Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Fakta Perayaan Malam 1 Suro di Tanah Jawa, Penuh Makna Simbolis

5 Fakta Perayaan Malam 1 Suro di Tanah Jawa, Penuh Makna Simbolis Kirab pusaka malam 1 Suro. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Malam 1 Suro merupakan malam tahun baru masyarakat Jawa. Malam ini menjadi malam pergantian tahun pada kalender Jawa.

Beberapa tempat di Jawa-pun rutin menggelar perayaan tiap datangnya momen tersebut. Tak terkecuali Kraton Surakarta dan Kraton Yogyakarta.

Meski sama-sama memiliki tradisi peringatan malam satu suro, namun kedua kraton itu mempunyai cara yang berbeda. Biasanya, malam satu suro mulai diperingati setelah maghrib.

Hal ini dikarenakan pergantian hari Jawa dimulai pada saat matahari terbenam. Bukan saat tengah malam seperti halnya pergantian tahun pada kalender masehi.

Untuk sebagian masyarakat Jawa, pada malam satu suro tidak diperbolehkan pergi ke mana-mana kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain. Berikut selengkapnya:

Asal Usul Perayaan Malam 1 Suro

kediri dijamasi malam 1 suro

©2016 Merdeka.com

Asal usul perayaan malam 1 Suro konon bermula pada masa Kerajaan Mataram Islam dipimpin oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645).

Pada saat itu Sultan ingin menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah karena berbeda keyakinan yakni antara Kepercayaan Kejawen dengan Kepercayaan Islam.

Oleh karena itulah dibuat sistem penanggalan dengan menggabungkan Kalender Saka (Jawa-Hindu) dengan Kalender Islam.

Malam Keramat

peringatan malam 1 suro

©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman

Bagi masyarakat Jawa, malam satu suro dianggap malam keramat. Pada saat malam ini tiba, masyarakat Jawa tidak tidur semalam suntuk dan berdoa sepanjang malam.

Bahkan sebagian orang memilih untuk bersemedi di tempat sakral saat malam ini tiba. Biasanya mereka bersemedi di puncak gunung, tepi laut, pohon besar, atau makam keramat.

Bulan Suro sebagai awal tahun Jawa juga dianggap sebagai bulan yang sakral. Oleh karenanya pada bulan ini biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berintrospeksi dengan melakukan lelaku guna mengendalikan hawa nafsu.

Kirab Kebo Bule

peringatan malam 1 suro

©2018 Merdeka.com

Di Kraton Surakarta, ada seekor kerbau yang dikeramatkan masyarakat setempat bernama Kebo Bule Kyai Slamet. Dilansir dari Kemdikbud.go.id, kerbau ini bukanlah sembarang kerbau karena merupakan salah satu pusaka milik kraton.

Menurut Yosodipuro, seorang pujangga Kraton Surakarta, leluhur kerbau bercorak albino itu merupakan hewan kesayangan Pakubuwana II saat masih bertahta di Kraton Kartasura. Kerbau kesayangannya itu merupakan hadiah dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari saat Pakubuwana II mengungsi akibat istananya yang dibakar oleh para pemberontak pecinan.

Saat datangnya perayaan 1 Suro, kerbau ini dipersilakan untuk keluar dari kandangnya dengan sendirinya. Setelah kerbau keramat itu keluar, proses ritual dimulai. Mereka menyambut kedatangan sang kerbau dengan penuh hormat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan kirab di mana kerbau keramat itu memimpin jalannya kirab di barisan paling depan dengan dipandu seorang pawang kerbau. Di belakang kerbau, barisan punggawa kerajaan membawa tombak dan sejumlah koleksi pusaka milik Kraton Surakarta.

Tradisi Mubeng Beteng

kirab pusaka malam 1 suro

©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Lain halnya di Solo, pada saat malam satu suro, Kraton Yogyakarta menggelar tradisi topo bisu mubeng beteng. Dalam tradisi itu, para peserta berjalan mengelilingi benteng Kraton Yogyakarta dengan tidak tidak mengeluarkan kata-kata.

Selama melakukan aksi ini, para abdi dalem menahan diri untuk tidak berbicara seraya memanjatkan doa dalam hati. Selain diikuti para abdi dalem, acara ini juga bisa diikuti warga Yogyakarta dan sekitarnya.

Penuh Hal-hal Mistis

suro

©2014 Merdeka.com

Karena dianggap keramat, malam ini juga banyak berkaitan dengan hal-hal mistis dan penuh misteri. Dilansir dari Dream.co.id, setidaknya ada lima mitos seputar malam 1 suro.

Mitos pertama adalah pada malam itu masyarakat Jawa dilarang bepergian keluar rumah karena jika hal itu dilanggar kesialan akan menimpa. Mitos kedua masyarakat dilarang untuk pindah rumah pada waktu malam satu suro.

