Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal "Gugur Gunung", Budaya Gotong Royong Masyarakat Desa yang Hampir Punah

Mengenal Tradisi Gugur Gunung. ©YouTube/LIPI

Merdeka.com - Dalam mengerjakan sebuah proyek, biasanya masyarakat desa melakukannya secara gotong royong. Namun seiring kemajuan zaman, budaya itu semakin jarang ditemui bahkan nyaris punah.

Di beberapa tempat, budaya gotong royong itu masih dipertahankan walau butuh perjuangan. Salah satunya adalah masyarakat Dusun Sendang, Desa Beketel, Kecamatan Kayen, Pati, Jawa Tengah.

Di sana, budaya gotong royong itu dikenal dengan istilah “gugur gunung”. Budaya ini dipraktikkan saat membangun fasilitas umum milik warga seperti tempat ibadah, jalan penghubung, bahkan dipraktikkan pula saat membangun atau merenovasi rumah milik salah satu warga desa.

Walaupun menguras tenaga, dalam menjalankan tradisi “gugur gunung” ini masyarakat desa yang terlibat tak mendapat upah sepeserpun. Budaya ini dilakukan semata karena sukarela dan kepedulian sebagai sesama warga desa.

Lantas seperti apa tantangan yang dihadapi warga Dusun Sendang dalam mempertahankan tradisi ini? Berikut selengkapnya:

Warisan Semangat Gotong Royong

tradisi gugur gunung

©YouTube/LIPI

Mbah Guru Sumardi, tokoh masyarakat Dusun Sendang mengatakan, budaya gugur gunung merupakan peninggalan semangat yang diwariskan sejak zaman dulu. Pada tahun 1960-an, warga Sendang melakukan budaya gugur gunung untuk membangun jalan yang menghubungkan desa mereka dengan tempat-tempat lain di sekitarnya.

Tak ada bantuan dari pemerintah, bahkan mereka rela iuran untuk pembangunan jalan itu. Keberadaan jalan itu masih dirasakan hingga sekarang. Hal itulah yang menjadi faktor kenapa mereka ingin tetap melestarikan tradisi itu.

“Dulu jalan di sini masih berupa tanah berlumpur. Tapi dengan semangat masyarakat di sini demi kelancaran ekonomi, akhirnya dilaksanakan gotong royong membangun jalan tembus yang hasilnya seperti saat ini. Untuk pembangunan jalan tembus ini tidak ada bantuan dari pemerintah. Dana diperoleh dari iuran masyarakat sendiri,” kata Mbah Guru Sumardi, mengutip dari kanal YouTube LIPI.

Bersifat Sukarela

tradisi gugur gunung

©YouTube/LIPI

Di Dusun Sendang, tradisi gugur gunung diterapkan dalam banyak hal seperti saat panen padi, pembangunan rumah penduduk, pembangunan fasilitas umum, maupun yang lainnya. Dalam praktiknya, masyarakat yang terlibat dalam setiap proyek pembangunan itu tidak diberi upah.

Keterlibatannya bersifat sukarela. Sebagai gantinya, mereka biasanya mendapat makan, minum, persediaan rokok di sela-sela istirahat saat melakukan aktivitas gugur gunung.

“Masyarakat di sini melakukan budaya gotong royong dalam berbagai bidang termasuk agama dan kemasyarakatan. Mungkin budaya ini sudah diwariskan dari nenek moyang, sampai sekarang pun masih dilestarikan. Misalnya saja membangun masjid yang sebesar ini, ini tidak ada sepeserpun dari luar selain dari kegotong-royongan bersama masyarakat Sendang. Jadi waktu itu saat hutan itu masih ada, para warga ada yang membawa kayu dari dalam hutan, dan dari segi makan dan lain-lain pun tercukupi dari masyarakat,” kata Haji Sunaryo, Tokoh Agama Dukuh Sendang.

Aturan Tidak Tertulis

tradisi gugur gunung

©YouTube/LIPI

Di Dukuh Sendang, keterlibatan warga dalam tradisi gugur gunung sudah seperti aturan tidak tertulis. Tak ada sanksi yang pasti bagi mereka yang tak mau terlibat. Tapi beberapa warga mengatakan kalau hal itu harus dimaklumi.

Sarijan, salah satu warga Sendang mengatakan bahwa biasanya warga yang tidak mau terlibat dalam tradisi tersebut akan dipanggil oleh Ketua RT setempat atau dibahas dalam sebuah forum. Sebenarnya sudah ada pembahasan tentang sanksi bagi mereka yang tidak terlibat dalam tradisi ini, hanya saja penerapannya belum diberlakukan. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Mengeluh, Orang Betawi Punya Tradisi Nyambat yang Ternyata Bermakna Baik
Bukan Mengeluh, Orang Betawi Punya Tradisi Nyambat yang Ternyata Bermakna Baik

Tidak hanya orang Jawa yang memiliki budaya Nyambat, melainkan warga Betawi juga melakukan hal ini sejak lama.

Baca Selengkapnya
Gotong Royong adalah Kerja Sama, Ketahui Manfaatnya di Masyarakat
Gotong Royong adalah Kerja Sama, Ketahui Manfaatnya di Masyarakat

Gotong royong telah mnejadi budaya yang kental di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor
Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor

Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik

Baca Selengkapnya
FOTO: Tradisi Sedekah Bumi, Ratusan Warga di Bogor Berebut Gunungan Hasil Panen
FOTO: Tradisi Sedekah Bumi, Ratusan Warga di Bogor Berebut Gunungan Hasil Panen

Tradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME atas berkah dan karunianya dalam bentuk melimpahnya hasil panen.

Baca Selengkapnya
Kenalan dengan Gacong, Petani Dadakan yang hanya Ada di Banten
Kenalan dengan Gacong, Petani Dadakan yang hanya Ada di Banten

Tradisi ini unik, karena banyak warga yang menjadi petani dadakan

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi
Mengenal Tradisi 'Tito Bado Odong Gahu', Ritual Adat Masyarakat Akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Ritual 'Tito Bado Odong Gahu' bertujuan mengusir segala hal negatif akibat erupsi besar Gunung Lewotobi Laki-laki yang dampaknya semakin terasa ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Begini Jadinya saat Emak-Emak di Tasik Kerja Bakti Bangun Jalan, Semangat Angkut Tanah sambil Bercengkrama
Begini Jadinya saat Emak-Emak di Tasik Kerja Bakti Bangun Jalan, Semangat Angkut Tanah sambil Bercengkrama

Kelompok emak-emak ini kemudian menyebarkan inspirasi, lantaran mampu bekerja setara dengan laki-laki.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya  punya Motor Trail
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya punya Motor Trail

Terlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.

Baca Selengkapnya
Batobo, Tradisi Gotong Royong Ala Masyarakat Sijunjung Sumbar yang Sudah Diwariskan Turun-temurun
Batobo, Tradisi Gotong Royong Ala Masyarakat Sijunjung Sumbar yang Sudah Diwariskan Turun-temurun

Masyarakat Sijunjung di Sumatera Barat mengemas prinsip gotong royong menjadi sebuah tradisi yang disebut Batobo.

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon

Sebuah video memperlihatkan beberapa pria yang rela bekerja di bawah tanah membuat pawon demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Baca Selengkapnya
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo
Jalan di Kampung Ini Bersih dan Mulus Banget Karena Sering Dipel, Viewnya Menakjubkan Bikin Melongo

Warga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.

Baca Selengkapnya