Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah Banjir Jakarta dari Era Coen sampai Gubernur Anies

Sejarah Banjir Jakarta dari Era Coen sampai Gubernur Anies Anies tinjau lokasi banjir Cipinang. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Sejumlah wilayah DKI Jakarta banjir setelah diguyur hujan sejak Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1) siang. Banjir yang terjadi awal tahun ini menyebabkan permukiman warga, jalan tol hingga bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta ikut terendam. Bahkan di Kemayoran dan Cipinang Melayu, banjir memakan korban jiwa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui banjir menjadi salah satu masalah terbesar di Jakarta selain kemacetan. Menurut Jokowi, pemerintah pusat dan provinsi terus berkerja sama dalam menanggulangi banjir tersebut

"Persoalan besar di Jakarta hanya 2 yaitu banjir, yang kedua macet," kata Jokowi saat berbincang dengan para awak media di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12).

Berikut ini sejarah banjir pernah melanda Jakarta dari waktu ke waktu:

Sejak Era Jenderal Coen

Bila merunut sejarah, banjir Jakarta ini sebenarnya sudah berlangsung lama, sejak Jan Pieterszoon Coen pada awal abad 17 silam mendirikan Batavia dengan konsep kota air (waterfront city). Coen merancang Kota Pelabuhan Sunda Kelapa dengan kanal-kanal air seperti Amsterdam atau kota-kota lain di Belanda.

Dalam catatan sejarah banjir, sejak dulu Batavia sudah kesulitan menangani musibah ini. Misalnya catatan banjir pada 1621, 1654, 1873, 1918 hingga 1909, banjir sudah menggenangi permukiman warga karena limpahan air dari sungai Ciliwung, Cisadane, Angke dan Bekasi.

Pada 1918, misalnya, banjir juga pernah melumpuhkan Batavia. Sarana transportasi, termasuk lintasan trem listrik terendam air. Dua lokomotif cadangan dikerahkan untuk membantu trem-trem yang mogok dalam perjalanan. Banjir pada tahun itu merupakan yang terparah dalam dua dekade terakhir.

Pada tahun 1920-an Belanda berupaya terus untuk mengatasi banjir dengan membangun proyek banjir kanal Barat, Timur, Lingkar Kota dan sistem polder yang didesain oleh Van Breen. Lalu Banjir Kanal Barat yang mulai dibangun pada tahun 1920-an namun tidak sampai selesai.

Banjir Hebat Tahun 1979

Ironisnya, banjir tetap mengepung setelah Belanda hengkang dari Jakarta. Tercatat era Gubernur Tjokropranolo, Jakarta dilanda banjir besar tahun 1979.Banjir tersebut menggenangi wilayah pemukiman dengan luas mencapai 1.100 hektare. Banjir yang disebabkan hujan lokal dan banjir kiriman itu merendam pemukiman penduduk.

Banjir Pada 1996

Pada 6-9 Januari 1996, Jakarta terendam setelah hujan dua hari. Sebulan kemudian, 9-13 Februari 1996, tiga hari hujan lebat dengan curah lima kali lipat di atas normal, merendam Jakarta setinggi 7 meter.

Banjir 2007 Tewaskan Puluhan Orang

Banjir Jakarta 2007, terjadi pada era Gubernur Sutiyoso. Bencana banjir waktu itu menjadi salah satu yang terburuk. Bayangkan, 60 persen wilayah DKI terendam air dengan kedalaman mencapai 5 meter lebih di beberapa titik.Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang tak tertampung.Kerusakan yang paling parah terjadi di Jakarta Barat, jalan rusak mencapai 22.650 m, disusul Jakarta Utara (22.520 m), Jakarta Pusat (16.670 m), dan Jakarta Timur (11.090 m). Kerusakan jalan paling ringan dialami Jakarta Timur, yang hanya menderita jalan rusak seluas 9.220 m. Untuk merehabilitasi jalan diperkirakan diperlukan dana sebesar Rp12 miliar.Banjir juga membuat sebagian jalur kereta api lumpuh. Lintasan kereta api yang menuju Stasiun Tanah Abang tidak berfungsi karena jalur rel di sekitar stasiun itu digenangi air luapan Sungai Ciliwung sekitar 50 sentimeter.Sekitar 1.500 rumah di Jakarta Timur hanyut dan rusak akibat banjir. Kerusakan terparah terdapat di Kecamatan Jatinegara dan Cakung. Rumah-rumah yang hanyut terdapat di Kampung Melayu (72 rumah), Bidaracina (5), Bale Kambang (15), Cawang (14), dan Cililitan (5). Adapun rumah yang rusak terdapat di Pasar Rebo (14), Makasar (49), Kampung Melayu (681), Bidaracina (16), Cipinang Besar Selatan (50), Cipinang Besar Utara (3), Bale Kambang (42), Cawang (51), Cililitan (10), dan Cakung (485).Sedikitnya 80 orang dinyatakan tewas selama 10 hari banjir. Jumlah ini mencakup korban di tiga provinsi, dengan perincian DKI Jakarta 48 orang, Jawa Barat 19 orang, dan Banten 13 orang. Umumnya karena terseret arus, tersengat listrik, atau sakit.

