Mengenal Brain Fog dan Penyebabnya, Gangguan Lupa Sesaat yang Perlu Diwaspadai
Merdeka.com - Brain fog merupakan salah satu kondisi medis terkait dengan gangguan otak yang perlu diwaspadai. Gangguan ini biasanya ditandai dengan kondisi memori yang buruk. Di mana penderitanya mungkin menjadi pelupa atau lupa sesaat akan ingatan atau memori yang sebelumnya dapat diingat dengan baik.
Bukan hanya itu, gangguan brain fog juga sering kali menyebabkan konsentrasi buruk. Tentu ini menjadi gejala yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Terlebih jika Anda harus bekerja atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi dan daya ingat tinggi.
Ternyata gangguan ini tidak terjadi tanpa alasan. Terdapat beberapa faktor yang mungkin sepele namun dapat memberikan kontribusi besar pada gangguan ini. Seperti kondisi stres, kurang tidur, perubahan hormonal, hingga konsumsi obat tertentu.
-
Apa yang di maksud dengan brain fog? Brain fog adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, berpikir jernih, atau mengingat informasi dengan baik.
-
Apa itu brain fog? Menurut Cleveland Clinic, fenomena yang dikenal sebagai brain fog dapat menyebabkan seseorang kesulitan dalam menyelesaikan tugas dan kehilangan alur pemikiran saat berbicara.
-
Mengapa brain fog sering dihubungkan dengan jam koma? Kondisi ini banyak dialami oleh kaum muda, khususnya generasi Z, yang sering mengeluhkan rasa lelah yang berdampak pada produktivitas mereka. Istilah jam koma menjadi sangat populer di antara generasi Z karena dapat menggambarkan secara akurat kondisi kelelahan yang mereka alami.
-
Bagaimana brain fog menimbulkan siklus depresi? Brain fog dapat memicu siklus yang memperburuk gejala depresi. Ketika mengalami brain fog, Anda mungkin merasa kesulitan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari, memenuhi ekspektasi di tempat kerja, atau bahkan berpartisipasi dalam percakapan santai. Semua pengalaman ini dapat menimbulkan rasa frustrasi, ketidakberdayaan, dan penurunan harga diri, yang pada gilirannya dapat memperburuk gejala depresi yang sudah ada.
-
Apa penyebab utama penurunan daya ingat? Penurunan daya ingat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti usia, stres, kurang tidur, atau gangguan kesehatan lainnya seperti demensia.
-
Apa saja yang menyebabkan hilangnya memori jangka pendek? Kehilangan memori jangka pendek adalah masalah yang umum terjadi dan bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari kita. Ini bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Meskipun umumnya bersifat sementara, ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hilangnya memori jangka pendek yang perlu kita ketahui.
Bukan hanya itu, orang yang memiliki beberapa kondisi medis juga mendapatkan risiko yang lebih tinggi. Jika dibiarkan terlalu lama dan tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, tentu kondisi bisa semakin parah dan mengganggu fungsi otak.
Lalu seperti apa penjelasan lebih lanjut mengenai berbagai gejala, faktor penyebab, hingga cara mengatasi brain fog. Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum berbagai informasi mengenai brain fog perlu Anda ketahui.
Mengenal Brain Fog dan Gejalanya
©Shutterstock
Brain fog atau sering dikenal dengan istilah kabut otak merupakan gangguan yang sering terjadi akibat kondisi medis tertentu. Biasanya gangguan ini melibatkan beberapa gejala seperti masalah memori atau daya ingat yang memburuk, kondisi pikiran yang kurang jernih, konsentrasi buruk, dan sulit hingga tidak mampu untuk fokus.
Sebagian ahli juga mengatakan, bahwa brain fog erat kaitannya dengan kelelahan mental. Dengan berbagai gejala yang ditimbulkan, tentu gangguan ini dapat mengganggu aktivitas dan produktivitas sehari-hari. Terlebih lagi, jika Anda memiliki aktivitas harian yang membutuhkan konsentrasi dan daya ingat tinggi.
Meskipun bukan termasuk kondisi yang permanen, namun gangguan ini perlu mendapatkan penanganan yang baik dan tepat. Dengan perawatan yang baik, Anda bisa mendapatkan proses kesembuhan dan pemulihan yang lebih cepat sehingga bisa beraktivitas dengan normal.
