Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Potret Kejahatan di Ibu Kota

Potret Kejahatan di Ibu Kota Polisi gerebek Kampung Ambon. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Jakarta menjadi impian orang dari penjuru daerah mengadu nasib. Sayangnya tidak semua bernasib baik, meski banyak gedung perkantoran berdiri kokoh mencakar langit.

Sebagai tujuan kaum urban, masalah sosial pun kerap melanda Jakarta. Salah satunya angka kejahatan.

Menurut pengamat tata kota, Yayat Supriatna, pelbagai faktor menyebabkan tingkat kriminalitas atau kejahatan terjadi di ibu kota. Salah satunya faktor ekonomi. Terlebih saat pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan sehingga tidak memiliki penghasilan. Sehingga banyak dari mereka yang memilih jalan pintas untuk mencari uang.

Selain faktor ekonomi, kata Yayat, lingkungan turut berperan dalam terjadinya kriminalitas di Jakarta. Situasi ekonomi yang menurun saat ini membuat orang sangat mudah diajak melakukan tindak kejahatan.

"Banyak orang ingin cepat mudah dapat uang yang gampang atau ingin dapat uang," kata Yayat.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat 8.112 kasus kejahatan dan pelanggaran yang terjadi di wilayah DKI Jakarta selama tahun 2020. Jenis kejahatannya beragam. Mulai dari pembunuhan, pencurian sampai narkotika.

Pertama di Kepulauan Seribu. Tingkat kriminalitas di wilayah berpenduduk 29.100 ini tercatat terjadi 101 kasus kejahatan selama tahun 2020.

Masalah narkotika menjadi yang mendominasi dengan 93 kasus. Pencurian dengan pemberatan menjadi kasus dengan tingkatan terbanyak kedua dengan 6 kali disusul penganiayaan berat dan pencurian biasa yang sama-sama menyumbang 1 kasus.

Penyalahgunaan narkotika juga menjadi kasus paling menonjol di wilayah Jakarta Selatan dari 1.761 angka kriminalitas selama tahun 2020. BPS mencatat terjadi 400 kasus narkotika di wilayah yang berbatasan langsung dengan daerah penyangga seperti Depok dan Tangerang Selatan ini.

Sementara di urutan kedua ada penipuan dengan 228 kasus. Kemudian pencurian dengan pemberatan 220 kasus serta kasus demonstrasi sebanyak 202. Lalu pencurian kendaraan bermotor 102 kasus dan penganiayaan berat 123 kasus.

Sisanya ada 2 kasus pembunuhan, perkosaan juga 2 kasus, penganiayaan ringan 21 kasus, penculikan 1 kasus, perusakan 7 kasus. Pencurian ringan 5 kasus, pencurian dengan kekerasan 25 kasus, pencurian biasa 93.

Sedangkan sepanjang 2020 kasus kriminalitas di Jakarta Timur mencapai 1.662. Perkara penipuan yang sering terjadi di wilayah ini dengan 500 kasus. Kemudian narkotika 376 kasus. Pencurian dengan pemberatan 175 kasus. Pencurian kendaraan bermotor 173 kasus.

Lalu 4 kasus pembunuhan, 3 kasus perkosaan, 116 kasus penganiayaan ringan, 55 kasus penganiayaan berat, 2 kasus penculikan, 22 kasus perusakan, 1 kasus pencurian ringan. Serta 20 kasus pencurian dengan kekerasan, pencurian dalam keluarga 1 kasus, pencurian biasa 118 kasus, dan demonstrasi 97 kasus.

Jakarta Pusat total kejahatan dan pelanggaran tahun 2020 mencapai 1.813. Terdiri dari pembunuhan 2 kasus, penganiayaan ringan 33 kasus, penganiayaan berat 88 kasus, perusakan 10, pencurian dengan pemberatan 152 kasus, pencurian dengan kekerasan 15 kasus, pencurian dalam keluarga 1 kasus, penipuan 220 kasus, pencurian kendaraan bermotor 60 kasus, pencurian biasa 70 kasus, narkotika 502 kasus dan demonstrasi 660 kasus.