Mitos ketiga tidak boleh mengadakan pesta. Mitos keempat tak boleh banyak bicara. Dan mitos terakhir, pada malam satu suro banyak makhluk halus akan ada makhluk halus yang gentayangan. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Malam 1 Suro, Tradisi Perayaan Islam Jawa Era Sultan Agung
Sejarah Malam 1 Suro, Tradisi Perayaan Islam Jawa Era Sultan Agung

Tanggal 1 Suro diperingati setelah magrib pada hari sebelum tanggal 1, dan biasanya disebut malam satu suro.

Baca Selengkapnya
Baca Apa di Malam 1 Suro? Ini Amalan yang Bisa Dikerjakan Menurut Islam
Baca Apa di Malam 1 Suro? Ini Amalan yang Bisa Dikerjakan Menurut Islam

Kumpulan amalan malam 1 suro ini memiliki keberkahan yang luar biasa apabila dikerjakan.

Baca Selengkapnya
Kapan Malam 1 Suro 2024? Berikut Penjelasan dan Amalannya
Kapan Malam 1 Suro 2024? Berikut Penjelasan dan Amalannya

Malam satu Suro ini merupakan bagian dari perayaan tahun baru Islam atau yang disebut dengan "Hijriah".

Baca Selengkapnya
6 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Penguatan Budaya dan Kerukunan Masyarakat
6 Tradisi Unik Sambut Tahun Baru Islam di Indonesia, Penguatan Budaya dan Kerukunan Masyarakat

Tak sekedar menyambut Tahun Baru Islam, tradisi Malam 1 Suro ini juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang sudah mengakar di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Keseruan Ganjar Pranowo Ikut Kirab Malam Satu Suro di Solo, Berlangsung Khidmat
Keseruan Ganjar Pranowo Ikut Kirab Malam Satu Suro di Solo, Berlangsung Khidmat

Ganjar mengatakan kalau acara kirab tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat umum.

Baca Selengkapnya
Membedah Sejarah Suro, Bulan Sakral Dalam Kalender Jawa
Membedah Sejarah Suro, Bulan Sakral Dalam Kalender Jawa

Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Mataram mengakulturasikan kalender Hijriyah sebagai kalender Jawa

Baca Selengkapnya
Sakralnya Kirab 7 Pusaka Keraton Surakarta, Dipimpin 5 Kerbau Bule
Sakralnya Kirab 7 Pusaka Keraton Surakarta, Dipimpin 5 Kerbau Bule

Selama kirab, peserta tidak boleh mengenakan alas kaki dan dilarang berbicara

Baca Selengkapnya
20 Kata-kata Bijak Malam 1 Suro Bahasa Jawa dan Artinya, Penuh Makna dan Harapan Baik
20 Kata-kata Bijak Malam 1 Suro Bahasa Jawa dan Artinya, Penuh Makna dan Harapan Baik

Kata-kata bijak malam 1 suro bahasa Jawa ini bisa dibagikan ke kerabat atau keluarga.

Baca Selengkapnya
Beda dari Biasanya, Kirab Pusaka Peringati Malam Satu Suro di Keraton Surakarta
Beda dari Biasanya, Kirab Pusaka Peringati Malam Satu Suro di Keraton Surakarta

Sejumlah pusaka termasuk belasan kerbau bule keturunan Kiai Slamet akan diarak keliling tembok luar istana

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro di Cirebon, Dinantikan Masyarakat karena Ini
Mengenal Tradisi Malam Satu Suro di Cirebon, Dinantikan Masyarakat karena Ini

Ada sejumlah alasan orang-orang di Cirebon menantikan dan merasa bergembira di tanggal tersebut.

Baca Selengkapnya
Melihat Kirab Belasan Pusaka Keraton Surakarta, Tujuh Kerbau Bule Pimpin Arak-arakan Diikuti Ribuan Abdi Dalem
Melihat Kirab Belasan Pusaka Keraton Surakarta, Tujuh Kerbau Bule Pimpin Arak-arakan Diikuti Ribuan Abdi Dalem

Tujuh kerbau bule keturunan Kiai Slamet menjadi cucuk lampah (pemimpin kirab) arak-arakan yang diikuti lebih dari 5.000 abdi dalem, sentana dan kerabat keraton.

Baca Selengkapnya
Daftar dan Ciri-ciri Orang yang Memiliki Weton Tulang Wangi dan Kaitannya dengan Malam 1 Suro
Daftar dan Ciri-ciri Orang yang Memiliki Weton Tulang Wangi dan Kaitannya dengan Malam 1 Suro

Weton tulang wangi merupakan salah satu jenis weton dalam kebudayaan Jawa yang memiliki daya tarik tersendiri yang disukai makhluk gaib.

Baca Selengkapnya