Penyebab Brain Fog
Setelah mengetahui pengertian umum dan gejalanya, terdapat beberapa faktor penyebab brain fog yang perlu Anda perhatikan. Seperti dikatakan sebelumnya, kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari kondisi stres, kurang tidur, perubahan hormonal, hingga kondisi medis tertentu.Berikut beberapa penyebab brain fog yang perlu Anda perhatikan:
Stres
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah, melemahkan sistem kekebalan tubuh, dan memicu depresi. Ini juga dapat menyebabkan kelelahan mental. Ketika otak mengalami kelelahan, maka Anda akan lebih sulit untuk berpikir, bernalar, dan fokus.
Kurang tidur
Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengganggu seberapa baik fungsi otak Anda. Usahakan untuk tidur 8 hingga 9 jam per malam. Tidur terlalu sedikit dapat menyebabkan konsentrasi yang buruk dan pikiran yang kabur.
Perubahan hormonal
Perubahan hormon juga bisa memicu kabut otak. Salah satunya adalah tingkat hormon progesteron dan estrogen meningkat selama kehamilan. Perubahan ini dapat mempengaruhi memori dan menyebabkan gangguan kognitif jangka pendek. Demikian pula, penurunan kadar estrogen selama menopause dapat menyebabkan gangguan pelupa, konsentrasi yang buruk, dan pemikiran yang kabur.
Pola makan
Diet juga bisa berperan dalam kabut otak. Vitamin B-12 mendukung fungsi otak yang sehat, sehingga jika kebutuhan asupan ini tidak terpenuhi dengan baik maka dapat meningkatkan risiko kabut otak.
Selain itu, jika Anda memiliki alergi terhadap makanan, kabut otak dapat berkembang setelah konsumsi makanan tersebut. Beberapa makanan yang memiliki risiko ini seperti aspartame, kacang-kacangan, dan produk susu.
Konsumsi obat
Penyebab brain fog juga dapat terjadi akibat konsumsi obat tertentu. Jika Anda sedang dalam proses pengobatan, kemudian obat yang dikonsumsi ternyata menimbulkan efek brain fog, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Dengan begitu, dokter akan memberikan resep obat lain yang lebih aman dikonsumsi.
Kondisi medis
Penyebab brain fog yang terakhir yaitu dari faktor kondisi medis. Kondisi medis yang terkait dengan peradangan, kelelahan, atau perubahan kadar glukosa darah juga berkontribusi pada gangguan brain fog atau kabut otak.
Biasanya orang dengan fibromyalgia mungkin mengalami brain fog setiap hari. Selain itu, beberapa kondisi medis lain juga bisa meningkatkan risiko brain fog seperti anemia, depresi, diabetes, sindrom Sjorgen, migraine, penyakit Alzheimer, hipotiroidisme, penyakit autoimun, dan dehidrasi.
Cara Mengatasi Brain Fog
©Shutterstock
Setelah mengetahui beberapa faktor penyebab brain fog, terakhir terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan ini. Cara ini tidak lain dengan mengubah gaya hidup yang lebih sehat sehingga bisa membantu proses pemulihan dan menurunkan risiko gangguan brain fog.
Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi gangguan brain fog:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang yang mengalami brain fog mungkin merasa seperti sedang berada dalam kabut mental, di mana berpikir jernih menjadi tantangan.
Baca SelengkapnyaKehilangan memori jangka pendek pada seseorang bisa terjadi akibat berbagai macam hal.
Baca SelengkapnyaAmnesia adalah gangguan memori yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat informasi atau pengalaman masa lalu.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi lupa bisa terjadi secara alami, namun beberapa juga bisa jadi disebabkan karena masalah kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaMunculnya kondisi pelupa pada seseorang bisa terjadi lepas dari usia dan disebabkan oleh sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaLupa merupakan suatu hal yang biasa, namun sejumlah kondisi lupa bisa menjadi tanda adanya yang tak normal.
Baca SelengkapnyaMelupakan hal yang baru saja kita pikirkan merupakan salah satu kondisi yang bisa dialami oleh banyak orang karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaSetiap orang pasti pernah merasakan perasaan sedikit kosong, tercerai-berai hingga kehilangan fokus.
Baca SelengkapnyaPada saat kepala anak terbentur, penting bagi orangtua mengetahui kondisi buah hati dan mencari cara menanganinya.
Baca Selengkapnya