Melihat Kerajinan Bambu Cantik Khas Bantul, Ada Keranjang Buah sampai Boks Laundry
Merdeka.com - Bambu merupakan tumbuhan yang bisa dikreasi menjadi ragam kerajinan. Di wilayah Muntuk, Kabupaten Bantul misalnya, tanaman serba guna itu disulap menjadi perabotan rumah tangga mulai dari keranjang buah sampai boks laundry.
Salah satu perajin produk rumah tangga bambu di Muntuk, Slamet Riyanto mengatakan jika dirinya sudah menjalankan usaha pembuatan kerajinan tersebut sejak bertahun- tahun silam. Sehari-harinya, ia mengerjakan pesanan konsumen dibantu oleh beberapa orang karyawannya.
Berkat kreativitasnya menciptakan berbagai alat rumah tangga, pesanannya datang silih berganti hingga ke luar daerah.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Kenapa Banyuwangi jual sembako kemasan daur ulang? 'Program ini sebagai upaya mengurangi dan penanganan plastik sekali pakai (single-use plastic).
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Apa itu budi daya tanaman? Budi daya tanaman adalah suatu atau beberapa teknik dalam usaha pembibitan atau mengembangkan suatu jenis tanaman dengan cara-cara tertentu.
-
Dimana kunyit biasa digunakan? Selain sebagai bahan masakan, kunyit juga bisa berperan sebagai obat tradisional. Salah satunya adalah kunyit untuk nyeri haid agar mereda.
-
Apa yang dibangun di Bantul dengan sampah plastik? Di Bantul, tepatnya tak jauh dari TPST Piyungan, Daerah Istimewa Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan yang cukup unik bernama Monumen Antroposen.
“Jadi di Dusun Karangasem, Muntuk ini ada tiga pengepul. Termasuk saya ya perajin, ya pengepul” kata Slamet, dikutip dari kanal YouTube Bantul TV, Sabtu (27/5).
Tak Hanya Tampah
©2023 YouTube Bantul TV/ Merdeka.com
Slamet mengaku termotivasi untuk menciptakan banyak produk dari tumbuhan bambu. Hal ini karena kebanyakan kreasi bambu berfokus ke produk tampah saja.
Berangkat dari arahan sejumlah pihak, termasuk permintaan konsumen, dirinya berhasil menciptakan berbagai produk seperti tudung saji, tempat lampu, rantang dan cermin.
“Jadi sempat dari dinas terkait minta agar membuat motif lain selain tampah, akhirnya sekarang mulai ada tudung saji, keranjang tempat buah, terus boks laundri, tas-tas,” katanya.
Berani Berinovasi
©2023 YouTube Bantul TV/ Merdeka.com
Sebagai pembuat kreasi bambu, Slamet tak memungkiri jika banyak dari para konsumen yang menginginkan berbagai model. Agar bisa terus berinovasi dan memenuhi kebutuhan konsumen, dirinya menerima pembuatan produk berdasarkan pesanan konsumen.
Awalnya ia akan membuat modelnya terlebih dahulu. Kemudian ia berikan contohnya kepada pemesan. Setelah hasilnya sesuai, ia akan segera memproduksinya.
“Ini bermula dari seringnya saya ikut event pameran, di Jakarta, Jogja. Nah dari hasil pameran itu saya ketemu buyer-buyer dan mereka pesan. Jadi saya dikasih gambar, lalu saya bikin sampel, nah kalau sudah oke baru saya produksi,” katanya.
Hasilkan Warna Alami dari Pengasapan
©2023 YouTube Bantul TV/ Merdeka.com
Ada yang unik dari produk bambu yang diciptakan Slamet dan para karyawannya. Hasil warna kuning menyala dari produknya itu didapat bukan dari cat kimia, melainkan pewarna alami.
Warna itu tercipta dari hasil pengasapan produk selama beberapa waktu. Proses ini akan memberikan efek warna yang awet.
Slamet membeberkan, jika sumber apinya didapat dari sisa limbah produksi. Lalu produk mentah ditempatkan di atasnya, dan diberi asap. Agar pewarnaannya sempurna, Slamet juga menutup produk dengan terpal.
“Misalnya tudung saji. Awalnya bambu dipotong sesuai ukuran dan dikeringkan sebentar lalu dibelah tipis-tipis atau diirat lalu dikeringkan lagi dan dianyam. Lalu tadi diberi warna alami, dengan diberi asap dari pembakaran limbah. Asap bisa mengubah warna alami jadi kekuning-kuningan gitu,” katanya.
Turun Temurun
Selama ini, Slamet menjalankan usaha kerajinan bambu tersebut secara turun temurun. Ia generasi penerus dari nenek moyangnya yang sudah berkreasi sejak puluhan tahun silam.
Saat ini sudah ada sekitar 80-an model yang sudah dibuat oleh Slamet. Bahkan produk-produknya mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp15 juta setiap bulannya.
Selain meneruskan misi keluarganya, ia juga ingin berusaha membantu warga sekitar yang menganggur untuk diajaknya bekerja.
“Saya sebagai perajin bambu di Muntuk, saya ingin jangan sampai di wilayah saya itu ada warga yang menganggur, lalu saya juga ingin melestarikan dan pengembangan khususnya kerajinan bambu di wilayah saya, karena bambu ini menghidupi kami dari generasi ke generasi,” ujarnya. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaBupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menuturkan bantuan ini diberikan untuk mendorong peningkatan perekonomian rumah tangga masyarakat.
Baca SelengkapnyaTanpa disadari boboko ada di hampir tiap dapur orang Sunda loh. Yuk kenalan lebih dekat
Baca SelengkapnyaCara warga di Kabupaten Sumedang ini patut ditiru, karena menggunakan wadah tahu ramah lingkungan untuk mendistribusikan daging kurban.
Baca SelengkapnyaDesa Kemudo berhasil mandiri dan memberdayakan warganya dari pengolahan limbah pabrik.
Baca SelengkapnyaAnyaman bambu dari Papring mulai menggeliat seiring dengan keberadaan sekolah Kampung Batara di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaProduk ini cocok jadi hiasan ruangan dan perabot rumah tangga. Sejarah mencatat, keberadaan tenun mendong berangkat dari kreativitas warga Tasik di awal abad 20
Baca SelengkapnyaSelain unggul dalam tata kelola air dan pariwisata, Desa Angseri juga memiliki potensi UMKM yang tidak kalah menarik.
Baca SelengkapnyaAda banyak sayur dan buah yang tersedia di atap rumahnya
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan dari BRI pula, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang dapat melakukan pelatihan dan pemberdayaan anak muda.
Baca SelengkapnyaBNI menghadirkan Rumah Pertiwi dengan tema 'Tali Kasih Pertiwi bagi Jakarta jadi Karya untuk Nusantara'
Baca Selengkapnya