Residivis Bikin Onar di Koja Jakut, Aniaya Empat Warga Pakai Parang
Salah satu korban penyerangan pelaku wanita yang mengalami di punggung.
Salah satu korban penyerangan pelaku wanita yang mengalami di punggung.
Residivis Bikin Onar di Koja Jakut, Aniaya Empat Warga Pakai Parang
Seorang pemuda membuat onar di pemukiman warga di Jalan Pembangunan, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja Jakarta Utara. Kemarahan Ralph W Emerzon Lelang alias Waldo tak terbendung setelah sepeda motor dilempari batu.
Kapolsek Koja, Kompol Muhammad Syahroni menerangkan, total ada empat orang yang menjadi korban luka. Salah satunya seorang perempuan berinisial ISEM alias I.
"Korban ada empat. Pertama, MSS mengalami luka sobek pada pergelangan tangan kanan, leher bagian belakang dan lengan kiri. Kedua, ISEM alias I, perempuan mengalami luka sobek pada punggung. Ketiga, AM luka sobek pada punggung. Keempat, IA luka sobek pada kepala bagian atas," kata Syahroni kepada wartawan, Rabu (12/6).
Kronologi
Syahroni menerangkan kronologi kejadiannya. Mulanya, tersangka hendak menjemput kekasih di Jalan Pembangunan 1 RT 12 RW 9, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara pada 9 Juni 2024 sekira pukul 03.00 WIB. Ketika itu, ada yang melempar batu ke arah sepeda motor yang dikendarai.
Akibat insiden itu, tersangka kesal dan emosi. Sehingga, kembali ke kontrakan untuk mengambil sebilah parang.
"Dan diselipkan di celana pelaku," kata Syahroni.
Syahroni mengatakan, tersangka diantar rekannya inisial D untuk kembali ke lokasi. Namun, D tidak tahu-menahu soal permasalahan yang terjadi. Hal itu diungkapkan oleh tersangka saat dimintai keterangan.
"D pada saat kejadian hanya duduk di atas motor mengawasi aksi daripada pelaku," ucap dia.
Syahroni mengatakan, Polsek Koja Polres Metro Jakarta Utara ketika itu sedang melakukan operasi pemberantasan kejahatan jalanan. Karena itu, anggota langsung mendatangi lokasi begitu menerima informasi dari warga. Ternyata, pelaku sudah melarikan diri.
Syahroni mengatakan, tim gabungan dibentuk untuk memburu pelaku. Rupanya, terdeteksi berada di indekos yang ada di Rawa Sengon, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat ini, tersangka sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polsek Koja.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, dijerat Pasal 353 ayat 2 KUHP dan Undang-Undang Darurat Pasal 2 ayat 1 undang-undang nomor 12 tahun 1951.
"Ancaman hukuman keseluruhan 13 tahun kurungan penjara," ujar dia.
Sementara itu, kepada polisi pelaku telah mengakui perbuatannya.
"Untuk motif pelaku emosi yang tak terkendali," tandas dia.
Residivis Penganiayaan
Tertangkapnya Waldo oleh Polsek Koja membuka jejak kejahatan yang lain. Waldo ditetapkan tersangka terkait kasus penganiayaan.
Dia menyerang warga gara-gara tak terima sepeda motor di lempari batu saat jemput kekasihnya di Jalan Pembangunan, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja Jakarta Utara. Dilaporkan, empat orang terluka bahkan salah satunya adalah seorang wanita.
Kapolsek Koja, Kompol Muhammad Syahroni menerangkan, jejak kejahatan pelaku. Menurut catatan kepolisian, Pelaku merupakan residivis kasus penganiayaan di Cikarang. Ketika itu, Waldo menjalani hukuman penjara selama 1 tahun 6 bulan di Lapas, Cikarang.
Syahroni melanjutkan, pelaku juga pernah melakukan pembunuhan di Lippo Cikarang. Adapun, korbannya seorang sekuriti di Lippo Cikarang dan masuk dalam DPO Polres Metro Bekasi.
"Jadi kejadiannya 1 tahun yang lalu dan pelaku yang kita amankan sekarang juga merupakan DPO dari Polres Metro Bekasi," ujar dia.
Empat Korban
Empat orang terluka akibat diserang oleh seorang pemuda bernama Waldo.
Penyerangan terjadi karena tersangka tak terima sepeda motor dilempari batu saat sedang menjemput pacarnya di Jalan Pembangunan, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja Jakarta Utara.
Hasil penyelidikan, Kapolsek Koja Kompol Muhammad Syahroni mengungkapkan, keempat orang korban bukanlah orang yang melempar batu ke arah sepeda motor korban.
"Berdasarkan saksi-saksi yang di TKP dan juga keterangan dari pelaku dia random, dia membabi buta karena tidak bisa mengendalikan emosinya atau emosi yang tak terkendali. Jadi seperti itu dia melaksanakan penyerangan membabi buta di sekitar TKP," kata Syahroni.
Syahroni mengatakan, ada jeda waktu antara pelemparan batu dengan penyerangan yang dilakukan oleh Waldo. Karena, tersangka sempat pergi ke kontrakannya untuk mengambil parang. Sehingga, ketika kembali lagi orang-orangnya sudah berubah. Ada seorang wanita inisial I yang hendak berbelanja ke pasar justru menjadi korban.
"Bahkan awalnya tidak ada ibu-ibu ataupun perempuan di situ pada saat dia balik sudah ada perempuan di situ," ujar dia.
Syahroni mengatakan, tersangka juga rupanya berulah di Pasar Sindang. Beruntung, tidak ada korban jiwa.
"Pelaku ini menyerang atau membacok kendaraan roda dua yang terparkir di pasar sindang," ujar dia.