Momen ASN Izin ke Pj Gubernur DKI Jakarta untuk Hapus Foto Bareng Anies di Medsos
Pj Gubernur DKI Jakarta mengingatkan ASN agar tak terlibat kampanye
Pj Gubernur DKI Jakarta mengingatkan ASN agar tak terlibat kampanye
Momen ASN Izin ke Pj Gubernur DKI Jakarta untuk Hapus Foto Bareng Anies di Medsos
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mewanti-wanti aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, agar tak terlibat kampanye jelang Pemilu 2024.
Hal ini disampaikan Heru dalam Podcast Kopi Sedap bertajuk 'Menuju Jakarta Global City' yang diselenggarakan BPKD DKI Jakarta, melalui Zoom yang juga tayang dalam akun YouTube BPKD Pemprov DKI Jakarta Official Channel, Kamis (12/10).
"Menjelang Pemilu 2024, para ASN DKI Jakarta kita semua diberikan barrier aturan ASN. Maka hati-hatilah menggunakan media sosial," kata Heru.
Pasalnya, lanjut Heru Badan Intelejen Negara (BIN) hingga Mabes Polri bakal melakukan patroli cyber. Oleh sebab itu, ASN diminta bijak bermedia sosial.
"Kita ASN harus netral, itu bisa kena patroli cyber. Tolong menggunakan media sosial secara bijak. Dengan operasi cyber pasti ketahuan. Men-share, meminta mendukung itu hati-hati," terang Heru.
Saat sesi tanya jawab, seorang ASN dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta, Tarmuji bertanya kepada Heru Budi terkait fotonya bareng bacapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Saat itu, Anies menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
"Ingin mengonfirmasi kepada Pak Pj tentang netralitas ASN di DKI. Mohon izin Pak, kami pernah dulu berfoto ria Pak dengan Pak Gubernur sebelumnya (Anies Baswedan) yang kebetulan sekarang jadi Capres," ujar Tarmuji.
Tarmuji mengaku hendak menghapus foto bersama Anies Baswedan dari akun media sosialnya. Tarmuji khawatir, foto itu bakal dilihat Heru sebagai bentuk ketidaknetralan karena kini Anies merupakan salah satu bacapres Pemilu 2024.
"Itu saya ingin menghapus dari medsos saya yang dulu, takutnya kan nanti Pak Pj lihat kan 'Oh Pak Tarmuji kok masih ada foto dengan ini ya,' mohon konfirmasinya Pak," kata Tarmuji.
Heru menanggapi santai pertanyaan Tarmuji. Menurut Heru, Tarmuji tidak perlu menghapus foto lama bareng Anies.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) itu meminta Tarmuji cukup menambah keterangan waktu kapan foto tersebut diambil. Heru menilai, pandangan negatif justru akan muncul apabila foto tiba-tiba dihapus.
"Enggak usah dihapus. Ini, tambahin aja tanggal, jangan dihapus. Nanti dihapus katanya saya yang suruh ngehapus lagi, enggak usah. Tambahin tanggal, foto ini difoto tanggal sekian ya," jelas Heru.
Lebih lanjut, Heru menyarankan agar ke depan Tarmuji lebih berhati-hati. Sebab, kata dia, ASN diatur ketat oleh undang-undang agar tak terlibat politik praktis.
"Maka dari itu yang ke depan hati-hati. Bukannya saya tidak mengizinkan, tapi bapak aturan undang-undang ASN-nya begitu. Enggak usah foto-foto yang lalu dihapus," ujar dia.