Budi Daya Ikan di Kolam 1 Hektare, Pria Asal Sleman Ini Ungkap Rahasia Beternak Koi
Merdeka.com - Beternak ikan sebenarnya merupakan kegiatan yang memiliki prospek ekonomi tinggi, terutama ikan hias. Berbeda dengan ikan konsumsi yang dijual per kilogram, ikan hias biasanya dijual per ekor. Makin cantik ikannya, makin mahal pula harganya. Namun, hal itu masih dipengaruhi oleh selera masing-masing individu yang berbeda-beda.
Itulah yang diungkapkan oleh Pristiwadi, seorang peternak asal Desa Turen, Kecamatan Ngaglik, Sleman. Pada awalnya, Pristiwadi sebenarnya bukanlah orang yang hobi ikan. Tapi setelah memulai terlebih dahulu untuk beternak ikan koi, lama-lama ia menyukai aktivitas barunya itu. Kini ia memiliki kolam seluas 1 hektare yang khusus ia sediakan untuk beternak ikan koi. Berikut selengkapnya:
Mulai Beternak Koi dengan Ilmu Terbatas
-
Dimana kolam ikan koi di rumah bisa dibangun? Apakah mungkin membangun kolam ikan koi di lahan terbatas? Ya, sangat mungkin. Dengan desain yang tepat, Anda bisa membangun kolam ikan koi bahkan di lahan yang terbatas. Pilih desain yang simpel namun kokoh untuk memastikan kolam tetap fungsional dan estetis.
-
Apa itu kolam ikan? Apa yang dimaksud dengan kolam ikan? Kolam ikan adalah tempat yang dibuat dengan cakupan terbatas berisi air untuk budidaya ikan.
-
Bagaimana membuat kolam ikan koi di depan rumah lebih menarik? Anda bisa menambahkan batu-batuan alami dan air mancur untuk mempercantik kolam ikan koi di taman depan rumah. Kombinasi ini akan menambah nilai estetika dan memberikan suasana yang lebih segar.
-
Apa itu Koi Pla? Koi Pla dianggap menjadi salad oleh masyarakat di wilayah Isaan. Koi Pla terbuat dari ikan mentah cincang, kemudian air jeruk lemon, bahan herbal hingga rempah-rempah.
-
Mengapa rumah Anies Baswedan memiliki kolam ikan dan kolam renang? Rumah jadi makin asik dengan adanya kolam ikan dan kolam renang. Betah banget nongkrong di sini, pasti bikin sejuk.
-
Dimana kolam ikan ada di dapur? Bayangkan memasak atau makan sambil menikmati pemandangan ikan-ikan yang berenang di dalam kolam dan aquarium.
©YouTube/Cap Capung
Pada awalnya Pristiwadi berniat untuk beternak ikan koi karena nilai ekonomisnya yang tinggi. Dengan ilmu yang ala kadarnya, ia memberanikan diri untuk merintis usaha ikan koi-nya. Melihat ada prospek yang besar, ia kemudian juga memperbesar ukuran kolam ikan koi-nya. Ia melakukan itu sekalian untuk proses belajar.
Budi Daya Ikan Koi di Kolam 1 Hektare
Pristiwadi kemudian memperluas ukuran kolamnya menjadi 1 hektare yang ia bagi ke dalam 13 kolam. Ikan-ikan koi yang dibudidayakan Pristiwadi disesuaikan menurut umur dan ukurannya untuk dimasukkan ke 13 kolam yang telah tersedia itu.
“Kalau ikannya masih kecil sekitar umur 2 bulan isi kolamnya bisa lebih banyak, satu kolamnya bisa diisi antara 1.500 sampai 2.000 ekor, bahkan 3.000 ekor-pun masih mampu. Tapi seiring pertumbuhan ikan isi kolam akan semakin kita kurangi sampai tinggal 500-700 ekor. Karena semakin longgar isi kolamnya maka pertumbuhan ikan akan semakin cepat,” kata Pristiwadi dikutip dari YouTube Cap Capung.
