Gunung Slamet Berpotensi Meletus Besar, Ini Penjelasan Ahli Vulkanologi UGM
Merdeka.com - Gunung Slamet yang memiliki tinggi mencapai 3.428 mdpl merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah. Letaknya hampir berada di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, gunung ini berada di 5 kabupaten sekaligus yaitu Kabupaten Banyumas, Brebes, Tegal, Purbalingga, dan Pemalang.
Dalam catatan sejarahnya, gunung ini tidak pernah meletus besar. Tercatat, gunung ini hanya pernah mengalami letusan kecil pada tahun 1988, 2009, dan 2014.
Namun baru-baru ini seorang ahli vulkanologi mengatakan Gunung Slamet mempunyai potensi untuk meletus besar. Prediksi itu diungkapkan oleh ahli vulkanologi asal Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Agung Harijoko.
-
Apa yang terjadi dengan Gunung Slamet? Pada Kamis (19/10), Gunung Slamet resmi naik level dari berstatus normal (level I) menjadi waspada (level 2). Setelah lima tahun tak terlihat ada gejolak, kini gunung tertinggi di Jawa Tengah itu seolah telah terbangun dari tidur panjangnya.
-
Apa status Gunung Slamet saat ini? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
-
Siapa yang meramalkan letusan Gunung Slamet? Ramalan Jayabaya, seorang raja kuno di Pulau Jawa, diduga pernah meramalkan kemungkinan meletusnya Gunung Slamet. Masyarakat sekitar Gunung Slamet mempercayai ramalan ini karena Jayabaya dianggap memiliki kecerdasan spiritual dan kebijaksanaan yang tinggi.
-
Apa yang diyakini berada di puncak Gunung Slamet? Konon, puncak Gunung Slamet menjadi pusat peradaban sebuah kerajaan gaib. Cerita ini dipercaya oleh masyarakat karena kerap melihat fenomena alam yang mendukung cerita itu.
-
Kapan Gunung Slamet mengalami peningkatan aktivitas terakhir? Lebih lanjut, Sukedi mengakui berdasarkan pengamatan dalam 20 tahun terakhir, peningkatan aktivitas Gunung Slamet terjadi hampir tiap lima tahun sekali, yakni pada tahun 2004-2005, 2018-2009, 2014, dan terakhir pada bulan Agustus 2018 hingga 2019.
-
Bagaimana cara mengetahui status Gunung Slamet? “Kami sudah berkoordinasi dengan PVMBG dan mendapat informasi jika Gunung Slamet saat ini masih berstatus Level I atau normal,“
Dilansir dari Liputan6.com pada Selasa (14/4), Ia mengungkapkan ada endapan awan panas yang cukup tebal di kawasan Guci yang berada di lereng Gunung Slamet.
Endapan Awan Panas di Guci
Â2019 Merdeka.com/Abdul Aziz
Agung mengungkapkan, dilihat dari peta letusan yang mengarah ke Guci, Ia menemukan adanya endapan awan panas tebal yang biasa disebut scoria.
"Di Guci sendiri saya menemukan sampai tujuh lapisan awan panas, sehingga sebenarnya ada letusan yang menghasilkan awan panas yang alirannya mencapai Guci. Dan itu tidak hanya sekali, namun sampai tujuh kali," ujar Agung dilansir Liputan6.com.
Letusan Besar di Masa Mendatang
Relawan PMI/Fariz Azki Maulana
Adanya endapan awan panas di Guci itu menjadi bukti bahwa Gunung Slamet pernah meletus besar di masa lalu. Oleh karena itu Ia menduga akan ada pengulangan erupsi Gunung Slamet yang cukup besar di masa mendatang.
"Jadi dari letusan Gunung Slamet yang terekam di lembah Guci itu ada letusan besar. Cuma kita tidak tahu pengulangannya berapa tahun lagi. Tapi potensinya akan ada letusan besar di Gunung Slamet kalau melihat sejarah erupsi masa lalunya," ujar Agung.
Masyarakat Harus Siap Siaga
AFP PHOTO
Menurut Agung, upaya monitoring dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) harus terus dilakukan untuk mengetahui tanda-tanda dan tingkat kegempaan yang mengarah kepada kemungkinan erupsi. Namun yang lebih penting lagi masyarakat harus waspada dan selalu siap apabila situasi gawat darurat ditetapkan.
"Apakah masyarakat di sana tahu tentang bahaya letusan Gunung Slamet? Mereka penting untuk mengetahui dan harus sadar bahwa mereka tinggal di daerah rawan bencana," ujar Agung dilansir Liputan6.com pada Selasa (14/4). (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaPusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira bahwa Bledug Kramesan merupakan Gunung Api baru yang muncul akibat terjadinya gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaBPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca SelengkapnyaKegempaan tanggal 7 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa tektonik jauh.
Baca SelengkapnyaRespons Nasa soal komet besar dikhawatirkan menghantam Bumi.
Baca SelengkapnyaJarak luncuran awan panas tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Banyumas terdapat beberapa desa yang berjarak cukup dekat dengan puncak Gunung Slamet.
Baca Selengkapnya