Jenis-Jenis Data Penelitian dan Karakteristiknya, Pahami Perbedaannya
Merdeka.com - Jenis-jenis data perlu diketahui, khususnya bagi peneliti. Pasalnya, data menjadi instrumen penting yang harus ada dalam sebuah penelitian. Peneliti harus mencari, mengolah, dan menganalisis data yang ditemukan sehingga dapat menyimpulkan jawaban dari pertanyaan penelitian.
Terdapat berbagai jenis-jenis data penelitian yang bisa digunakan. Jenis-Jenis data penelitian ini dibagi menjadi beberapa kategori. Mulai dari jenis data berdasarkan sifatnya, jenis data berdasarkan skala pengukurannya, hingga jenis data berdasarkan sumbernya.
Beragam jenis-jenis data ini tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Sehingga peneliti harus menyesuaikan model penelitian yang akan dilakukan dengan jenis data yang akan dicari. Dengan begitu, data-data yang disajikan dalam penelitian bisa tergambar dengan jelas dan dapat dipahami dengan baik.
-
Apa saja jenis data dalam penelitian? Jenis data secara umum dibagi menjadi dua, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
-
Bagaimana cara peneliti memperoleh data kuantitatif? Dalam praktiknya, data kuantitatif didapatkan dari beberapa jenis metode penelitian. Pertama metode deskriptif, di mana peneliti memulai penelitian dengan menggambarkan fenomena yang terjadi, dengan gambaran subjek dan objek yang jelas. Kedua, metode komparatif, di mana peneliti mengambil data seobjektif mungkin, kemudian data akan dianalisis dengan teori yang jelas. Ketiga, metode korelasi, di mana data penelitian diambil dengan membandingkan apakah terdapat persamaan pada objek yang hendak diteliti. Keempat, metode survey, di mana peneliti mengumpulkan beberapa sampel berupa subjek orang untuk mencari jawaban konkret dari pertanyaan-pertanyaan penelitian. Metode ex post facto, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang nantinya akan dianalisis sebab akibat berdasarkan kajian teoritis yang jelas.
-
Mengapa memahami jenis data statistik penting? Memahami dengan baik tentang jenis data statistik atau skala pengukuran ini merupakan prasyarat penting untuk melakukan Analisis Data Eksplorasi (EDA). Hal ini lantaran sejumlah pengukuran statistik, hanya untuk tipe data tertentu.
-
Bagaimana penelitian dilakukan? Dalam Journal Current Biology, para peneliti memasang speaker dan kamera di sekitar 21 lubang air di South Africa‘s Greater Kruger National selama musim kemarau. Itu dilakukan dari bulan Juni hingga Agustus.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Bagaimana cara menggunakan kata "kajian" dalam penelitian? Ada banyak contoh kata kajian yang sering digunakan para ilmuwan dan pelajar dalam suatu pengkajian.
Bagi mahasiswa atau Anda yang berkecimpung di bidang penelitian, memahami jenis-jenis data penelitian penting untuk dilakukan. Dengan memahami hal ini, tentu bisa menjadi dasar pengetahuan sebelum memulai sebuah penelitian. Penelitian yang dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur, tentu akan menghasilkan temuan yang valid dan berguna.
Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum jenis-jenis data penelitian lengkap dengan karakteristiknya, bisa Anda simak.
Jenis-Jenis Data Berdasarkan Sifat
Jenis-jenis data penelitian yang pertama adalah kategori data berdasarkan sifatnya. Jenis data penelitian berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dengan data kuantitatif tentu memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda. Berikut penjelasannya.
Data kualitatif adalah jenis data yang merupakan hasil dari interpretasi konsep data. Data ini berfungsi untuk menerjemahkan data mentah ke dalam uraian dan penjelasan yang lebih mudah dipahami. Penjelasan data yang dilakukan bisa menggunakan jenis uraian eksplanasi atau deskripsi.
