Kabar Terbaru Aktivitas Merapi, Terjadi Enam Kali Guguran Awan Panas hingga Pagi Ini
Merdeka.com - Aktivitas vulkanik dari Gunung Merapi di Provinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah masih terus berlangsung hingga Minggu (12/3). Sampai hari ini, total terjadi enam kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah barat daya.
Disampaikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), guguran tersebut masih terpantau sejak Sabtu (11/3), pukul 23.01 WIB. Secara berkala, gunung paling aktif di Indonesia itu masih terus mengeluarkan asap pekat yang teramati dari kamera pengawas.
“Halo Warga Merapi, INFO: Terjadi awan panas guguran pukul 23.01 WIB dengan jarak luncur 1800 meter ke arah Barat Daya (hulu Kali Bebeng)” tulis BPPTKG, di akun resmi twitternya, dikutip Merdeka.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Dimana awan panas guguran Merapi terjadi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Kapan Gunung Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Kapan cuaca panas ekstrem di Jawa Tengah? Akhir-akhir ini cuaca panas ekstrem melanda beberapa wilayah di Pulau Jawa. Cuaca ekstrem pula melanda Provinsi Jawa Tengah.
-
Kapan Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi meletus? Gunung-gunung api yang terletak pada busur vulkanik sama, cenderung mengalami erupsi bersamaan. Misalnya yang terjadi pada Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi.'Busur vulkanik bertindak sebagai event organizer. Lantaran mereka (Gunung Merapi, Semeru, dan Marapi) dipengaruhi interaksi lempeng tektonik yang sama,' jelas ahli vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurachman, dikutip dari laman resmi ITB, Sabtu (11/5/2024).
Terus Terjadi Guguran
Aktivitas Guguran Merapi, Minggu (12/3) ©2023 Twitter BPPTKG/Merdeka.com
Guguran Gunung Merapi kembali terjadi pada pukul 01:12 WIB, dengan luncuran sejauh 1.300 meter. Kemudian guguran terjadi pukul 05.22 WIB (luncuran 1.500 meter), Pukul 07.04 WIB (1.500 meter), pukul 07.08 WIB (2.000 meter) dan terakhir pukul 07.56 (sejauh 2.500 meter).
Dari hasil pengamatan, juga tidak ada yang berubah, yakni tetap ke arah barat daya atau menuju Kali Bedeng. Namun pada malam hari, terlihat guratan merah yang diduga dari awan panas tersebut.
Akibat peristiwa itu, sejumlah daerah di sekitar lereng Gunung Merapi menjadi terdampak debu vulkanik, seperti sebagian di wilayah Magelang, Klaten hingga Boyolali. Terlihat pusat perkotaan tertutup debu dengan cukup pekat sehingga masyarakat diminta berhati-hati saat beraktivitas di luar.
Merambat ke Temanggung
Selain di wilayah lereng Merapi, debu vulkanik juga terpantau terus merembet ke wilayah barat hingga sebagian Kabupaten Temanggung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi, Sabtu (11/3) mengungkapkan, walau terdampak, abu yang sampai ke wilayahnya terpantau tipis dan tidak separah di daerah dekat pusat guguran.
Beberapa tempat yang terdampak antara lain Kecamatan Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Temanggung, Bulu, dan Parakan. "Meskipun hujan abu relatif tipis, kami membagikan masker kepada masyarakat, terutama para pengendara untuk melindungi pernapasan, antara lain dilakukan di Pertigaan Kranggan dan Perempatan Kowangan," kata dia, merujuk ANTARA.
Candi Borobudur Aman Dikunjungi
Sementara, aktifnya Gunung Merapi yang juga berada di pinggir wilayah Magelang, disebut tidak mempengaruhi aktivitas pariwisata di Candi Borobudur. Diungkapkan pengelola, jika wisatawan masih bisa menaiki pucak lokasi tersebut tanpa terpengaruh debu vulkanik.
Pihak pengelola dari PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) melakukan kajian lapangan, dan memastikan bahwa Candi Borobudur termasuk yang tidak terjamah bencana saat ini.
Walau demikian, pihaknya akan terus memantau arah angin agar candi tersebut terlindungi dari paparan debu vulkanik.
"Bagaimana pun kami tetap memantau kondisi Merapi, terutama untuk arah angin jika terjadi erupsi Merapi guna mengantisipasi hujan abu di kawasan Candi Borobudur," kata Koordinator Pokja Pemanfaatan Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suhartono.
Terjunkan Tim Tanggap Bencana Merapi
Sementara itu, untuk menangani dampak yang ditimbulkan akibat aktivitas guguran tersebut, Provinsi Jawa Tengah telah menerjunkan Tim Tanggap Bencana Merapi.
Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bantuan masker sudah dibagikan di daerah-daerah yang terdampak parah.
"Sampai sore hari ini kami sudah terjunkan untuk menuju tiga kecamatan sekaligus asesmen di masing-masing lokasi dan membawa bantuan masker, karena ini yang pertama dibutuhkan," kata dia, usai mendampingi Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI Angkatan Udara Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Sabtu (11/3).
Erupsi ini cukup parah terdampak di Magelang, yakni di Kecamatan Dukun, Kecamatan Sawangan, dan Kecamatan Srumbung.
Ganjar juga meminta tim tersebut untuk terus memantau kondisi Merapi, sebagai antisipasi keadaan yang lebih parah. Jika demikian, ia menginstruksikan kepada kelapa daerah yang dekat dengan sumber bencana agar menyiapkan skema evakuasi, penyiapan tempat mengungsi, dan penyaluran bantuan bagi warga terdampak. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca Selengkapnya