Pedagang yang malas-malasan berjualan di Blok G akan diganti

Merdeka.com - PD Pasar Jaya akan melakukan evaluasi setiap enam bulan sekali terhadap pedagang yang menempati Blok G Pasar Tanah Abang. Jika malas-malasan, maka PKL yang menempati Blok G itu tidak akan diperpanjang.

"Tidak sampai detail melihat pembukuan tidak, kita lihat aktif buka, ada konsumen datang atau tidak. Itu yang kita evaluasi, maka perlu diperpanjang atau tidak," ujar Dirut PD Pasar Jaya Djangga Lubis di Balai Kota Jakarta, Rabu (28/8).

Menurutnya, saat ini yang utama bagaimana melatih PKL untuk menjadi pedagang formal. Artinya, pedagang yang resmi bukan berorientasi kepada konsumen. "PKL kita kan oriented konsumen. Kadang-kadang orang yang kita harapkan kita ini malah malas-malasan," ujarnya.

Selain digratiskan biaya sewa kios selama enam bulan, PD Pasar Jaya juga menanggung biaya listrik dan air selama sebulan. Padahal, jika sesuai aturan seharusnya penyewa kios dikenakan iuran per bulan.

"Harusnya bayarnya perbulan. Sebulan listrik, air kita tanggung," katanya.

Evaluasi enam bulan tersebut para PKL dapat diperpanjang atau tidak diperpanjang untuk menempati kios. Di perpanjang di sini tidak hanya PKL yang dinilai secara penghasilan cukup tetapi juga kinerja.

"Ya kalau sering jualan tapi tidak banyak konsumen itu nanti kita evaluasi, diperpanjang masa sewa gratis berapa lama, apakah satu bulan, dua bulan itu yang masih di evaluasi," terangnya.

Sedangkan, bagi PKL yang tidak layak atau artinya jarang berjualan dan bahkan kios kosong secara otomatis tidak akan diperpanjang. Sebagai penggantinya adalah PKL yang masih dalam daftar tunggu.

"Iya diisi PKL lainnya, kan ada daftar ini (tunggu)," ucapnya.

Djangga mengaku biaya perbaikan Blok G secara rutin murni berasal dari anggaran milik PD Pasar Jaya. Sedangkan anggaran yang digelontorkan semula Rp 2 miliar akan terus bertambah. "Kita murni anggaran milik PD Pasar Jaya, Itu (2 M) bisa nambah terus," tandasnya. (mdk/has)