Dalam praktiknya, data kualitatif didapatkan melalui tiga tahap. Pertama tahap reduksi data, yaitu peneliti harus mengidentifikasi data abstrak atau data mentah. Kedua tahap pengorganisasian, di mana peneliti menggabungkan data-data yang sesuai agar menjadi satu kesatuan informasi. Terakhir tahap interpretasi data, yaitu peneliti menganalisis data yang telah direduksi dan diorganisasi sehingga bisa membentuk kesimpulan yang jelas.
Jenis-jenis data berdasarkan sifat berikutnya adalah data kuantitatif. Data kuantitatif dalam penelitian berbentuk angka atau statistik yang dapat dianalisis. Jenis data ini disebut juga dengan metode ilmiah, karena data yang digunakan dapat diukur secara objektif dan rasional.
Dalam praktiknya, data kuantitatif didapatkan dari beberapa jenis metode penelitian. Pertama metode deskriptif, di mana peneliti memulai penelitian dengan menggambarkan fenomena yang terjadi, dengan gambaran subjek dan objek yang jelas. Kedua, metode komparatif, di mana peneliti mengambil data seobjektif mungkin, kemudian data akan dianalisis dengan teori yang jelas.
Ketiga, metode korelasi, di mana data penelitian diambil dengan membandingkan apakah terdapat persamaan pada objek yang hendak diteliti. Keempat, metode survey, di mana peneliti mengumpulkan beberapa sampel berupa subjek orang untuk mencari jawaban konkret dari pertanyaan-pertanyaan penelitian. Dan metode ex post facto, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang nantinya akan dianalisis sebab akibat berdasarkan kajian teoritis yang jelas.
Jenis-Jenis Data Berdasarkan Skala Pengukuran
Jens-jenis data penelitian berikutnya adalah kategori data berdasarkan skala pengukuran. Jenis data yang termasuk dalam kategori ini meliputi data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio. Berikut penjelasan lebih lengkap masing-masing karakteristik dari jenis data tersebut.
Data nominal adalah jenis data yang diperoleh dengan melakukan kategorisasi. Dengan proses kategorisasi yang dilakukan, tentu akan memudahkan peneliti untuk mengambil data-data di lapangan.
Selain itu, ciri-ciri dari data nominal harus memperhatikan urutan yang jelas, satu pengukuran hanya mewakili satu kategori, setiap kategori dianggap sama, dan tidak bisa dioperasikan secara matematis.
Data ordinal adalah jenis data yang diambil dengan cara mengelompokkan peringkat dan hubungan, berdasarkan ranking. Ini disebut mirip seperti data nominal karena harus memperhatikan urutan data yang jelas.
Namun, data-data ordinal memiliki tingkatan dan tidak dianggap sama seperti data nominal. Meskipun tidak bisa dioperasikan secara matematis, namun data ordinal disebut sebagai skala data yang lebih tinggi dibandingkan data nominal.
Data interval adalah jenis data yang didapatkan dengan proses pengukuran. Berbeda dengan data nominal dan ordinal, data interval tidak memiliki kategori apapun. Namun data interval memiliki urutan bertingkat yang diberi nilai.
Selain itu, data ini juga memiliki rentang interval tertentu yang dapat diukur. Data interval juga dapat diukur dengan uji statistik parametric. Tak heran jika jenis data ini memiliki level pengukuran yang lebih tinggi dibandingkan data ordinal.
Data rasio adalah jenis data yang didapatkan dengan proses pengukuran. Ini merupakan jenis skala data paling tinggi dibandingkan tiga data yang telah disebutkan sebelumnya. Data rasio berupa angka yang menunjukkan arti sesungguhnya.
Dengan begitu, data ini memiliki angka nol absolut. Karena memiliki angka yang jelas, jenis data ini dapat diolah dengan operasi sistematis.
Jenis-Jenis Data Berdasarkan Sumber
Jenis-jenis data dalam penelitian terakhir dibedakan berdasarkan sumbernya. Jenis data yang termasuk dalam kategori ini adalah data primer dan data sekunder. Baik data primer maupun data sekunder memiliki karakteristik unik dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri. Berikut penjelasannya.
