Ciri-ciri Kucing Sedih yang Jarang Disadari, Perhatikan Penyebabnya

Merdeka.com - Ciri-ciri kucing sedih dapat dilihat dari perubahan perilaku yang dialaminya. Kucing sedih bisa menjadi tanda adanya sesuatu di dalam diri si kucing, seperti sakit atau sedang stres. Maka dari itu, pemilik harus mewaspadai apabila kucing mengalami perubahan perilaku.

Sebagaimana kita tahu, kucing merupakan salah satu jenis hewan peliharaan yang populer di Indonesia. Selain mudah ditemukan, hewan peliharaan ini juga dikenal sangat mudah dirawat. Namun demikian, kucing juga dapat merasakan sedih layaknya seorang manusia.

Baca juga: Potret Kucing Di Kuburan Majikan Ini Bikin Berkaca Kaca Penuh Haru

Ciri-ciri kucing sedih perlu diketahui setiap orang yang memelihara hewan lucu ini. Apabila mendapati kucing sedih atau terlihat stres, ada baiknya Anda langsung membawanya ke dokter. Berikut beberapa ciri-ciri kucing sedih yang merdeka.com lansir dari theprucepets.com dan sumber lainnya:

Tidak Mau Makan

©Shutterstock/Alexey Demidov

Ciri-ciri kucing sedih yang pertama, yaitu kehilangan nafsu makan. Layaknya manusia, kucing yang sedang sedih juga akan mengalami nafsu makan. Biasanya, kucing akan bersembunyi, tidak mau makan, dan tidak mau melakukan aktivitas apa pun.

Selain itu, perilaku kucing juga akan berubah. Perubahan ini ditandai dengan sikap murung, seperti yang tadinya aktif menjadi pasif. Jika kucing Anda mengalami perubahan ini, bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang benar-benar sedih.

Bulu Rontok

Ciri-ciri kucing sedih selanjutnya, yaitu bulunya mulai rontok. Apabila tiba-tiba bulu kucing mulai rontok, bisa menjadi kucing Anda sedang stres dan sedih. Ini bisa terjadi akibat perubahan hormon yang disebabkan oleh stres pada kucing.

Selain rontok, bulu kucing juga terlihat tampak kusam. Anda bisa amati perbedaan ini saat bulu kucing sedang normal dengan bulu kucing yang sedang sedih dan stres.

Sering Bersembunyi

Salah satu ciri-ciri kucing sedih yang paling umum adalah sering bersembunyi. Ya, kucing yang suka bersembunyi bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang stres dan sedih. Maka dari itu, jika kucing Anda lebih sering bersembunyi, ada baiknya segera cepat menanganinya.

Kucing juga akan mengalami perubahan sikap saat sedih, seperti lebih galak dan agresif. Apabila kucing Anda yang tadinya bersifat kelem tiba-tiba mendadak galak, bisa menjadi pertanda bahwa kucing sedang mengalami guncangan jiwa.

Perubahan Suara

Ciri-ciri kucing sedih selanjutnya, yaitu adanya perubahan suara. Ya, nada suara kucing yang terdengar melengking dan terasa getir, menjadi tanda bahwa si kucing sedang sedih.Kucing sedih juga akan mengeong lebih sedikit dari biasanya. Hal ini juga bisa menjadi tanda bahwa kucing Anda sedang tidak bahagia atau sedang sakit.

Penyebab Kucing Sedih

purina.co.uk

Kucing sedih bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya munculnya hewan atau manusia baru. Ya, kucing akan mengalami stres dan sedih apabila di lingkungannya terdapat orang baru. Selain itu, ada beberapa penyebab kucing sedih lainnya, antara lain:

Sedang Sakit

Penyebab kucing sedih dan tidak mau makan yang paling utama karena sedang sakit. Beberapa penyakit seperti demam, sembelit, diare, dan lainnya bisa menjadi penyebab anak kucing kehilangan selara makan.

Apabila kucing sudah berhari-hari tidak makan, sebaiknya segera periksa ke dokter hewan. Pasalnya, nafsu makan yang berkurang bisa menjadi tanda kucing sedang sakit.

Merasa Kehilangan

Seperti manusia, kucing juga bisa merasa kehilangan saat ditinggal sesuatu yang berharga. Saat kehilangan anggota keluarga, baik manusia maupun kucing), kucing dapat merasa sedih dan bahkan depresi.

Kehilangan ini bisa berupa berganti pemilik atau ditinggal pergi untuk sementara waktu. Dibandingkan penyebab lain, kucing yang merasa kehilangan akan segera pulih kembali.

Cedera

Penyebab kucing sedih lainnya, yaitu mengalami cedera. Kondisi ini bisa membatasi pergerakan serta kemampuan kucing sehingga bisa memicu rasa sedih. Adapun rasa sakit ini bisa memengaruhi kebahagiaan si kucing.

Maka dari itu, Anda harus segera membawanya ke dokter hewan akan mendapatkan pereda nyeri ataupun obat lainnya. Selain itu, dalam beberapa kasus cedera harus diobati dengan melakukan operasi. (mdk/jen)