Potret Dukuh Atas Kian Aestetik, Kini Ada Simpang Temu Transportasi Publik
Bangunan Transport Hub berfungsi sebagai area transit hub sarana angkutan umum massal.
Dukuh Atas jadi tempat transit tiga moda transportasi umum
Potret Dukuh Atas Kian Aestetik, Kini Ada Simpang Temu Transportasi Publik
Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat kini semakin aestetik dan instagramable. Ditambah adanya integrasi transportasi publik yang dinamakan gedung Transport Hub 'Simpang Temu'. Sesuai namanya, gedung Transport Hub akan difungsikan menjadi titik temu transportasi umum.
Merdeka.com mengunjungi kawasan gedung Transport Hub 'Simpang Temu', Jakarta Pusat pada (25/9), terlihat di sepanjang Jl. Juana hingga Jl. Pati, Dukuh Atas penataan semakin rapi dan terstruktur, tiang-tiang penanda marka jalan pun dipasang guna memudahkan pengguna jalan.
Gedung Transport Hub 'Simpang Temu' sendiri membentang sepanjang Jl. Kendal, Jl. Pati, hingga Jl. Juana. Bangunan yang berdiri dekat dengan Stasiun Sudirman itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung ketika melintasi jalan tersebut. Tak ayal, beberapa pengunjung datang untuk sekadar berfoto.
Bangunan Transport Hub berfungsi sebagai area transit hub sarana angkutan umum massal. Rencananya, lantai 1-4 akan dijadikan area dengan berbagai retail sebagai pendukung gaya hidup urban Jakarta, lantai 5-7 sebagai area perkantoran, dan lantai 8-12 sebagai hotel atau penginapan.
Tak jauh dari gedung Transport Hub, terdapat Jl. Blora yang letaknya persis di depan Stasiun Sudirman kini beralih fungsi menjadi kawasan pejalan kaki. Tak ada lagi kendaraan bermotor yang melewati Jl. Blora, kendaraan bermotor kini dialihkan ke Jl. Juana yang akan melewati Transport Hub 'Simpang Temu'. Kini, fasilitas pejalan kaki di Jl. Blora masih dalam proses pembangunan.
Di sisi lain, Indi (34), karyawan swasta, menyambut baik adanya penataan kawasan Dukuh Atas ini, menurutnya area Dukuh Atas - Sudirman telah tampak baik dan nyaman untuk dilalui pejalan kaki. Ia menyebut, pengalihan kendaraan bermotor di Jl. Blora juga membantunya dalam mobilisasi ke tempat-tempat transportasi lain.
"Bagus banget ya, apalagi sekarang ada Transport Hub ini, membantu banget buat pekerja-pekerja kayak saya. Jalan Blora sekarang juga udah rapi, enggak ada motor-mobil lagi, jadi semua terintegrasi,"
ujar Indi, saat ditemui wartawan (25/9).
merdeka.com
Namun, Indi mengatakan, karena masih dalam proses pembangunan pejalan kaki di Jl. Blora, dirinya sedikit terganggu dengan proses penataan tersebut, terlebih banyak pedagang gerobak yang menjajakan dagangannya.
Foto: Dukuh Atas yang kian aestetik
"Kan ini masih proyek ya di sini (Jl. Blora), agak keganggu sih sama proyek ini kan banyak pembatas jalan ya. Apalagi di sini banyak pedagang juga yang kurang tertata. Pas sore hari pulang kerja itu di sini udah enggak karuan deh ramenya,"
kata Indi, salah satu warga.
merdeka.com
Indi berharap, dibangunnya kawasan Transport Hub Dukuh Atas dapat ditiru oleh daerah-daerah lain yang tinggi mobilisasi, menurutnya hal itu akan memudahkan masyarakat, sebab memisahkan antara kawasan pedestrian serta jalan bermotor.
"Kalau bisa di seluruh Jakarta dibuat area transport hub kayak gini ya. He, he, he. Ya supaya kita (masyarakat) mudah kemana-mana, sekarang yang penting itu akses," sebut Indi.