Data primer adalah data yang didapat dari proses pengambilan objek secara individual atau perorangan. Biasanya, data ini diambil dengan melakukan proses wawancara pada individu yang menjadi target penelitian. Kelebihan data primer dapat disesuaikan dengan selera dan ketertarikan peneliti, dapat mencerminkan objektivitas di lapangan sehingga sulit dimanipulasi, serta relevan dengan kondisi saat ini.
Sedangkan kekurangan dari data primer membutuhkan waktu lebih lama, menggunakan lebih banyak biaya dan tenaga, kondisi di lapangan bisa berbeda dengan dugaan, sehingga terdapat risiko yang didapatkan tidak valid terlebih jika peneliti tidak tepat dalam mengambil sampel.
Data sekunder adalah jenis data yang didapatkan secara tidak langsung. Data ini biasanya didapatkan dari pengumpulan informasi berbagai sumber, mulai dari jurnal penelitian, surat kabar, buku, dan internet. Kelebihan data sekunder lebih murah dibandingkan data primer, tidak membutuhkan waktu lama karena tidak terjun langsung ke lapangan, serta data dapat diakses dengan mudah dan gratis.
Sementara itu, kelemahan dari data sekunder adalah terlalu banyak informasi yang didapatkan dengan tahun publikasi yang beragam, jika tidak terdapat informasi baru yang sesuai dengan kondisi saat ini, maka data yang digunakan cenderung usang dan tidak relevan. Pada akhirnya, data yang kadaluarsa dapat mempengaruhi hasil dan kesimpulan penelitian.
Syarat Data Penelitian
Setelah menyimak berbagai jenis data penelitian, terakhir akan dijelaskan syarat data yang baik dalam penelitian. Dalam penelitian, data yang baik sangat penting untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan dapat diandalkan. Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh data yang baik:
1. Keandalan (Reliability):
2. Validitas (Validity):
3. Objektivitas (Objectivity):
4. Keterwakilan (Representativeness):
5. Kelengkapan (Completeness):
6. Keterukuran (Measurability):
7. Konsistensi (Consistency):
8. Relevansi (Relevance):
9. Tepat Waktu (Timeliness):
10. Akurasi (Accuracy):
Dengan memenuhi syarat-syarat tersebut, data yang dikumpulkan dalam penelitian akan lebih valid dan andal, sehingga hasil penelitian dapat dipercaya dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan atau pengembangan teori.
(mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data penelitian adalah informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengukuran, atau pengumpulan fakta yang berkaitan dengan suatu masalah atau fenomena.
Baca SelengkapnyaKedua metode penelitian ini memiliki karakteristik unik yang memungkinkan para peneliti untuk memahami fenomena yang berbeda dengan cara yang berbeda pula.
Baca SelengkapnyaPenerapan data kuantitatif sangat luas dan memengaruhi berbagai bidang.
Baca SelengkapnyaBerikut teknik pengumpulan data beserta penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMetode penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah dua pendekatan yang berbeda dalam mengumpulkan dan menganalisis data dalam penelitian ilmiah.
Baca SelengkapnyaTeks eksposisi adalah suatu jenis karangan yang memaparkan gagasan, konsep, atau fakta yang bersifat umum.
Baca SelengkapnyaBerikut jenis-jenis data statistik lengkap beserta contoh dan modelnya yang perlu dipahami.
Baca SelengkapnyaPemilihan data yang tepat dapat mempengaruhi kualitas penelitian.
Baca SelengkapnyaObservasi dilakukan tidak lain untuk mendapatkan data atau hasil temuan yang ingin dicari.
Baca SelengkapnyaData statistik sangat diperlukan dalam sebuah survey atau perhitungan. Namun apa itu data statistik? Simak jenis data statistik dan contohnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaKuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
Baca Selengkapnya