Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak yang Kena PHK, Ini 5 Fakta Fenomena Manusia Silver di Jateng dan DIY

Banyak yang Kena PHK, Ini 5 Fakta Fenomena Manusia Silver di Jateng dan DIY Anak Manusia Silver di Sudut Jalanan Jogja. ©2021 Merdeka.com/Septian Dwi Kurniawan

Merdeka.com - Akhir-akhir ini, makin banyak manusia silver yang mengais rezeki di setiap lampu merah kota-kota besar. Di sana mereka berdiri di hadapan para pengendara saat lampu sedang merah, dan setelah itu mengelilingi mereka dan berharap para pengendara mau memberikan sedikit uang mereka.

Uniknya, fenomena ini banyak terjadi di kota-kota besar, tak terkecuali para beberapa kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Faktanya adalah, para pemeran “manusia silver” ini terpaksa menjalani kehidupan seperti itu karena terhimpit krisis selama pandemi COVID-19, mulai dari terkena PHK massal, sampai terpaksa membantu orang tua dalam mencari nafkah.

Tak jarang pula, dalam mencari uang itu, para manusia silver harus berurusan dengan polisi karena dinilai melanggar protokol kesehatan COVID-19. Berikut kisah manusia silver yang mencari nafkah di tiap lampu merah pada kota-kota besar.

Fenomena Manusia Silver di Kota Pelajar

anak manusia silver di sudut jalanan jogja

©2021 Merdeka.com/Septian Dwi Kurniawan

Walaupun panas terik menyengat, tiga anak berdiri pada sebuah persimpangan jalan di pusat Kota Jogja. Ketiga anak itu melumuri seluruh tubuhnya dengan warna silver. Berbekal penampilan yang berbeda itulah mereka berkeliling ke pengendara satu ke pengendara lainnya demi mengumpulkan pundi-pundi rupiah.

Dilansir dari Merdeka.com, merebaknya COVID-19 membuat mereka harus membantu penghasilan keluarga dengan menjadi para manusia silver. Datang menyesuaikan jadwal sekolah, mereka membagi waktu antara belajar dengan bekerja. Pendapatan ketiga anak itupun tak menentu setiap harinya, setidaknya berkisar antara Rp40 ribu sampai Rp100 ribu per hari.

Di Yogyakarta, keberadaan manusia silver bisa ditemui di beberapa persimpangan. Mereka pun berasal dari berbagai kelompok usia mulai dari tua, muda, anak-anak, hingga perempuan.

Korban PHK

nenek manusia silver di tangerang

©2021 Merdeka.com/Arie Basuki

Terkait alasan mereka menjadi manusia silver, banyak yang mengatakan bahwa mereka merupakan korban PHK yang butuh penghasilan. Salah satunya manusia silver yang sehari-hari mencari uang di kawasan perempatan Galonan, Rembang.

Biasanya, manusia silver di sana muncul meminta-minta antara pukul 14.00 WIB hingga sore hari. Terkadang, mereka tidak menaati protokol kesehatan seperti tidak memakai masker.

“Mereka bilangnya karena pandemi dan menjadi korban PHK. Kita peringatkan, kalau lain hari mengulangi, kami akan amankan untuk pembinaan lebih lanjut,” kata salah satu anggota Satpol PP Kabupaten Rembang, Teguh Maryadi, mengutip dari Liputan6.com pada Selasa (8/6).

Kejar-Kejaran dengan Polisi

10 manusia silver diamankan satpol pp di semarang

©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Karena sering melanggar protokol kesehatan inilah, para manusia silver sering berurusan dengan polisi. Bahkan saat hendak diamankan, tak jarang mereka berusaha kabur dan terlibat kejar-kejaran dengan aparat keamanan.

Namun petugas polisi nyatanya cukup pandai dan sudah memetakan ke mana saja manusia silver ini akan lari. Mereka pun akhirnya bisa tertangkap dengan mudah.

