Polisi Masih Dalami Anak Vincent Rompies Terlibat Perundungan, Warung Depan SMA Binus Bantah: Cuma Nongkrong Biasa
Viral kabar anak Vincent Rompies diduga terlibat perundungan di sebuah warung dekat sekolahnya
Viral kabar anak Vincent Rompies diduga terlibat perundungan di sebuah warung dekat sekolahnya
Polisi Masih Dalami Anak Vincent Rompies Terlibat Perundungan, Warung Depan SMA Binus Bantah: Cuma Nongkrong Biasa
Warung ibu gaul (WIG) yang viral setelah disebutkan dalam akun X @BosPurwa, sebagai lokasi perundungan terhadap pelajar SMA Binus Internasional BSD hingga korban mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Pemilik WIG Hermanto, membantah tempat usahanya itu digunakan sebagai tempat penganiayaan dan perundungan terhadap pelajar SMA Binus internasional BSD.
Meski Hermanto memastikan jika para pelajar SMA Binus BSD kerap berkumpul di warung selepas pulang sekolah.
"Kalau nongkrong biasa saja, ngobrol dan becanda. Engga pernah berantem. Kalau pada berantem juga saya usir dan bubarin karena ganggu," terang Hermanto, pemilik warung Ibu Gaul, Senin (19/2).
Hermanto memastikan, kalau tempat usahanya memang kerap dijadikan lokasi nongkrong para pelajar SMA Binus, untuk bersenda gurau, berkumpul diluar sekolah setelah jam pulang sekolah.
"Di sini paling ngopi, makan mie. Palingan pada becanda. Biasalah kalau anak-anak suka jail, namanya kan anak-anak. Enggak ada juga (minum alkohol) pada minum-minum pasti kita larang. Kalau nongkrong juga pada pake baju sekolah," ujar Hermanto.
Menurut Hermanto, tempat usahanya paling ramai didatangi para siswa antara pukul 16.00-17.00 WIB selepas pulang sekolah. Para pelajar pun tak lama singgah di warung ibu Gaul, hanya sekira 30-1 jam selepas sekolah.
"Jam setengah 4 paling jam lima sudah pulang. Biasa saja ada anak-anak cewenya juga. Jadi engga ada kekerasan. Kita kalau anak-anak berisik saja ditegur, kita bilang jangan berisik, engga enak sama tetangga. Iya bu, pada nurut ko," jelas Hermanto.
Hermanto juga mengenali anak dari Vincent Rompies, yang viral diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut. Menurut dia, anak tersebut terlihat biasa saja dan tidak berlaku aneh-aneh.
"Anaknya Vincent juga kalau nongkrong biasa pada berbaur. Kalau jail si wajar cuma becanda," ujar Hermanto.
Atas ramainya informasi perundungan yang menyebutkan terjadi di WIG, sejumlah alumni SMA Binus BSD juga ada yang datang dan menanyakan perihal informasi viral itu. Menurut dia, para alumni Binus pun kaget dengan informasi viral itu
"Tadi aja ada alumni tahun 2018 yang dateng. Alumni pada sering nongkrong di sini. Kita buka dari sejak Binus buka di sini. Di sini nongkrong gabung cowo-cewe, kita pantau juga. Kita juga kaget viral gini, alumni aja pada nanya. Tapi yang pasti enggak pernah disini kejadian itu," terang Hermanto.
"Kita juga enggak terima kalau dibilangnya di warung ini. Karena emang enggak. Di sini cuma pada nongkrong sebatas nongkrong doang. Kita enggak akan nutup-nutupin tapi emang enggak pernah kejadian sampai ribut," ujar Henrmanto.
Sebelumnya polisi ungkap lokasi perundungan siswa SMA Binus BSD Serpong diduga libatkan anak artis.
Polisi Masih Dalami
Terpisah, Kanit PPA Polres Tangsel, Iptu Galih memastikan peristiwa perundungan terhadap anak SMA oleh pelajar di satu sekolah Binus internasional BSD itu benar terjadi.
Meski demikian dia masih belum mau membeberkan secara detil terkait tindak pidana kekerasan yang menyebabkan seorang pelajar harus mengalami perawatan di Rumah Sakit.
"Benar yang diberitakan media diduga kekerasan terhadap anak, perundungan atau bully dialami pelajar di sekolah tersebut. Orangtua korban sudah melaporkan ke Polres Tangerang Selatan yang saat ini ditangani Unit PPA," tegas Galih.
Galih memastikan proses penyelidikan kasus perundungan di SMA Binus Internasional masih terus berkembang, sejumlah keterangan dari korban dan saksi-saksi juga telah diperoleh.
"Masih penyelidikan nanti perkembangan ke depan akan disampaikan lagi. Tadi disampaikan korban dan saksi sudah pemeriksaan diambil keterangan. Nanti disampaikan keterangan ke depannya, Saat ini sesuai SOP penyelidikan," tegas Galih.