Sedangkan di Jakarta Barat terdiri dari pembunuhan 2 kasus, perkosaan 2 kasus, penganiayaan ringan 1 kasus, penganiayaan berat 126 kasus, pembakaran dengan sengaja 2 kasus, pengrusakan 10, pencurian dengan pemberatan 175 kasus. Pencurian dengan kekerasan 79 kasus, pencurian dalam keluarga 1 kasus, penipuan 295 kasus, pencurian kendaraan bermotor 67 kasus, pencurian biasa 118 kasus, narkotika 577 kasus, demonstrasi 7 kasus.

Jakarta Utara kejahatan dan pelanggaran terdiri dari 2 kasus pembunuhan, perkosaan 3 kasus, penganiayaan berat 80 kasus, penculikan 1 kasus, pengrusakan 17 kasus, pencurian dengan pemberatan 179 kasus, pencurian ringan 1 kasus, pencurian dengan kekerasan 45 kasus, pencurian dalam keluarga 4 kasus, penipuan 286 kasus, pencurian kendaraan bermotor 139 kasus, pencurian biasa 89 kasus, narkotika 441 kasus, dan demonstrasi 27 kasus. (mdk/gil)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Biaya Hidup dan Trauma Disebut Jadi Penyebab Gangguan Mental di Jakarta
Biaya Hidup dan Trauma Disebut Jadi Penyebab Gangguan Mental di Jakarta

Jarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.

Baca Selengkapnya
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif
Kabareskrim Akui Masih Ada Polisi yang Punya Sifat Koruptif

Wahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Negara ke-8 Ekonomi Terbesar Dunia tapi Pungli Merajalela, Cerminan Masyarakat Tak Sejahtera
Indonesia Negara ke-8 Ekonomi Terbesar Dunia tapi Pungli Merajalela, Cerminan Masyarakat Tak Sejahtera

PDB yang besar tidak serta-merta mencerminkan kesejahteraan masyarakat jika dilihat dari sisi PDB per kapita.

Baca Selengkapnya
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap
Indeks Persepsi Korupsi di Indonesia Masih Rendah, Didominasi Kasus Suap

Indeks persepsi korupsi di Indonesia berada di posisi 34, turun dari posisi 38 di 2015.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya PLTU, Ini Sumber Penyebab Tingginya Polusi di Jakarta
Tak Hanya PLTU, Ini Sumber Penyebab Tingginya Polusi di Jakarta

Tingginya polusi di Indonesia, khususnya di Jakarta, masih jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Geng Kobra, Kumpulan Jawara Betawi Sikat Preman di Jakarta
Mengenal Geng Kobra, Kumpulan Jawara Betawi Sikat Preman di Jakarta

Nama Imam Syafi'ie sudah terkenal di kalangan masyarakat Jakarta, khususnya di sekitar Pasar Senen, sejak masa penjajahan Belanda.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara

Berdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Gerah Bicara Kondisi Ekonomi Digerogoti Korupsi di Debat Cawapres
VIDEO: Mahfud Gerah Bicara Kondisi Ekonomi Digerogoti Korupsi di Debat Cawapres

Mahfud mengakui kondisi ekonomi banyak dipengaruhi karena maraknya korupsi.

Baca Selengkapnya
Alasan Alfamart dan Indomaret Menjamur di Jakarta: Pendapatan per Kapita Penduduk Mencapai Rp300 Juta per Tahun
Alasan Alfamart dan Indomaret Menjamur di Jakarta: Pendapatan per Kapita Penduduk Mencapai Rp300 Juta per Tahun

Sektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.

Baca Selengkapnya
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah

Urbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Meningkat  di Perkampungan Transmigrasi Berkat Pembangunan IKN 'Banyak Orang Cari Kontrakan'
Ekonomi Meningkat di Perkampungan Transmigrasi Berkat Pembangunan IKN 'Banyak Orang Cari Kontrakan'

Sebuah video memperlihatkan sebuah perkampungan transmigran di Kalimantan yang sudah mulai maju karena terdampak pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM dan Jenisnya, Lengkap Disertai Penjelasan hingga Contohnya
Faktor Penyebab Pelanggaran HAM dan Jenisnya, Lengkap Disertai Penjelasan hingga Contohnya

Apa sebenarnya definisi hingga faktor penyebab pelanggaran HAM tersebut?

Baca Selengkapnya