“Setelah mereka tertangkap, lalu kita beri sanksi hukuman mulai dari push up sampai menyanyikan lagu kebangsaan. Selain itu, kita cukur gundul semua,” kata Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, dikutip dari Merdeka.com.

Manusia Silver Berjiwa Mucikari

10 manusia silver diamankan satpol pp di semarang

©2020 Merdeka.com/Danny Adriadhi Utama

Tak jarang pula di antara manusia silver itu punya pekerjaan sampingan. Terkadang pekerjaan sampingan mereka merupakan pekerjaan illegal. Hal inilah yang dilakukan QF (23), warga Ogan Komering Hilir, Sumatra Selatan. Selain mencari uang dari perannya sebagai manusia silver di Gunung Kidul, DIY, ternyata dia juga seorang mucikari.

Saat tertangkap, QF mengaku kepada polisi menjaring mangsanya lewat media sosial di balik profesinya sebagai manusia silver. Bahkan dalam waktu dua minggu, dia sudah beberapa kali melakukan transaksi seks. Melansir dari Liputan6.com pada 17 Maret 2021, para korban QF kebanyakan merupakan warga Gunungkidul yang sudah berusia dewasa.

Fenomena di Berbagai Daerah

anak manusia silver di sudut jalanan jogja

©2021 Merdeka.com/Septian Dwi Kurniawan

Kemunculan manusia silver telah menjadi fenomena di berbagai daerah, khususnya kota-kota besar di Tanah Air. Dari hasil pengamatan yang dilakukan Liputan6.com, biasanya mereka muncul kembali setelah ditertibkan. Kondisi ini seolah sudah menjadi siklus yang tak pernah usai.

"Saya doakan semoga mereka bisa usaha mencari pekerjaan lain. Soalnya kalau melihat postur tubuh mereka, sehat-sehat saja kok,” kata Munari, salah seorang pengguna jalan di kawasan Rembang, mengutip dari Liputan6.com pada Selasa (8/6). (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Geliat Manusia Gerobak dan Silver saat Ramadan di Jakarta
Geliat Manusia Gerobak dan Silver saat Ramadan di Jakarta

Fenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Fenomena Pengemis dan Anak Jalanan Makin Marak di Bekasi
Fenomena Pengemis dan Anak Jalanan Makin Marak di Bekasi

Pemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan

Baca Selengkapnya
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri
69 Warga Karawang Hilang Kontak dan Disiksa saat Kerja di Luar Negeri

Kasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.

Baca Selengkapnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya

Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun

Baca Selengkapnya
Penjelasan Pj Gubenur Heru Budi soal Angka Pengangguran dan PHK di Jakarta 'Meledak'
Penjelasan Pj Gubenur Heru Budi soal Angka Pengangguran dan PHK di Jakarta 'Meledak'

Pengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.

Baca Selengkapnya
Dosen ITB: 66 Persen Driver Ojol Ingin Beralih ke Pekerjaan Formal
Dosen ITB: 66 Persen Driver Ojol Ingin Beralih ke Pekerjaan Formal

Pekerjaan di sektor gig, rentan terhadap ketidakstabilan pendapatan dan kurangnya jaminan sosial.

Baca Selengkapnya
5 Pengemis yang Ternyata Punya Harta Melimpah di Indonesia
5 Pengemis yang Ternyata Punya Harta Melimpah di Indonesia

Identik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah

Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara

Berdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.

Baca Selengkapnya
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta

Tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Juru Parkir Liar Mulai Disanksi Mulai Agustus 2024, Warga yang Memberi Uang juga Bisa Dihukum
Juru Parkir Liar Mulai Disanksi Mulai Agustus 2024, Warga yang Memberi Uang juga Bisa Dihukum

Satpol PP DKI bakal menerapkan sanksi tindak pidana ringan (Tipiring) kepada juru parkir liar mulai Agustus 2024

Baca Selengkapnya
Heboh 'Pocong' di Margonda Depok Tuai Pro dan Kontra
Heboh 'Pocong' di Margonda Depok Tuai Pro dan Kontra

Kemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.

Baca Selengkapnya