Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pengrajin Keramik "Handmade" di Bantul saat Pandemi, Bisa Ekspor hingga ke Arab

Kisah Pengrajin Keramik Usaha keramik di Bantul saat pandemi. ©YouTube/Cap Capung

Merdeka.com - Selama masa pandemi, banyak sektor ekonomi mengalami keterpurukan. Namun ada beberapa sektor yang kondisinya tetap stabil karena penjualan produk tak terdampak krisis ekonomi. Salah satunya adalah usaha kerajinan tangan keramik milik Heru, pria asal Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul.

Berawal dari hobi, Heru mengembangkan karya-karya kerajinan tangannya ke sektor usaha. Pada akhirnya, kerajinan keramiknya berhasil menarik perhatian hotel-hotel berbintang dan juga perusahaan-perusahaan luar negeri.

“Awalnya dari hobi saja. Dari main, terus beli tanah keramik di Kasongan, terus kita bikin patung, kita bikin gelas, setelah itu kok menjanjikan. Ya sudah diterusin sampai sekarang,” kata Heru dikutip dari kanal YouTube Cap Capung pada 15 Oktober 2021.

Mengikuti Pasar

usaha keramik di bantul saat pandemi

©YouTube/Cap Capung

Dalam menjalankan bisnisnya, Heru mengaku selalu mengikuti pasar. Mulai dari kerajinan keramik untuk aroma terapi, membuat gelas, hingga piring.

Untuk saat ini, Heru lebih banyak mengerjakan keramik untuk hotel dan villa yang ingin memiliki ciri khas dan tidak dimiliki oleh tempat lain. Sebelum membuat produk, Heru selalu menyempatkan diri memberikan edukasi ke konsumen tentang perbedaan kerajinan hasil produksi usahanya dibandingkan dengan kerajinan hasil produksi pabrik.

“Jadi satu produk dengan produk lain tidak bisa sama. Ini terlihat karena kami membuatnya dengan sentuhan tangan. Jadi kami nggak mungkin membuat suatu produk hasilnya bisa perfect bagus. Tapi itu kan jadi nilai jual bagi kita. Karena kita harus menghargai nilai ‘handmade’ itu,” kata Heru.

Tak Terdampak Pandemi

usaha keramik di bantul saat pandemi

©YouTube/Cap Capung

Heru mengatakan, walau krisis pandemi menerpa, kondisi penjualan produk keramiknya relatif stabil. Hal ini dipengaruhi berbagai faktor di antaranya masih banyaknya Coffee Shop yang buka dan hotel-hotel yang tengah melakukan pembaharuan produk. Selain itu dengan adanya media sosial, cara pemasaran keramik juga lebih mudah.

“Untuk pemasaran kan sekarang relatif lebih gampang ya. Kita bisa upload ke Facebook, Instagram, dan Tiktok,” kata Heru.

Bisa Ekspor hingga ke Arab

usaha keramik di bantul saat pandemi

©YouTube/Cap Capung

Produk keramik “handmade” yang dihasilkan Heru dan pegawainya kebanyakan dipasarkan secara lokal. Walau begitu ada pula produk yang dikirim ke luar negeri, beberapa di antaranya adalah Saudi Arabia dan Amerika.

“Kalau yang di Saudi Arabia mereka memesan dengan logo mereka. Begitu juga yang di Amerika, mereka memesan dengan logo mereka. Kalau yang di Indonesia, beberapa hotel bintang lima juga pesan dengan kita, terus juga ada brand terkenal lokal. Kalau model keramik yang lain kita masih punya banyak peluang karena mereka sebenarnya suka dengan desain produk-produk kami,” kata Heru dikutip dari kanal YouTube Cap Capung. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Melihat Kerajinan Kulit dan Ecoprint di Kabupaten Bantul, Sempat Alami Masa Sulit di Masa Pandemi
Melihat Kerajinan Kulit dan Ecoprint di Kabupaten Bantul, Sempat Alami Masa Sulit di Masa Pandemi

Bantul merupakan wilayah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang kaya potensi di sektor industri kerajinan tangan.

