Baru Mulai Usaha Sudah Rugi Puluhan Juta, Ini Kisah di Balik Batu Akik Trenggalek yang Kini Favorit Pasar Polandia hingga Amerika
Pasang surut bisnis dialami David Kurniadi, pengrajin batu akik Trenggalek yang karyawannya berkurang drastis imbas pandemi
Pasang surut bisnis dialami David Kurniadi, pengrajin batu akik Trenggalek yang karyawannya berkurang drastis imbas pandemi
Baru Mulai Usaha Sudah Rugi Puluhan Juta, Ini Kisah di Balik Batu Akik Trenggalek yang Kini Favorit Pasar Polandia hingga Amerika
David Kurniadi memulai usaha batu akik Trenggalek sejak tahun 2015 lalu. Saat itu, ia yang berstatus pengangguran tertarik terjun ke bisnis batu akik lantaran tengah naik daun. Nahasnya, saat baru memulai usaha, ia justu sudah menanggung rugi hingga Rp22 juta.
-
Mengapa batu akik kecubung diburu kolektor? Selain harganya mahal, terdapat kisah misterius dibalik jenis batu yang digunakan.Percaya atau tidak percaya, setiap batu akik mempunyai cerita misteri yang berbau mistis dan bahkan menyimpan kekuatan magis serta baik untuk kesehatan tubuh bagi siapapun yang memakainya. Selain itu, batu-batu ini juga memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran dan diburu para kolektor.
-
Dimana pasar batu akik kuno ini ditemukan? Sebuah struktur kuno yang diyakini pernah digunakan sebagai istana atau kuil berasal dari abad ke-13 SM ditemukan di Gundukan Tepecik, distrik Cine, Provinsi Aydin, Turki.
-
Apa saja yang ditemukan di pasar batu akik? Arkeolog menemukan tiga menara, sebuah ruangan berisi bermacam benda yang digunakan penguasa pada masa itu saat kunjungan-kunjungan resmi, dan obsidian yang digunakan untuk pembuatan perkakas selama 17 tahun penggalian.
-
Kapan pasar batu akik itu beroperasi? Situs kuno ini dikenal sebagai pusat perdagangan di masa lalu.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana cincin batu akik itu ditemukan? Cincin itu ditemukan dengan jarak hanya sekitar 150 meter dari tempat ditemukannya amphorae, sejenis toples yang digunakan untuk menyimpan anggur dan berada di tengah sisa-sisa gudang.
Rugi
David menceritakan, kerugian terjadi saat dirinya hendak mengirim batu ke India. Namun, pihak ekspedisi mengembalikan lagi batu tersebut kepada David.
"Akhirnya kami mengganti kerugian pembeli Rp22 juta," ungkap David, dikutip dari Instagram @kominfotrenggalek, Jumat (23/2/2024)
Bertahan
Kerugian akibat mengirim bahan mentah membuat David bertekad ia harus memproduksi batu akik sendiri. Apalagi bahan baku batu yang tersedia di Trenggalek juga terbatas. Adapun batu andalan Trenggalek adalah batu lumut.
Batu lumut memiliki ciri khas seperti pemandangan, kadang-kadang juga memiliki karakter seperti pohon atau sosok.
Dihantam Pandemi
Sejak tahun 2015 hingga sebelum pandemi, ada 11 orang yang mengerjakan kerajinan batu akik. Sayangnya, akibat pandemi banyak pekerja terpaksa harus berhenti.
Kini hanya ada dua orang yang mengerjakan kerajinan batu akik. Dua orang pengrajin bisa menghasilkan 20-40 buah batu akik.
Favorit Pasar Dunia
Batu akik buatan David pernah terjual nyaris ke seluruh Indonesia. Pasar domestik terbesarnya adalah Sukabumi.
Selain pasar nasional, batu akik David juga terjual ke berbagai negara. Dia memanfaatkan media sosial seperti facebook dan instagram untuk menjangkau pembeli. Para pembelinya berasal dari Vietnam, Jepang, Thailand, Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Pakistan, hingga Oman. Pelanggan luar negeri biasanya membeli secara daring. Namun, ada pula yang datang langsung ke Trenggalek.
"Kemarin ada yang datang langsung dari Rusia dan Perancis, kami menjemput di bandara Surabaya. Pembeli tidak bisa bahasa Inggris, jadi kami mengandalkan bahasa isyarat saat transaksi," jelas David.
Tantangan
David mengaku tantangan terbesarnya menjalankan bisnis batu akik Trenggalek yakni terkait pemasaran digital. Selama ini ia baru memanfaatkan facebook, instagram, dan youtube.