Banyak yang Kena PHK, Ini 5 Fakta Fenomena Manusia Silver di Jateng dan DIY
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, makin banyak manusia silver yang mengais rezeki di setiap lampu merah kota-kota besar. Di sana mereka berdiri di hadapan para pengendara saat lampu sedang merah, dan setelah itu mengelilingi mereka dan berharap para pengendara mau memberikan sedikit uang mereka.
Uniknya, fenomena ini banyak terjadi di kota-kota besar, tak terkecuali para beberapa kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Faktanya adalah, para pemeran “manusia silver” ini terpaksa menjalani kehidupan seperti itu karena terhimpit krisis selama pandemi COVID-19, mulai dari terkena PHK massal, sampai terpaksa membantu orang tua dalam mencari nafkah.
Tak jarang pula, dalam mencari uang itu, para manusia silver harus berurusan dengan polisi karena dinilai melanggar protokol kesehatan COVID-19. Berikut kisah manusia silver yang mencari nafkah di tiap lampu merah pada kota-kota besar.
-
Dimana fenomena ini terjadi? Masing-masing galaksi kerdil tersebut memiliki dua lubang hitam supermasif di intinya, dengan satu pasang berada di galaksi yang berjarak 760 juta tahun cahaya dan pasangan lainnya pada jarak 3,2 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti.
-
Dimana saja pemudik motor terlihat ramai? Mudik motor masih jadi primadona Jutaan pemudik dengan motor menyemut selama musim mudik 2023. Memadati ruas-ruas jalan demi bertemu keluarga di kampung halaman.
-
Dimana cahaya panjang itu terlihat di Jogja? Penampakan ini terlihat di berbagai tempat. Cahaya panjang itu bergerak dari selatan ke utara. Banyak warga bertanya-tanya, cahaya apa itu?
-
Dimana kebiasaan ini sering terlihat? Budaya ini juga sangat umum terlihat dari berbagai konteks, seperti saat bertemu dengan guru, anggota keluarga, atau saat berkunjung ke rumah teman dan berpapasan dengan orang tuanya.
-
Apa yang sering terjadi di sekitar kita? Kalian pernah nggak sih dapet SMS atau WA yang bilang, 'Selamat! Anda memenangkan hadiah 1 Miliar Rupiah!'? Waduh, kalau saya sih sering. Sampai-sampai saya mikir, 'Wah, kalau semua SMS ini bener, saya udah lebih kaya dari Bill Gates kali ya!'
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
Fenomena Manusia Silver di Kota Pelajar
©2021 Merdeka.com/Septian Dwi Kurniawan
Walaupun panas terik menyengat, tiga anak berdiri pada sebuah persimpangan jalan di pusat Kota Jogja. Ketiga anak itu melumuri seluruh tubuhnya dengan warna silver. Berbekal penampilan yang berbeda itulah mereka berkeliling ke pengendara satu ke pengendara lainnya demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
Dilansir dari Merdeka.com, merebaknya COVID-19 membuat mereka harus membantu penghasilan keluarga dengan menjadi para manusia silver. Datang menyesuaikan jadwal sekolah, mereka membagi waktu antara belajar dengan bekerja. Pendapatan ketiga anak itupun tak menentu setiap harinya, setidaknya berkisar antara Rp40 ribu sampai Rp100 ribu per hari.
Di Yogyakarta, keberadaan manusia silver bisa ditemui di beberapa persimpangan. Mereka pun berasal dari berbagai kelompok usia mulai dari tua, muda, anak-anak, hingga perempuan.
Korban PHK
©2021 Merdeka.com/Arie Basuki
Terkait alasan mereka menjadi manusia silver, banyak yang mengatakan bahwa mereka merupakan korban PHK yang butuh penghasilan. Salah satunya manusia silver yang sehari-hari mencari uang di kawasan perempatan Galonan, Rembang.
Biasanya, manusia silver di sana muncul meminta-minta antara pukul 14.00 WIB hingga sore hari. Terkadang, mereka tidak menaati protokol kesehatan seperti tidak memakai masker.
“Mereka bilangnya karena pandemi dan menjadi korban PHK. Kita peringatkan, kalau lain hari mengulangi, kami akan amankan untuk pembinaan lebih lanjut,” kata salah satu anggota Satpol PP Kabupaten Rembang, Teguh Maryadi, mengutip dari Liputan6.com pada Selasa (8/6).
Kejar-Kejaran dengan Polisi
©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama
Karena sering melanggar protokol kesehatan inilah, para manusia silver sering berurusan dengan polisi. Bahkan saat hendak diamankan, tak jarang mereka berusaha kabur dan terlibat kejar-kejaran dengan aparat keamanan.
Namun petugas polisi nyatanya cukup pandai dan sudah memetakan ke mana saja manusia silver ini akan lari. Mereka pun akhirnya bisa tertangkap dengan mudah.
“Setelah mereka tertangkap, lalu kita beri sanksi hukuman mulai dari push up sampai menyanyikan lagu kebangsaan. Selain itu, kita cukur gundul semua,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, dikutip dari Merdeka.com.
Manusia Silver Berjiwa Mucikari
©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama
Tak jarang pula di antara manusia silver itu punya pekerjaan sampingan. Terkadang pekerjaan sampingan mereka merupakan pekerjaan illegal. Hal inilah yang dilakukan QF (23), warga Ogan Komering Hilir, Sumatra Selatan. Selain mencari uang dari perannya sebagai manusia silver di Gunung Kidul, DIY, ternyata dia juga seorang mucikari.
Saat tertangkap, QF mengaku kepada polisi menjaring mangsanya lewat media sosial di balik profesinya sebagai manusia silver. Bahkan dalam waktu dua minggu, dia sudah beberapa kali melakukan transaksi seks. Melansir dari Liputan6.com pada 17 Maret 2021, para korban QF kebanyakan merupakan warga Gunungkidul yang sudah berusia dewasa.
Fenomena di Berbagai Daerah
©2021 Merdeka.com/Septian Dwi Kurniawan
Kemunculan manusia silver telah menjadi fenomena di berbagai daerah, khususnya kota-kota besar di Tanah Air. Dari hasil pengamatan yang dilakukan Liputan6.com, biasanya mereka muncul kembali setelah ditertibkan. Kondisi ini seolah sudah menjadi siklus yang tak pernah usai.
"Saya doakan semoga mereka bisa usaha mencari pekerjaan lain. Soalnya kalau melihat postur tubuh mereka, sehat-sehat saja kok,” kata Munari, salah seorang pengguna jalan di kawasan Rembang, mengutip dari Liputan6.com pada Selasa (8/6). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaKasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaPengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.
Baca SelengkapnyaPekerjaan di sektor gig, rentan terhadap ketidakstabilan pendapatan dan kurangnya jaminan sosial.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaLelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.
Baca SelengkapnyaTren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI bakal menerapkan sanksi tindak pidana ringan (Tipiring) kepada juru parkir liar mulai Agustus 2024
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca Selengkapnya