35 Tahun Tidak Beroperasi, Ini Cerita Pendaratan Pesawat di Bandara Blora
Merdeka.com - Rabu, 30 Desember 2020 merupakan hari yang bersejarah bagi warga Kabupaten Blora dan sekitarnya. Sebuah pesawat komersial ATR 72 berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Ngloram yang terletak di kabupaten itu.
Pendaratan pesawat berkapasitas 70 penumpang milik maskapai Nam Air itu menandakan era baru sejarah penerbangan di Kabupaten Blora, terlebih khusus di Bandara Ngloram. Pasalnya, bandara yang berdiri tahun 1980 itu telah berhenti beroperasi selama 35 tahun.
Dengan mendaratnya pesawat ATR 72, diharapkan ke depan bandara itu segera bisa melayani naik turun penumpang. Rencananya, bandara ini akan mengakomodir warga yang ada di Blora dan wilayah-wilayah di sekitarnya, seperti Kabupaten Rembang, Pati, serta wilayah yang berada di Jawa Timur seperti Bojonegoro, Tuban, dan Ngawi.
-
Kapan bandara Ngebul di Salatiga aktif? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.'Tapi jangan membayangkan landasan pesawat keadaannya seperti bandara umumnya, karena sangat sederhana.
-
Dimana pesawat mendarat darurat? Untungnya, berkat kerja sama tim yang solid dan kepemimpinan yang tenang dari awak pesawat, mereka berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Southampton, Inggris.
-
Kapan BRT Trans Jateng mulai beroperasi di Terminal Kutoarjo? Mulai 21 Juni 2023, BRT Trans Jateng koridor 5 jurusan Kutoarjo-Borobudur melakukan pemberangkatan dan mengakhiri perjalanan di Terminal Tipe B Kutoarjo.
-
Kapan Rumah Apung Tambaklorok diresmikan? Rumah apung ini telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun 2016 silam.
-
Kapan Atjeh Tram resmi beroperasi? Stasiun ini resmi beroperasi pada 12 November 1876 sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api dari Pelabuhan Ulee Lheue ke Kutaraja.
-
Kenapa bandara Ngebul di Salatiga jadi hilang? Setelah perang berakhir, lalu lintas pesawat berangsur-angsur hilang. Ini karena aktivitas perlawanan maupun penjajahan melalui udara sudah berakhir.
Berikut selengkapnya:
Sejarah Bandara Ngloram
©YouTube/Ganjar Pranowo
Bandara Ngloram dibangun pada tahun 1980 untuk kepentingan pengelolaan minyak dan gas bumi yang dilakukan Pertamina EP, Pusdiklat Migas, dan dosen Akamigas. Pada waktu itu, bandara ini memiliki fungsi untuk mengangkut para pengajar dan periset di bidang minyak dan gas bumi menuju Pusat Pengembangan Tenaga Perminyakan dan Gas Bumi di Kecamatan Cepu, Blora.
Dalam dunia penerbangan internasional, Bandara Ngloram memiliki nama resmi Ngloram Strip Air. Bandara ini kemudian berhenti beroperasi pada tahun 1984.
Proses Renovasi
©2021 Liputan6.com
Mulai tahun 2018, dimulai renovasi tahap pertama pada bandara ini hingga tahun 2019. Renovasi ini menghasilkan runway atau landasan sepanjang 1.200 meter dari sebelumnya 900 meter, dan lebar 30 meter dari sebelumnya 23 meter.
Pada tahun 2020, renovasi tahap kedua dilakukan. Dari renovasi ini panjang landasan bertambah hingga 1.500 meter. Pada tahap ini pula Apron dan terminal bandara dibangun. Pada 11 Januari 2020, Kementerian Perhubungan telah melakukan uji coba pendaratan pesawat King Air 200GT. Pada tahun 2021 ini, rencananya Bandara Ngloram dipersiapkan untuk melayani penerbangan komersial.
Mendarat dengan Selamat
©2021 Liputan6.com
Pesawat ATR 72 yang dibawa oleh Pilot Kapten Kurniawan Akbar, dan Co Pilot Musanif Renggo berhasil mendarat dengan selamat pada Rabu (30/12) sekitar pukul 07.58 WIB. Dalam penerbangan tersebut, pesawat itu membawa 10 orang dari rombongan Staf Ahli Menteri Perhubungan Chris Kuntadi.
Dengan berhasil mendaratnya ATR 72 di Bandara Ngloram, Chris Kuntadi mengatakan bahwa pesawat itu sudah cukup melayani masyarakat dengan rute Blora-Surabaya, Blora-Semarang, dan Blora-Jakarta. Untuk tarif tiket nantinya akan dibicarakan lebih lanjut dan ditentukan dengan pihak maskapai.
“Tentunya harganya wajar. Kalau bisa untuk awal harga tiketnya bisa disubsidi oleh pemerintah daerah. Kepala Bandara Ngloram juga bertanggung jawab melakukan lobi ke maskapai lain seperti Citilink dan Wings Air,” kata Chris dikutip dari Liputan6.com pada Jum’at (1/1). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulu jadi area tersibuk, bandara di Salatiga ini hanya tinggal kenangan.
Baca SelengkapnyaBeredar beberapa potret lawas memperlihatkan kondisi bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di masa lampau. Berikut penampakannya.
Baca SelengkapnyaJika uji kelaikan yang akan dilaksanakan esok dinyatakan berhasil maka Bandara IKN segera dipergunakan.
Baca SelengkapnyaPeresmian ini ditandai dengan pendaratan perdana pesawat tipe DHC-6 Twin Otter maskapai SAM Air sekitar pukul 15.52 WITA.
Baca SelengkapnyaNama Husein Sastranegara diambil dari nama seorang pilot militer AURI yang telah gugur pada saat latihan terbang di Yogyakarta tangal 26 September 1946.
Baca SelengkapnyaPerbaikan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang mendarat darurat di persawahan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, selesai.
Baca SelengkapnyaBudi Karya bilang, hari ini Rabu (11/9) sedang dilakukan uji coba beberapa pesawat di Bandara Nusantara.
Baca SelengkapnyaHelikopter milik TNI Angkatan Darat (AD) mendarat darurat di area persawahan wilayah Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (2/11).
Baca SelengkapnyaBandara Husein Sastranegara memiliki peran penting saat penjajahan Jepang.
Baca SelengkapnyaAktivitas penerbangan Bandara Djalaluddin ditutup sementara pada Selasa (30/4).
Baca SelengkapnyaSejarah tercipta bagi dunia dirgantara Tanah Air pada 10 Agustus 1995 saat Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan negeri N-250 Gatot Kaca.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi kembali menegaskan kesiapan bandara termasuk landasan pacu (runway) yang telah diuji coba Minggu (25/8) kemarin.
Baca Selengkapnya