4 Fakta Percobaan Bunuh Diri Mahasiswi Unsoed, Sering Jadi Korban Perundungan
Merdeka.com - Seorang mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto angkatan 2022 berinisial W (18) mencoba melakukan bunuh diri dengan cara memotong urat nadi tangan kanannya dengan cutter.
Percobaan bunuh diri itu dilakukan saat W duduk bersama teman-temannya di taman samping Gedung Roedhiro, Kamis (3/11) pagi pukul 08.00. Teman-teman W dan petugas keamanan kampus yang mengetahui perbuatan mahasiswa asal Jakarta Timur itu berusaha mencegahnya.
Lalu seperti apa nasib W setelah melakukan percobaan bunuh diri? Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana siswa SMP itu mencoba bunuh diri? 'Korban langsung melompat ke luar jendela, saat melompat korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung SMPN 73, kkemudian jatuh ke lantai 1,' sambungnya.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana remaja itu bunuh diri? Diduga remaja tersebut bunuh diri dengan cara loncat dari ketinggian.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Bagaimana mahasiswa di Sleman tewas gantung diri? Sang ayah pada mulanya datang ke kos korban untuk mengantar makanan pukul 09.00. Sampai di kos, ayah korban mengetuk pintu, namun tidak dibuka oleh anaknya. Ayah korban meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar korban. Selesai kerja, sang ayah kembali ke kosan anaknya pukul 11.30 WIB. Namun pintu kosan korban masih tertutup. Sang ayah mulai curiga karena tak ada tanggapan saat pintu diketuk. Ia kemudian memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan, namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Keduanya kemudian berinisiatif melepas engsel jendela kamar korban. Saat berhasil masuk, korban sudah ditemukan tergantung di pojokan kamar kos.
Dibawa ke Rumah Sakit
ilustrasi - sxc.hu
Beruntungnya percobaan bunuh diri itu bisa dicegah. Selanjutnya W dibawa ke RST Wijayakusuma Purwokerto untuk mendapatkan penanganan didampingi Dekan Fakultas Hukum Muhammad Fauzan. Saat itu, W didampingi pihak universitas hingga orang tuanya datang.
“Saya sudah sampaikan informasi ini ke wakil rektor bidang kemahasiswaan untuk ditindaklanjuti,” ujar Wakil Rektor Unsoed Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat, Waluyo Handoko, dikutip dari ANTARA pada Kamis (3/11).
Kondisi Mulai Membaik
ilustrasi - Shutterstock/sfam_photo
Muhammad Fauzan mengatakan, setelah dirawat di rumah sakit, kondisi W makin membaik. Sesaat setelah mendengar ada mahasiswa Unsoed yang akan melakukan percobaan bunuh diri, ia mengaku segera menuju ke Rumah Sakit Tentara (RST) Wijayakusuma. Fauzan mengaku sempat berbicara dengan W yang masih dalam kondisi setengah sadar.
“Saat ini, mahasiswa berinisial W (18) masih menjalani perawatan di RST Wijayakusuma. Insya Allah kondisinya mulai membaik,” kata Fauzan.
Sering Jadi Korban Perundungan
ilustrasi ©2015 Merdeka.com
Dalam perbincangan dengan W, Fauzan mengatakan bahwa mahasiswi itu sering menjadi korban perundungan yang dilakukan teman-temannya. Walau begitu, ia tidak menjelaskan siapa teman yang merundungnya.
“Ngomongnya sih begitu. Tapi kalau saya tarik ke belakang, dia kan sempat ngomong sama saya dalam suasana setengah sadar. Kelihatannya juga ada persoalan dengan keluarga. Kemungkinan seperti itu,” terang Fauzan.
Hampir Pingsan
ilustrasi ©Shutterstock.com/Johnny Lye
Berdasarkan informasi yang diterima saat penerimaan mahasiswa baru, W yang merupakan mahasiswi angkatan 2022 itu diketahui hampir pingsan saat mendengar suara keras. Terkait dengan kejadian tersebut, Fauzan mengatakan bahwa pihak Unsoed telah menghubungi orang tua W untuk datang ke Purwokerto.
“Jadi, kalau mendengar suara keras kayak dibentak, dia itu langsung down,” kata Fauzan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPenyebab pasti dan kronologi dugaan bunuh diri ini masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) diduga bunuh diri. Korban berinisial SM (18).
Baca Selengkapnyasangat menyayangkan perundungan terus terjadi di dunia pendidikan dokter spesialis Indonesia
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan curhatan di sebuah buku harian bahwa korban berniat mundur karena bersinggungan dengan seniornya
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan wajah korban sudah dalam keadaan kebiruan serta posisi miring seperti orang tertidur
Baca SelengkapnyaKorban masuk terdaftar sebagai mahasiswi di Fakultas Matematika & IPA tapi sudah mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaNadia menegaskan, Kemenkes tidak sungkan menindak tegas dokter senior pelaku bullying.
Baca SelengkapnyaKubu dr Aulia meminya penyelidikan kasus yang tengah dilakukan polda Jateng harus terus dikawal.
Baca SelengkapnyaJasad korban inisial E (18). Sejumlah saksi menlihat korban sempat mau loncat sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaDeretan perundungan ini diduga menyebabkan mahasiswi PPDS Undip di RS Dr. Kariadi Semarang, dr Aulia Risma Lestari bunuh diri pada Agustus lalu.
Baca Selengkapnya