Banjir Rendam HI

Banjir besar di Jakarta yang menelan banyak korban jiwa terjadi pada Januari hingga Februari 2013 lalu. Bencana itu menyebabkan 20 korban meninggal dan 33.500 orang mengungsi. Banjir ini terjadi pada era Gubernur DKI Jokowi.Waktu itu, banjir sampai melumpuhkan pusat kota. Air menggenangi kawasan Sudirman, termasuk Bundaran Hotel Indonesia (HI) akibat tanggul Kali Cipinang, di dekat HI.Diperkirakan banjir menyebabkan kerugian hingga Rp20 triliun. Sementara pengusaha, melalui Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, mengklaim terjadinya kerugian ekonomi lebih dari Rp1 triliun.

Banjir di Era Anies Baswedan

Gubernur DKI Jakarta silih berganti namun banjir tetap menjadi masalah utama Ibu Kota. Di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, banjir kembali mengepung Jakarta, di awal tahun 2020.Gubernur DKI Jakarta Anies menegaskan banjir melanda Ibu Kota menjadi tanggung jawab Pemprov DKI. Anies mengatakan, permasalahan banjir agar segera ditanganinya."Intinya kami bertanggung jawab, Pemprov DKI mengambil sikap bertanggung jawab atas masalah yang sekarang muncul. Kami respons cepat bantu tangani," kata Anies di kawasan Latuharhary, Jakarta Pusat, Rabu (1/1).Anies ogah menyalahkan siapa pun terkait banjir melanda Jakarta. Penanganan utama saat ini adalah menyelamatkan warga."Saat ini kami tidak mau salahkan siapa pun dan apa pun. Sekarang adalah saatnya memastikan warga selamat, terlindungi, semua kebutuhan dasar tercukupi. Kami siap bertanggung jawab atas semua yang terjadi di Jakarta," kata Anies.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres
Sejarah Banjir Jakarta, Sejak Zaman VOC Tak Pernah Beres

Banjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini
Jakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini

Jakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Ketinggian Banjir di Pejaten Mencapai Satu Meter, Warga Beraktivitas Naik Perahu
FOTO: Kondisi Ketinggian Banjir di Pejaten Mencapai Satu Meter, Warga Beraktivitas Naik Perahu

Banjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.

Baca Selengkapnya
Kilas Balik Banjir Bandang di Lembah Anai Tahun 1892, Infrastruktur Rusak Berat
Kilas Balik Banjir Bandang di Lembah Anai Tahun 1892, Infrastruktur Rusak Berat

Lembah Anai dulunya pernah mengalami bencana alam banjir yang cukup parah di era Kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Daftar 40 RT dan Lima Ruas Jalan di Jakarta Banjir hingga Kamis Pagi
Daftar 40 RT dan Lima Ruas Jalan di Jakarta Banjir hingga Kamis Pagi

Banjir salah satunya disebabkan luapan Kali Pesanggrahan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Banjir 2 Meter Akibat Luapan Ciliwung di Kebon Pala Mulai Surut
FOTO: Penampakan Banjir 2 Meter Akibat Luapan Ciliwung di Kebon Pala Mulai Surut

Banjir akibat meluapnya Sungai Ciliwung itu sempat mencapai ketinggian sekitar 2 meter. Sejumlah warga terlihat sibuk menguras banjir yang memasuki rumahnya.

Baca Selengkapnya
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati

Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Banjir Genangi Kawasan Jalan Daan Mogot, Sejumlah Kendaraan Roda Dua Mogok
FOTO: Banjir Genangi Kawasan Jalan Daan Mogot, Sejumlah Kendaraan Roda Dua Mogok

Sejumlah kendaraan bermotor terjebak banjir saat nekat menerobos genangan air di Jalan Daan Mogot.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Jalan Ciledug Raya Terendam Banjir Usai Diguyur Hujan Deras Sejak Pagi
FOTO: Kondisi Jalan Ciledug Raya Terendam Banjir Usai Diguyur Hujan Deras Sejak Pagi

Ketinggian banjir yang merendam kawasan tersebut tampak mencapai sekitar 50 cm.

Baca Selengkapnya
Lima Ruas Jalan di Jakarta Banjir Pagi Ini
Lima Ruas Jalan di Jakarta Banjir Pagi Ini

BPBD DKI telah memetakan 25 kelurahan rawan banjir di Jakarta

Baca Selengkapnya
Kali Ciliwung Meluap, 18 RT di Jakarta Timur Terendam Banjir
Kali Ciliwung Meluap, 18 RT di Jakarta Timur Terendam Banjir

Banjir melanda 18 RT di Jakarta Timur akibat luapan Kali Ciliwung

Baca Selengkapnya
Hujan Deras Guyur Jakarta Sore Ini, 3 RT dan 4 Ruas Jalan Terendam Banjir
Hujan Deras Guyur Jakarta Sore Ini, 3 RT dan 4 Ruas Jalan Terendam Banjir

Banjir ini membuat status Pos Angke Hulu Siaga 3 (Waspada).

Baca Selengkapnya