Diusung Partai Gerinda Maju dalam Pilkada Jateng, Ini Sosok Taj Yasin Maimoen
Taj Yasin Maimoen sendiri bukan orang baru dalam jajaran pemerintahan Provinsi Jawa Tengah
Pada Jumat (23/8), Partai Gerindra resmi mengusung Taj Yasin Maimoen sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah mendampingi Ahmad Luthfi. Pengumuman itu dibacakan langsung di kantor DPP Gerindra Jawa Tengah dan disaksikan langsung oleh Ahmad Luthfi. Namun saat itu, Taj Yasin terpantau tidak menghadiri acara.
Taj Yasin Maimoen sendiri bukan orang baru dalam jajaran pemerintahan Provinsi Jawa Tengah. Sebelumnya ia merupakan Wakil Gubernur Jateng mendampingi Ganjar Pranowo pada periode 5 September 2018 hingga 5 September 2023. Kini Taj Yasin menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Provinsi Jawa Tengah.
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa saja yang diusulkan untuk Pilgub Jatim? 'Jadi, kepala daerah incumbent misalnya itu muncul beberapa nama. Kalau dari kalangan menteri misalnya, ada Ibu Risma (Tri Rismaharini), ada Pak Abdullah Azwar Anas, ada Pak Pramono Anung. Pak Pramono ini laris manis, nih. Ada yang mengusulkan di Jakarta, ada yang mengusulkan di Jawa Timur,' ucap Hasto.
-
Mengapa Pilkada Jateng menarik? Pilkada Jawa Tengah semakin menarik karena bakal ada 'perang bintang'.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Siapa calon gubernur dari Koalisi Indonesia Maju? 'Pak Andika bagus, kemudian dari segi perfom, pernah sama-sama [tugas]. Saya Kapolres beliau Komandan Paspampres, tak perlu risaukan, demokrasi harus rangkulan dan perbedaan merupakan rahmat yang harus dijalankan sama-sama,' ungkapnya.
Berikut ini adalah profil dari Taj Yasin Maimoen:
Anak Ulama Terkenal
Taj Yasin Maimoen lahir di Sarang, Rembang, pada 2 Juli 1983. Ia merupakan anak dari ulama terkenal di Jawa Tengah, KH Maimoen Zubair.
Dikutip dari Wikipedia, Taj Yasin mengeyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Ghozaliyah Sarang, Rembang pada tahun 1995, lalu melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Ghozaliyah Sarang, Madrasah Aliyah Al Anwar Sarang, lalu menempuh pendidikan tinggi di Universitas Ahmad Kaftaro, Damaskus, Suriah.
Selama menjadi santri, ia akrab dipanggil Gus Yasin. Saat muda ia aktif berkecimpung di organisasi Pelajar Islam Indonesia di Damaskus. Ia pun pernah menjabat sebagai Ketua GP Ansor Jateng.
Jadi Wakil Gubernur Jateng
Pada pemilu 2018, Taj Yasin Maimoen maju sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Ganjar Pranowo. Ia didukung oleh PDI Perjuangan, PPP, Partai Demokrat, Partai Nasdem, Hanura, Perindo, dan PSI. Jauh sebelum menjadi pasangan Ganjar Pranowo, ia pernah diajukan sebagai calon wakil gubernur oleh pesaing Ganjar Pranowo, Sudirman Said.
Saat memimpin Jateng bersama Ganjar Pranowo, Taj Yasin Maimoen memandang dirinya sebagai Umara atau pemimpin, bukan ulama. Sebelum maju politik ia merupakan salah satu tokoh ulama dan kerap kali dipanggil Pak Kyai.
“Nanti kalau sudah bukan umaro bisa kembali lagi jadi ulama,” kata Gus Yasin dikutip dair Jatengprov.go.id
Peduli Pada Guru Ngaji
Selama menjadi Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen merupakan sosok yang peduli pada nasib guru ngaji. Salah satu bentuknya adalah pemberian insentif bagi guru madrasah diniyah, Taman Pendidikan Alquran, maupun lembaga penyelenggara pendidikan yang lain.
Total anggaran sebesar lebih dari Rp330 miliar disediakan untuk sekitar 300 ribu guru dan lembaganya. Hanya saja anggaran itu belum terserap secara optimal karena faktor pendataan.
Selain peduli guru ngaji, Taj Yasin juga merupakan pemimpin yang peduli pada perempuan. Apalagi ia dinilai konsisten mendukung istrinya, Naufal Nur Arafah Yasin, yang diberi tanggung jawab menjadi Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Jateng.
Ia pun berharap agar anggaran yang disediakan pemerintah provinsi itu bisa terserap seoptimal mungkin. Ia pun selalu mendorong pondok pesantren untuk melengkapi segala persyaratan administrasi untuk didaftarkan pada Kantor Kementerian Agama setempat.