Kisahnya Akan Diangkat ke Film Layar Lebar, Ini Fakta Menarik Bisnis The House Of Raminten di Jogja
popularitas The House Of Raminten di Jogja akan diangkat dalam sebuah film. Berikut fakta menariknya.
The House Of Raminten merupakan salah satu rumah kuliner yang sangat terkenal di Jogja, khususnya bagi para wisatawan luar kota. Rumah makan itu mengusung konsep unik dengan menonjolkan tema tradisional Jawa.
Saat pertama kali masuk, pengunjung akan menjumpai bangunan semi permanen dengan menonjolkan unsur kayu sebagai bangunannya. Pengunjung juga akan menjumpai tatanan bunga setaman di sudut-sudut ruangan dan bau wewangian dupa yang memenuhi seantero ruangan.
-
Kenapa The House of Raminten terkenal? The House Of Raminten merupakan restoran yang terkenal di Yogyakarta karena konsepnya yang unik dan fasilitas lengkap yang disediakan.
-
Di mana Rumah Rakit di Palembang berada? Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
-
Kenapa rumah Mahalini jadi sorotan? Rumah mewah penyanyi Mahalini Raharja di Bali tengah menjadi sorotan publik menjelang pernikahannya dengan Rizky Febian.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
-
Apa fungsi Rumah Rakit? Selain menjadi tempat tinggal, Rumah Rakit kerap digunakan sebagai penginapan, gudang, dan tempat berdagang. Hal ini biasa dilakukan oleh pendatang dari Tiongkok yang bermata pencaharian sebagai pedagang.
-
Siapa saja yang tinggal di Rumah Rakit? Sementara pedagang asing, hanya diperbolehkan membangun rumah di atas rakit karena kebijakan politik Sultan Palembang.
Hamzah Sulaeman merupakan sosok di balik berdirinya The House Raminten. Selain rumah makan itu, berbagai bentuk usaha lain telah ia dirikan seperti Toko Mirota yang memiliki banyak cabang di Kota Yogyakarta.
Lalu seperti apa sosok perjalanan karier dari Hamzah Sulaeman? Bagaimana ia bisa mendirikan The House Of Raminten yang cukup populer hingga sekarang?
Sosok Hamzah Sulaeman
Mengutip Wikipedia.org, Hamzah Sulaeman adalah anak bungsu dari pendiri Grup Mirota yaitu Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yunianti (Nyoo Tien Nio). Keempat saudaranya adalah Yangky Iswanti, Siswanto, Ninik Wijayanti, dan Ariyanti. Hamzah berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) jurusan Biologi. Namun kuliahnya tidak selesai. Ia pun kemudian berkuliah di Universitas Sanata Dharma dan mengambil progran jurusan Bahasa Inggris.
Setelah lulus kuliah, Hamzah bekerja sebagai pelayan di kapal pesiar pada tahun 1970. Selanjutnya ia bekerja di Amerika Serikat selama tiga tahun sebelum akhirnya pulang ke Indonesia karena ayahnya sakit. Bersama saudara-saudaranya, Hamzah menjalankan bisnis peninggalan orang tuanya yaitu Toko Mirota.
Hamzah sempat pensiun dari bisnisnya untuk terjun ke dunia akting. Ia ikut ambil bagian dalam ketoprak komedi berjudul “Pengkolan” dan memainkan peran sebagai seorang wanita Jawa bernama “Raminten”.
Mendirikan The House Of Raminten
Setelah memutuskan pensiun dari dunia akting, Hamzah memutuskan untuk kembali berbisnis. Ia kemudian mendirikan sebuah rumah makan yang ia beri nama The House Of Raminten. Nama Raminten ia sematkan dari perannya selama menekuni dunia akting.
Mengutip situs Raminten.com, The House Of Raminten berdiri pada 26 Desember 2008. Pada awal berdirinya, rumah makan itu menjual beraneka macam jamu seperti jamu beras kencur, kunir asem, jamu kolesterol, asam urat, dan berbagai jamu lainnya. Dalam perkembangannya, rumah makan itu menjual menu Sego Kucing dengan harga Rp1.000.
Mulai dari sana The House Of Raminten mulai dikenal orang. Mereka rela berdatangan bahkan sampai mengantre sekalipun. Sampai saat ini, sego kucing Rp1.000 masih menjadi ikon The House Of Raminten.
Diangkat ke Film Layar Lebar
Kisah Hamzah Sulaeman dalam mendirikan The House Of Raminten rencananya akan diangkat ke sebuah film layar lebar. Sutradara Nia Dinata berencana membuat film dokumenter yang mengangkat kisah Raminten. Film dokumenter ini rencananya akan mengupas warna-warni dunia Raminten, memotret perjalanan sang pendiri dalam membina dan membesarkan Raminten.
Nia mengungkapkan, ide pembuatan film itu sudah tercetus sejak lama. Ia melihat Raminten sebagai sosok luar biasa dalam menghidupkan budaya Yogyakarta.
“Buat kami pribadi, sosok Raminten dengan segala warna-warninya benar-benar menarik untuk diceritakan,” kata Nia.
Proses pembuatan film ini diharapkan akan rampung pada akhir tahun 2024. Selain mendokumentasikan sosok Raminten, film ini juga mempromosikan Yogyakarta yang kaya akan budaya Jawa sekaligus seni modern kontemporer.