Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Pemukulan Calon Taruna Akpol di PTIK, Kapan 'Anak Kombes' Diperiksa?

Kasus Pemukulan Calon Taruna Akpol di PTIK, Kapan 'Anak Kombes' Diperiksa? ibu korban anak kombes. ©2022 Merdeka.com/ady anugrahadi

Merdeka.com - Kasus pemukulan seorang remaja berinisial MFB (16) tengah diselidiki Polres Metro Jaksel. Terduga pelaku ERB, yang mengaku-ngaku sebagai anak Kombes akan mintai keterangan sebagai saksi pada pekan depan.

Diketahui terduga pelaku dan korban adalah sesama calon taruna di Akpol. Kasus penganiayaan itu terjadi usai keduanya melakukan bimbingan belajar di PTIK.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, penyidik telah menyusun jadwal pemeriksaan para saksi termasuk saksi terlapor.

"Kita jadwalkan minggu depan, hari tanggal ditentukan oleh penyidik. Nanti diinfokan," kata Nurma kepada wartawan di Polres Metro Jaksel, Jumat (18/11).

Sementara itu, sejauh ini ada lima orang saksi yang telah diperiksa terdiri dari korban, ibunda korban, kakak korban, pelatih dan asisten pelatih.

Nurma menyampaikan, penyidik berencana melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada hari ini.

"Hari ini penyidik cek Tempat Kejadian Perkara. Kami kumpulkan apa-apa saja yang bisa menjadi barang bukti, kemudian kami mencari saksi lain selain 5 orang yang sudah kami periksa," ujar dia.

Kronologi

Sebelumnya, ibu korban melaporkan kejadian ini ke polisi. Ibu korban Yusna menerangkan, anaknya MFB (16) awalnya dengan terduga pelaku ERB sedang sama-sama mengikuti Bimbel. Persiapan masuk Akademi Kepolisian (Akpol).

Dia kaget, melihat anaknya saat pulang ke rumah sudah babak belur. Pengakuanya, baru saja dipukuli oleh temannya yang merupakan salah seorang anak dari petinggi Polri. Kejadian pemukulan di kawasan PTIK, pada Sabtu (12/11).

"Dia (korban) 3 kali dipukulnya (lokasi), di tempat parkir, lapangan tempat lari, dan di samping mobil. Iya (pakai tangan kosong. Anak saya juga ditendang. Mobil kita juga dirusak," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (15/11).

Yusna menerangkan, pemukulan gegara persoalan sepele. Anaknya, dituduh mengambil topi milik terduga pelaku. Padahal, anaknya bukan yang meminjam topi itu, tapi temen-temannya yang lain.

"Anak saya terakhir yang pakai. Nah topi itu disimpan di mobil temannya, karena dia kan tidak menginap di camp. Mobil itu mau pulang ke camp, jadi topi itu dititip di mobil itu," ujar Yusna.

Yusna menerangkan, pemilik topi yang merupakan terduga pelaku menghubungi anaknya via WhatsApp dengan nada kesal. "Malamnya chat 'maksud lu apa Gas ambil topi gue'." dalam chat tersebut.

Yusna menerangkan, yang paling bikin miris pelatih tahu kalau anaknya dibuat bonyok. Tapi, disuruh minta maaf ke terduga pelaku.

"Padahal dia sudah lihat anak saya sudah dipukuli. Dan ketika anak saya minta maaf, anak itu tidak mau terima maaf saya. Terus dipaksain 'itu si Bagas sudah minta maaf'. Jadi dia tepis tangan Bagas 'oke kali ini saya maafin tapi besok gue habisini lu'," ujar Yusna menirukan percakapan saat itu.

Yusna menerangkan, penganiayaan yang dialami anaknya mengakibatkan sejumlah tubuh mengalami memar. Bahkan, anaknya menjadi trauma.

"Sudah visum, di sini berdarah semua (area muka) memar di sini, ulu hatinya juga. Sekarang yang paling parah anak saya sudah ketakutan, soalnya kan sudah diancam mau dihabisin. Dia tidak mau keluar rumah," ujar dia.

Yusna menerangkan, orangtua terduga pelaku diduga seorang anggota Polri berpangkat Kombes yang bertugas di Polda Kaltara. Sebab, setiap terlibat masalah anak tersebut selalu mencatut nama orangtuanya.