Baca Selengkapnya
Kisah Penghafal Quran Bangun Bisnis, Berasal dari Keluarga Miskin dan Sempat Bangkrut Hingga Tak Bisa Gaji Karyawan
Kisah Penghafal Quran Bangun Bisnis, Berasal dari Keluarga Miskin dan Sempat Bangkrut Hingga Tak Bisa Gaji Karyawan

Untuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Baru Mulai Usaha Sudah Rugi Puluhan Juta, Ini Kisah di Balik Batu Akik Trenggalek yang Kini Favorit Pasar Polandia hingga Amerika
Baru Mulai Usaha Sudah Rugi Puluhan Juta, Ini Kisah di Balik Batu Akik Trenggalek yang Kini Favorit Pasar Polandia hingga Amerika

Pasang surut bisnis dialami David Kurniadi, pengrajin batu akik Trenggalek yang karyawannya berkurang drastis imbas pandemi

Baca Selengkapnya
Kena PHK Akibat Pandemi, Khairul Kini jadi Petani Ubi Madu dan Diekspor ke Singapura dan Korea Selatan
Kena PHK Akibat Pandemi, Khairul Kini jadi Petani Ubi Madu dan Diekspor ke Singapura dan Korea Selatan

Keputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.

Baca Selengkapnya
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor
Usaha Mebel Tutup Akibat Bom Bali, Gede Merta Akhirnya Raup 25 Juta Per Bulan dari Dulang dan Bokor

Usaha dulang batok ini sempat meraup omset hingga 35 juta perbulan.

Baca Selengkapnya
Sempat Rugi Rp70 Juta, Begini Kisah Penjual Olahan Ubi di Kuningan Bangkit Sampai Diminati Konsumen Korea
Sempat Rugi Rp70 Juta, Begini Kisah Penjual Olahan Ubi di Kuningan Bangkit Sampai Diminati Konsumen Korea

Pemilik usaha, Hanayah mengatakan jika penjualan olahan ubi jalar miliknya memang pasang surut. Puncaknya saat wabah Covid-19

Baca Selengkapnya
Indef Ungkap Penyebab Industri Keramik Tanah Air Lesu
Indef Ungkap Penyebab Industri Keramik Tanah Air Lesu

Kondisi ini dipicu lesunya industri keramik Tanah Air dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Diberdayakan BRI, UMKM Handicraft Asal Kebumen Sukses Gaungkan Produk Alam Indonesia di Dunia
Diberdayakan BRI, UMKM Handicraft Asal Kebumen Sukses Gaungkan Produk Alam Indonesia di Dunia

Novita memulai perjalanan bisnisnya dengan modal nekat dan keyakinan bahwa serat alam bisa menjadi harta karun yang belum tergarap.

Baca Selengkapnya
Di Balik Indahnya Keramik Purwakarta yang Mendunia, Kini Butuh Regenerasi Agar Tetap Ada
Di Balik Indahnya Keramik Purwakarta yang Mendunia, Kini Butuh Regenerasi Agar Tetap Ada

Salah satu masalah yang dihadapi para perajin saat ini adalah tidak adanya regenerasi pembuat keramik di sana.

Baca Selengkapnya
Hanya dari Bekas Bahan Dapur Buat Bumbu Rawon, Pria ini Sukses Bikin Kerajinan Tangan dengan Omzet Rp100 Juta Perbulan
Hanya dari Bekas Bahan Dapur Buat Bumbu Rawon, Pria ini Sukses Bikin Kerajinan Tangan dengan Omzet Rp100 Juta Perbulan

Pengrajin barang bekas dari kayu dan biji-bijian bernama Samsul Arifin sangatlah inspiratif.

Baca Selengkapnya
Kunjungi Sentra Kerajinan Bambu Gintangan Banyuwangi, Menperin: Ekosistem UMKM yang Layak Dicontoh
Kunjungi Sentra Kerajinan Bambu Gintangan Banyuwangi, Menperin: Ekosistem UMKM yang Layak Dicontoh

Untuk pasar ekspor, produk ini dikirim ke sejumlah negara seperti Amerika, Dubai dan Australia, sampai Maldives.

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal

Konsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.

Baca Selengkapnya