Kawah Lumpur Kesongo Meletus Berkali-Kali, Satu Orang Tewas
Merdeka.com - Kawah Lumpur Kesongo merupakan salah satu fenomena geologi unik yang ada di Indonesia. Pada saat-saat tertentu, dari dalam lumpur keluar letusan gas yang membahayakan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Sudah sejak dulu kawah lumpur ini meletus secara tiba-tiba. Berbeda dengan gunung api, Lumpur Kesongo meletus tanpa diketahui statusnya terlebih dahulu. Akhir-akhir ini, intensitas letusan di Kawah Lumpur Kesongo meningkat.
Bahkan terbaru dilaporkan, letusan kawah yang terletak di KPH Randublatung, Dukuh Sucen, Desa Gabusan, Kecamatan Jati,Kabupaten Blora, Jawa Tengah itu menyebabkan satu orang meninggal dunia. Bagaimana bisa hal itu terjadi? Berikut selengkapnya:
-
Apa yang terjadi dengan Gunung Kelimutu? Badan Geologi menetapkan Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, berstatus waspada atau level II. Kondisi ini setelah suhu air pada ketiga bagian kawah-nya mengalami peningkatan temperatur 3--7 derajat Celcius sejak Minggu (29/7) malam.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Kenapa Bledug Anak Kesongo bisa meletus? Salahudin mengungkapkan, di bagian lapisan tanah terdalam dari Bledug Anak Kesongo, terdapat sebuah sesar yang mendorong lapisan tanah di atasnya untuk bergerak ke atas. Pada titik tertentu, tekanan dari perut bumi keluar ke permukaan tanah sehingga terjadilah letusan atau luapan lumpur yang keluar dari puncak Bledug Anak Kesongo.
-
Apa yang terjadi pada Kawah Timbang sekarang? Kini, lahan di sekitar Kawah Timbang banyak dimanfaatkan sebagai ladang pertanian warga.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Kronologi Kejadian
©Ugm.ac.id
Diketahui letusan di kawah lumpur Kesongo terjadi sebanyak 12 kali sejak Selasa (11/4) sekitar pukul 17.30 WIB hingga Rabu (12/4) sekitar pukul 04.00 WIB. Ketinggian letusan itu bahkan mencapai 8 meter.
Tak hanya letupan lumpur, letusan itu juga menyebabkan lepasnya gas belerang yang menimbulkan korban jiwa. Korban meninggal adalah Warino (26). Sementara korban yang menghirup gas beracun hingga dilarikan ke rumah sakit adalah Suwandi (58).
Keduanya merupakan warga Dukuh Pekuwonlor, Desa Gabusan, Kecamatan Jati. Selain itu ada ternak milik warga yang jadi korban.
"Beberapa unggas milik warga juga mati,” terang Agung Tri, Petugas Pusdalops dan TRC BPBD Kabupaten Blora dikutip dari liputan6.com pada Kamis (13/4).
Penyebab Kematian
©2020 liputan6.com
Sementara itu Kepala Desa Gabusan, Parsidi, mengatakan bahwa warganya yang menjadi korban diduga menghirup gas beracun di sekitar Kawah Lumpur Kesongo.
“Saat itu yang mati terkena ‘lon’ saat menggembala kerbau,” kata Parsidi.
Lebih lanjut, Parsidi menyebutkan bahwa beberapa unggas milik warga seperti ayam dan bebek juga ditemukan dalam kondisi mati. Dia mengimbau pada warga sekitar untuk tidak mendekati lokasi Kawah Lumpur Kesongo.
Bukan yang Pertama
©2020 liputan6.com
Letusan Kawah Lumpur Kesongo bukan yang pertama kali. Pada Agustus 2020 lalu, letusan juga terjadi dan menyebabkan belasan kerbau seakan hilang ditelan bumi. Tak hanya itu, empat orang juga dikabarkan mengalami keracunan karena menghirup gas beracun.
“Informasi terakhir pada tiga tahun yang lalu sempat pula menewaskan warga,” kata anggota Polhut Resort Pemangkuan Hutan Padas, Agus Rimbawanto. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukit lumpur itu sudah berkali-kali meletus dan menelan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaHujan material tidak hanya mengenai dua desa, tetapi lebih dari tujuh desa.
Baca SelengkapnyaWaspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki meletus dahsyat pada Kamis (7/11). Letusan yang diiringi semburan material vulkanik setinggi 5.000 meter itu memicu kepanikan warga.
Baca SelengkapnyaPeningkatan suhu air pada ke tiga kawah tersebut, mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas magmatik di bawah kawah Kelimutu
Baca SelengkapnyaDilaporkan bahwa sekolah beserta sejumlah rumah yang berada di lereng gunung terbakar dan rusak berat akibat lontaran material gunung.
Baca SelengkapnyaKondisi korban sudah membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit setempat.
Baca SelengkapnyaLetusan terjadi saat kapal feri berlayar membawa petugas SAR menuju tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaTercatat total ada sebanyak 2.735 keluarga atau 10.295 jiwa yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca SelengkapnyaBadan Geolog mengungkap potensi ancaman erupsi freatik dan magmatik.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca Selengkapnya