"Karena di mana-mana dia membuat masalah, dia selalu membawa nama anak kombes ‘saya ini anak kombes'," ujar Yusna.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dituding Pukul Anak Polisi, Remaja di Gowa Ditendang Hingga Diseret ke Jalan oleh Anggota Polairud Polda Sulsel
Dituding Pukul Anak Polisi, Remaja di Gowa Ditendang Hingga Diseret ke Jalan oleh Anggota Polairud Polda Sulsel

Kasus penganiayaan yang diduga dilakukan Bripka M terhadap MF juga telah dilaporkan di Direskrimum dan Propam Polda Sulsel.

Baca Selengkapnya
Aniaya Anak Perwira Polisi, Remaja di Bawah Umur Ditangkap Lalu Dihajar Brimob di Dalam Tahanan
Aniaya Anak Perwira Polisi, Remaja di Bawah Umur Ditangkap Lalu Dihajar Brimob di Dalam Tahanan

MM melakukan pemukulan terhadap anak AKBP S. Akibat pemukulan tersebut, MM harus mendekam di tahanan Polsek Maritengngae.

Baca Selengkapnya
Polda Sulsel Tahan Polisi Penganiaya Remaja di Gowa
Polda Sulsel Tahan Polisi Penganiaya Remaja di Gowa

Bripka M menjalani Patsus sembari menunggu sidang etik yang akan dilakukan Propam Polda Sulsel.

Baca Selengkapnya
Polisi di Ambon Diduga Perkosa Anak Tiri, Korban Tak Berani Cerita karena Takut Ibunya Dipukuli
Polisi di Ambon Diduga Perkosa Anak Tiri, Korban Tak Berani Cerita karena Takut Ibunya Dipukuli

Dugaan tindak pemerkosaan dilakukan Bripka JS terhadap korban pada Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Tahanan di Sidrap Dianiaya Polisi, Berawal Ribut dengan Anak Perwira Polri
Duduk Perkara Tahanan di Sidrap Dianiaya Polisi, Berawal Ribut dengan Anak Perwira Polri

Penganiayaan tahanan di Sidrap itu melibatkan dua orang polisi yakni Brigpol AA dan AKBP S

Baca Selengkapnya
Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jalani Pemeriksaan Kejiwaan
Anak yang Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

Anak MAS (14), terduga pelaku pembunuhan ayahnya berinisial APW (40) dan neneknya, RM (69) menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Baca Selengkapnya
Usut Kasus Bullying Siswa SMA Binus Simprug Melibatkan Anak Ketum Parpol, Polisi Tegaskan Tak Ada Intervensi
Usut Kasus Bullying Siswa SMA Binus Simprug Melibatkan Anak Ketum Parpol, Polisi Tegaskan Tak Ada Intervensi

korban bullying SMA Binus, RE (16) mengaku sering mendapatkan perundungan dari teman-temannya

Baca Selengkapnya
Begini Awal Kasus Dugaan Bullying Terhadap Siswa SMA Binus Simprug Menurut Kapolres Jaksel
Begini Awal Kasus Dugaan Bullying Terhadap Siswa SMA Binus Simprug Menurut Kapolres Jaksel

Kapolres Jaksel menyebut, dari laporan itu pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 18 orang pada tahap penyelidikan kasus tersebut.

Baca Selengkapnya
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal
Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal

Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.

Baca Selengkapnya
Kronologi Dugaan Bullying Siswa SMAN 70 Bulungan Jaksel, Cekcok hingga Dipukuli di Toilet
Kronologi Dugaan Bullying Siswa SMAN 70 Bulungan Jaksel, Cekcok hingga Dipukuli di Toilet

ABF yang duduk di bangku kelas satu dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah.

Baca Selengkapnya
Kasus Siswa SMA di Tebet Koma Diduga Dianiaya Senior, Polisi Buka Peluang Tetapkan Tersangka
Kasus Siswa SMA di Tebet Koma Diduga Dianiaya Senior, Polisi Buka Peluang Tetapkan Tersangka

Adapun pelaku kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan korban koma seorang berinisial N.

Baca Selengkapnya
Heboh Guru di Bogor Pukul Siswa SMP hingga Lebam di Wajah, Begini Cerita Sebenarnya
Heboh Guru di Bogor Pukul Siswa SMP hingga Lebam di Wajah, Begini Cerita Sebenarnya

Mulanya, korban ribut dalam majelis lalu diberitahu terduga pelaku. Tetapi tak juga didengar hingga terjadilah peristiwa itu.

Baca Selengkapnya