusia, Munir. Dia diracun dalam perjalanan menuju Belanda dan sampai sekarang dalang pembunuhnya belum terungkap. Untuk memperingatinya, para aktivis menggelar berbagai acara mulai dari Kamisan yang sudah dilakukan siang tadi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat hingga malam ini pagelaran festival musik yang bertajuk "Mosi tidak percaya". Para aktivis mengenakan kostum serba hitam.
Salah satu yang hadir dan menyumbangkan suaranya untuk Munir yaitu personel band Efek Rumah Kaca. Mereka membawakan sejumlah lagu di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Vokalis Efek Rumah Kaca, Cholil Mahmun berharap di peringatan 13 tahun kematian Munir, para aktivis tak lelah menagih janji pemerintah menuntaskan pengusutan kasus Munir.
"Bukan hanya pionnya, tapi dalangnya bisa diusut tuntas," kata Cholil di atas panggung di LBH Jakarta, Kamis (7/9) malam.
-
Siapa yang membantu Munir dalam proses deradikalisasi? 'Di sana saya mendapatkan pembinaan yang komprehensif, mencakup aspek keagamaan, wawasan kebangsaan, dan psikologi, serta melibatkan banyak pihak dari akademisi berpengalaman hingga tokoh masyarakat.'
-
Apa harapan Mahfud untuk Maruli Simanjuntak? Dia pun mendorong agar menantu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu untuk segera bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. 'Jadi ya kita dukung dan dorong agar Pak Maruli segera bekerja dengan baik dan profesional,' ungkap Mahfud di Universitas Budhi Dharma, Kota Tangerang, Rabu (29/11).
-
Bagaimana Munir mengubah pandangan radikalnya? Pentingnya pembinaan keagamaan dan wawasan kebangsaan menjadi titik balik baginya.
-
Bagaimana Ganjar berharap MK mengadili? 'Tim akan segera mendaftarkan itu, dan mudah-mudahan ini akan membuka tabir, dan tentu saja harapan kita MK-lah yang nanti mengadili ini dengan baik, dan bisa mengembalikan marwah demokrasi kita agar sesuai dengan harapan dan aturan,' kata Ganjar dalam konferensi pers di Posko Pemenangan, Kamis (21/3).
-
Siapa yang dituntut? Seorang pria Inggris dihukum hampir 20 tahun penjara karena menggunakan kecerdasan buatan untuk mengubah foto asli anak-anak menjadi gambar pelecehan seksual yang menjijikkan.
-
Kenapa Mahfud janji naikin honor guru ngaji? 'Memang kesejahteraan guru-guru agama kadang kala mereka hanya mendapat sumbangan murid-murid, kadang kala muridnya enggak juga (beri sumbangan). Padahal mereka ini mendidik anak-anak, membentuk karakter berakhlak, sehingga ke depan kalau kita memerintah, mari kita memberi pendapatannya tidak lebih kecil dari UMR,' tegas Mahfud di hadapan ratusan santri dan kiai pondok pesantren di Tangerang.
Kemudian dia juga berharap para aktivis muda bisa terus mendesak pemerintah untuk mengusut kasus kematian Munir hingga tuntas. "Dan semoga pemerintah tidak tebang pilih," pungkas dia.
Diketahui dalam acara festival musik yang bertajuk "Mosi tidak percaya", tidak hanya Efek Rumah Kaca yang menyuarakan aspirasinya lewat lagu, Jason Ranti, Oscar Lolang serta istri Munir Suciwati juga turut menyuarakan aspirasi agar pemerintah mengusut tuntas kasus Munir.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Perika Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?
Baca SelengkapnyaYuni juga sempat menceritakan kembali kala Imam diculik oleh tiga pelaku.
Baca SelengkapnyaSetahun lalu, 1 Oktober 2022 peristiwa berdarah yang menewaskan ratusan orang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Hingga kini, korban belum dapat keadilan.
Baca SelengkapnyaAtas vonis itu, Majelis Hakim PN Garut memulihkan hak-hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan
Baca SelengkapnyaAdik Wiji Thukul mengaku kecewa dengan masa kepemimpinan Jokowi.
Baca SelengkapnyaTernyata ada alasan yang sangat kuat di balik komitmen itu.
Baca SelengkapnyaPadahal kasus tersebut sudah hampir satu tahun lamanya, dan hingga saat ini tidak ada kejelasan perihal berkas perkaranya.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaAmesty Internasional desak kasus tersebut diserahkan ke peradilan umum.
Baca SelengkapnyaDalam konteks HAM, yang menjadi pijakan dijelaskannya yakni yang pertama memori kolektif korban dan kedua adanya kesamaan kronologis peristiwa.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo telah menerjunkan Propam Polri dan Irwasum untuk mendalami sekaligus mengawasi kasus tersebut
Baca Selengkapnya