Heru: Perpindahan IKN Jadikan Jakarta Bertranformasi Jadi Kota Global
Merdeka.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur akan memberikan tantangan dan peluang untuk melakukan revitalisasi dan pengembangan kota lebih baik.
"Jakarta akan bertransformasi dengan kekhususan menjadi kota global yang berfungsi sebagai simpul utama dalam jaringan ekonomi dunia yang memiliki hubungan mengikat dengan kota-kota lain serta berdampak langsung pada urusan sosial ekonomi global," kata Heru dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (29/4).
Sabtu ini, Heru menjadi inspektur upacara pada Peringatan Hari Otonomi Daerah Tahun 2023 bertema "Otonomi Daerah Maju, Indonesia Unggul" di Plaza Selatan Monas, Jakarta Pusat.
-
Apa yang dibutuhkan Jakarta untuk jadi kota global? 'Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp600 triliun,' kata Heru dalam sambutannya di acara Jakarta Investment Festival (JIF) di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).
-
Apa julukan Jakarta? Menariknya, sematan kata 'The Big Durian' membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang Heru sebut sebagai penyebab kemacetan di Jakarta? “Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta.“
-
Kenapa Jakarta menjadi pusat perdagangan? Geliat perdagangan berputar cepat di sini bahkan hingga jadi kota pelabuhan yang dikenal dunia.
-
Apa tema HUT Jakarta? HUT Kota Jakarta kali ini mengusung tema 'Jakarta Kota Global Berjuta Pesona'.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
"Peringatan hari otonomi daerah (Otda) ini merupakan momen refleksi untuk memahami pentingnya pemerintahan yang adil dan demokratis dari bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, budaya, bahasa dan adat istiadat," ujar Heru.
Otonomi daerah di DKI Jakarta, kata Heru, harus diupayakan untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap pembangunan dan pemerintahan.
Heru memberikan contoh, seperti peningkatan kualitas pelayanan publik, peningkatan partisipasi masyarakat, serta otonom dalam mengatur pajak dan retribusi untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan.
"Jakarta masa depan sebagai kota global akan berkembang lebih baik dari saat ini dengan dukungan serta inovasi dari seluruh elemen masyarakat Jakarta, terutama aparatur sipil negara (ASN) DKI Jakarta yang harus berusaha menjadi lebih profesional, kompeten dan dapat bekerja kolaboratif," jelas Heru.
Selain itu, tujuan dari otonomi daerah yakni memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengelola potensi yang dimilikinya secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing.
"Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden terkait pengendalian inflasi 2023, saya meminta Satgas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga pangan, daya beli masyarakat, dan mendukung kelancaran distribusi serta stabilitas perekonomian," ucap Heru.
Dalam rangka peningkatan pemulihan perekonomian dan penggunaan produk dalam negeri, Pemprov DKI memastikan agar program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) harus terus digaungkan secara berkelanjutan.
Jakarta telah meraih pencapaian realisasi P3DN tertinggi di tingkat nasional sebesar Rp20,45 triliun dan seluruh jajaran Pemprov DKI terus berupaya untuk tetap mempertahankan capaian ini.
"Sejalan dengan target pemerintah menurunkan angka tengkes menjadi 17 persen secara nasional pada 2023, kita harus mengupayakan penanganannya secara komprehensif dan berkelanjutan melalui koordinasi dan sinergi dengan seluruh jajaran Forkopimda," jelas Heru.
Pada kesempatan tersebut, atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Heru juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada para tokoh otonomi daerah DKI Jakarta, yaitu Prof. Ryaas Rasyid, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, dan Djohermansyah Djohan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru menyatakan, momentum upacara itu tidak hanya menjadi perayaan bergantinya usia Jakarta, tapi juga merayakan semangat Jakarta menuju pembaharuan.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaPemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaPemindahan ibu kota ke IKN dinilai akan menciptakan hubungan yang saling menguatkan bagi dua kota.
Baca SelengkapnyaMerunut sejarahnya, ternyata DKI Jakarta pernah mengalami setidaknya 13 kali pergantian nama.
Baca SelengkapnyaAkan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani sudah merapatkan hal ini di Istana Merdeka pada Selasa (12/9) .
Baca SelengkapnyaHeru Budi berujar, terdapat dua nama yang masih didiskusikan di pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy meyakini, Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi pusatnya Indonesia di masa yang akan datang.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut salah satu desain perkotaan yang dibenahi oleh Pemprov DKI Jakarta yakni pengembangan proyek-proyek TOD di tengah kota melalui MRT Jakarta.
Baca Selengkapnya