Pentingnya Mengelola Air
©YouTube/Cap Capung
Salah satu hal penting untuk diperhatikan bagi para peternak ikan hias adalah bagaimana cara mengelola air. Pristiwadi mengatakan, dalam mengairi kolamnya, dia tidak menggunakan air sungai secara langsug. Baginya, air sungai dianggap kurang steril karena juga dimanfaatkan oleh petani.
Karena itulah ia lebih memilih menggunakan air sumur dalam mengairi kolamnya itu. Dengan menggunakan air sumur, ikan akan lebih terlindungi dari ancaman virus yang datang dari luar.
Pemasaran Ikan Koi
©YouTube/Cap Capung
Pristiwadi menerangkan kalau pemasaran ikan koi cukup beragam, tergantung ukuran ikannya. Biasanya para penghobi pemula ikan koi menginginkan ikan koi berukuran kecil karena masih dalam proses uji coba. Tapi banyak pula dari mereka yang menginginkan ukuran ikan yang besar.
“Biasanya usia 3 bulan sudah bisa dipanen dengan ukuran 10-15 cm. Tambah 1,5-2 bulan lagi bertambah ke ukuran 20-30 cm. Jadi kalau di ikan konsumsi, umur 3 bulan sudah bisa dipanen. Tapi kalau di koi tergantung selera orang mau ukuran berapa. Kalau mereka menginginkan ukuran yang lebih besar, maka kita tunggu dengan waktu yang lebih lama,” kata Pristiwadi.
Ancaman Pemangsa
©YouTube/Cap Capung
Pristiwadi mengatakan tempatnya membudidayakan ikan koi merupakan sarang burung blekok. Burung-burung itu biasanya mengincar ikan koi yang ada di kolam sebagai pemangsa. Untuk mencegah itu, Pristiwadi memasang jaring di atas kolam.
“Kalau satu hari satu ekor burung makan 10 ekor, itu satu bulannya bisa makan 300 ekor. Kalau kita pelihara 3-4 bulan itu 1.000 ekor bisa habis untuk satu burung,” kata Pristiwadi dikutip dari YouTube Cap Capung.
Penilaian Ikan Koi yang Bagus
©YouTube/Cap Capung
Menurut Pristiwadi, pada dasarnya setiap orang memiliki selera masing-masing dalam menentukan seperti apa ikan koi yang bagus. Namun, biasanya masing-masing jenis ikan punya pola yang berbeda-beda. Tapi yang biasanya pertama kali dilihat orang untuk menilai bagusnya ikan itu adalah polanya. Kedua adalah kekuatan warnanya.
“Kalau misal ikan koi jenis Kohaku polanya tidak boleh menyentuh hidung, pipi, dan ekor. Habis itu antara warna merah dan putih itu harus ada jarak yang indah untuk dilihat. Jadi memang ada pakem-pakem tersendiri berdasarkan jenis ikannya,” kata Pristiwadi dikutip merdeka.com dari YouTube Cap Capung pada Rabu (19/8). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budidaya ikan hias bisa menjadi sumber penghasilan yang menggiurkan.
Baca SelengkapnyaPria ini tak menyangka jika ikan yang dikenal murah di Indonesia, ternyata menghasilkan cuan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSujadi mengakui sementara ini belum bisa memenuhi permintaan pasar karena saking banyaknya permintaan itu.
Baca SelengkapnyaUsaha budidaya ikan lele milik Gustavian berawal dari pertemanan. Gustavian melihat bahwa banyak teman-temannya yang berbisnis lele.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaWalaupun tinggal meneruskan usaha sang ayah, namun bukan berarti Zaky tinggal santai saat beternak arwana.
Baca SelengkapnyaSuwardi memulai usaha itu hanya dengan modal Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaHana mulai beternak ayam broiler pada tahun 2008. Untuk memulai usaha itu, ia harus mengorbankan banyak hal
Baca SelengkapnyaSinar matahari membantu pertumbuhan alga, yang penting untuk menjaga ekosistem kolam.
Baca SelengkapnyaJika biasanya peternakan ayam identik dengan bau tak sedap, hal ini tidak terjadi pada peternakan ayam milik Agus.
Baca SelengkapnyaKarena keunikannya, restoran itu mendapat julukan sebagai “Resto 1000 Koi”.
Baca Selengkapnya