3 Mitos Bisulan yang Sering Dipercaya, Akibat Duduk di Atas Bantal
Terdapat berbagai mitos bisulan yang perlu dipahami penjelasan fakta ilmiahnya.
Bisulan merupakan gangguan kesehatan umum yang dapat terjadi pada siapa saja. Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan di permukaan kulit akibat peradangan yang terjadi. Bisul biasanya diawali dengan benjolan merah kemudian dapat matang dan berisi nanah.
Dalam hal ini, terdapat berbagai macam mitos bisulan yang tidak memiliki penjelasan fakta ilmiah, namun masih banyak dipercaya oleh masyarakat. Mulai dari mitos bisulan yang disebabkan karena duduk di atas bantal, mitos bawang putih dapat menyembuhkan bisulan, hingga mitos memencet bisul bisa mempercepat penyembuhan.
-
Dimana mitos ini populer? Mitos atau Fakta Ibu Hamil Tidak Boleh Potong Rambut Mitos tentang ibu hamil yang tidak boleh memotong rambut adalah salah satu kepercayaan yang cukup populer di berbagai budaya, termasuk di Indonesia.
-
Kenapa mitos ini muncul? Mitos ini mencerminkan ketakutan manusia akan kematian dan kehidupan setelahnya, serta konsekuensi dari kematian yang tragis atau tidak terpenuhi dalam kehidupan dunia.
-
Siapa yang percaya mitos ini? Banyak orang percaya mitos ini karena mereka mendengar cerita dari orang lain atau bahkan mengalami hal serupa.
Dengan begitu, penting diketahui penjelasan fakta di balik beberapa mitos bisulan tersebut. Berikut, kami rangkum informasinya.
Mitos Duduk di Atas Bantal
Mitos bisulan yang pertama yaitu sering dikaitkan dengan kebiasaan duduk di atas bantal. Mitos duduk di atas bantal yang dapat menyebabkan bisul telah menyebar di Indonesia. Banyak masyarakat percaya bahwa tindakan ini bisa berakibat buruk pada kesehatan, khususnya munculnya bisul. Keyakinan ini berakar dari penghormatan terhadap kepala, yang dianggap sebagai bagian tubuh yang harus dijaga. Dalam budaya tertentu, kepala memiliki makna sakral dan dijaga agar tidak terkena hal-hal buruk.
Namun, faktanya tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa duduk di atas bantal dapat menyebabkan bisul. Bisul lebih umum disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti Staphylococcus aureus, yang berkembang pada folikel rambut dan kelenjar sebum. Kondisi-kondisi medis lain seperti kebersihan yang buruk, sistem imun yang lemah, atau kulit yang teriritasi juga lebih berkontribusi terhadap munculnya bisul.
Dengan demikian, meskipun mitos ini merupakan bagian dari nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi, penting untuk diingat bahwa kesehatan harus didasarkan pada pengetahuan ilmiah dan praktik medis yang benar.
Mitos Bisul Bisa Sembuh dengan Bawang Putih
Mitos bisulan yang kedua yaitu dipercaya bawang putih dapat menyembuhkan bisul. Mitos bahwa bisul bisa sembuh dengan bawang putih berasal dari keyakinan bahwa bawang putih memiliki sifat antimikroba alami. Bawang putih memang mengandung allicin, senyawa yang dikenal memiliki kemampuan membunuh beberapa bakteri dan mikroorganisme. Oleh karena itu, ada kepercayaan bahwa mengoleskan bawang putih pada bisul dapat membantu mengempiskan dan menyembuhkan bisul secara alami.
Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar dan tidak dianjurkan secara medis. Meskipun bawang putih memiliki sifat antibakteri, kulit yang terkena bisul sangat sensitif dan mengoleskan bawang putih mentah dapat menyebabkan iritasi, peradangan, bahkan luka bakar pada kulit. Sebagai gantinya, pengobatan yang tepat untuk bisul adalah menjaga kebersihan, kompres hangat, dan jika diperlukan, menggunakan salep antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Mitos Memencet Bisul Bisa Bikin Cepat Sembuh
Mitos bisulan berikutnya yaitu anjuran memencet bisul agar cepat sembuh. Mitos bahwa memencet bisul bisa membuatnya cepat sembuh didasarkan pada anggapan bahwa mengeluarkan nanah akan mempercepat proses penyembuhan. Beberapa orang percaya bahwa dengan memencet bisul hingga pecah, infeksi di dalamnya akan keluar, dan area tersebut akan segera pulih. Namun, tindakan ini justru berisiko menyebabkan masalah yang lebih serius.
Faktanya, memencet bisul dapat memperburuk infeksi dan menyebarkannya lebih dalam ke jaringan kulit. Ini bisa menyebabkan bisul menjadi lebih besar, nyeri, atau bahkan menimbulkan infeksi yang lebih parah, seperti abses atau infeksi bakteri yang menyebar ke bagian tubuh lain. Selain itu, memencet bisul dapat meninggalkan bekas luka permanen dan meningkatkan risiko komplikasi. Cara terbaik untuk mengobati bisul adalah dengan menggunakan kompres hangat secara teratur dan membiarkan bisul pecah dengan sendirinya atau, jika diperlukan, konsultasi ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.
Fakta Tentang Bisulan
Setelah mengetahui berbagai mitos bisulan dan penjelasan faktanya, terakhir akan dijelaskan berbagai fakta lain mengenai gangguan bisul. Beberapa fakta ini berkaitan dengan penyebab utama, risiko penyebaran bisul di tubuh, risiko orang yang rentan, hingga pengobatan kompres hangat. Berikut adalah berbagai fakta tentang bisul yang perlu diketahui:
- Penyebab utama adalah infeksi bakteri: Bisul biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, yang menyerang folikel rambut atau kelenjar minyak. Infeksi ini menyebabkan peradangan yang membentuk benjolan merah berisi nanah.
- Dapat muncul di mana saja pada tubuh: Bisul dapat muncul di berbagai bagian tubuh, terutama di area yang sering berkeringat atau mengalami gesekan, seperti wajah, leher, ketiak, bokong, dan paha.
- Sistem kekebalan tubuh mempengaruhi risiko: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes atau mereka yang sedang menjalani kemoterapi, lebih rentan terhadap bisul karena tubuh mereka sulit melawan infeksi.
- Tidak menular secara langsung, tapi bakteri penyebabnya bisa menyebar: Bisul itu sendiri tidak menular, namun bakteri yang menyebabkan bisul dapat menyebar melalui kontak kulit, benda yang terkontaminasi, atau kebersihan yang buruk, sehingga orang lain bisa terinfeksi.
- Bisul bisa berulang pada orang yang rentan: Beberapa orang lebih rentan mengalami bisul berulang, yang disebut furunkulosis. Faktor seperti kondisi kulit tertentu, kebersihan yang kurang baik, atau penyakit kronis bisa meningkatkan risiko ini.
- Penanganan yang salah bisa memperburuk keadaan: Memencet atau mencoba memecahkan bisul sendiri dapat menyebabkan infeksi menyebar lebih dalam ke jaringan kulit atau bahkan ke aliran darah, yang bisa menyebabkan infeksi serius seperti sepsis.
- Kompres hangat adalah salah satu cara pengobatan: Kompres hangat secara teratur dapat membantu mempercepat pematangan bisul dan mengurangi nyeri. Jika bisul terlalu besar atau tidak sembuh, diperlukan perawatan medis, seperti pengeringan bedah atau antibiotik.