Mengenal Mina Padi, Kombinasi Sawah dan Kolam Ikan yang Menguntungkan Petani
Merdeka.com - Tanggal 24 September bertepatan dengan Hari Tani Nasional. Dunia tani di Indonesia telah mengalami pasang surut. Di saat bersamaan, teknologi tani terus berkembang pesat. Dengan adanya teknologi ini, diharapkan kesejahteraan hidup para petani bisa terus meningkat bahkan bisa sampai kaya raya.
Salah satu teknologi terkini yang dikembangkan pada dunia pertanian adalah Mina Padi. Dikutip dari Pertanian.go.id, Mina Padi adalah usaha budidaya ikan di sawah yang dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi pada suatu areal yang sama. Dengan kata lain seperti peribahasa “sambil menyelam minum air”, usaha padi lancar, budidaya ikan lancar, dan pendapatan yang diperoleh pun bisa berlipat ganda.
Adalah Satriyanta, pria asal Kampung Samberampe, Kelurahan Candibinangun, Pakem, Sleman yang menjadi orang pertama yang menerapkan sistem pertanian Mina Padi. Pada awalnya Satriyanta merupakan seorang pekerja di sebuah perusahaan, namun kemudian dia memutuskan untuk kembali lagi ke kampungnya. Dalam perjalanan pulang ke kampung dia berpikir untuk menggarap sebuah lahan pertanian dengan hasil yang maksimal.
-
Bagaimana Mentan meningkatkan produksi padi di lahan rawa? 'Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
-
Bagaimana cara menanam padi di lahan sawit? Pendekatan intercropping merupakan metode budidaya dua komoditas berbeda dalam satu area yang sama melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR).
-
Bagaimana cara Kementan meningkatkan produktivitas padi? 'Tapi kita menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahu, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampao 50 persen per hektar,' pinta Amran.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan produksi padi? 'Karena produksinya tinggi, kami sedang berupaya meningkatkan pertanaman dua kali selama setahun. Sebab dengan 2 kali, maka para petani akan mendapatkan hasil dan keuntungan yang berlipat,' ujar Syamsir, Senin, 11 Maret 2024.
-
Bagaimana cara menanam padi di Kasepuhan Ciptagelar? Kegiatan menanam padi yang dilakukan oleh masyarakat Ciptagelar berbeda dengan kebanyakan petani pada umumnya. Juru Bicara Kasepuhan Ciptagelar, Yoyo Yogasmana, mengatakan bahwa mereka merawat padi masih dengan tata cara seperti yang diwariskan oleh leluhur.'Misalnya di sini kami menanam padi satu tahun sekali. Terus padi harus disimpan di lumbung, karena kosepnya padi di sini tidak untuk diperjual belikan karena itu konsep kehidupan. Nggak ada kehidupan yang diperjualbelikan,' kata Yoyo seperti dikutip dari kanal YouTube DAAI TV Indonesia.
-
Apa target Mentan untuk produksi padi di lahan rawa? Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang IP nya 1 kita naikan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi dan kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang ada,' ujar Mentan, Sabtu (18/11).
Lalu tercetuslah ia untuk menerapkan sistem Mina Padi. Namun dalam perjalanannya penerapan sistem itu tak bisa lepas dari berbagai kendala. Lalu bagaimana sistem itu diterapkan dan bagaimana pula Satriyanta menghadapi kendala-kendala tersebut? Berikut selengkapnya:
Keuntungan Berlipat
©Pertanian.go.id
Sistem Mina Padi dapat menjadi solusi tentang bagaimana mendapatkan hasil berlipat dengan lahan pertanian yang tersedia. Selama menerapkan sistem itu selama tujuh tahun, usaha dengan menerapkan sistem itu membuahkan hasil di mana Satriyanta bisa membangun rumah yang tak jauh dari lahan pertaniannya.
Karena keberhasilan itulah ia ingin agar sistem ini dapat diterapkan bagi para petani pemula, khususnya anak-anak muda.
“Seumpama bila tanpa Mina Padi ini 1.000 meter perseginya cuma mendapatkan hasil sekitar 2 juta rupiah, tapi dengan Mina Padi ini bisa menghasilkan berlipat,” ungkap Satriyanta dikutip dari YouTube Cap Capung.
Tahap Budidaya Mina Padi
©YouTube/Cap Capung
Satriyanta menjelaskan, budidaya ikan-ikan di persawahan itu dimulai 15 hari setelah penanaman padi. Kalau penanaman padi dan penyebaran ikan dilakukan bersamaan, praktis perkembangan tanaman padi akan terganggu. Setelah menunggu 80-90 hari, ikan yang sudah tumbuh besar itu dipanen. Empat hari kemudian, barulah padi siap dipanen.Di tempatnya sendiri, Satriyanta baru mengembangkan padi lokal seperti sembada merah, sembada hitam, mentik wangi, dan mentik susu.
Rawan Pencurian Ikan
©YouTube/Cap Capung
Keberhasilan Satriyanta mengembangkan sistem Mina Padi kemudian diikuti para petani lainnya. Tapi saat para petani menerapkan sistem itu, banyak masalah muncul. Di antaranya adalah ikan-ikan di sawah yang sebenarnya rawan dicuri orang.
Menjawab masalah-masalah itu, Satriyanta mengatakan bahwa usaha Mina Padi di tempatnya dibangun melalui kelompok sosial kemasyarakatan. Oleh karena itulah yang terpenting dari itu semua adalah kekompakan dalam kegiatan kelompok dan hasil dari panen itu sebagiannya dibagi pada masyarakat.
Cara Menyiasati Serangan Hama
©YouTube/Cap Capung
Selain itu ada pula masalah yang ditimbulkan dari serangan hama. Hama-hama yang muncul di antara lain burung pemangsa dan musang air yang biasanya menyerang ikan, maupun tikus untuk padi.
Untuk menanggulangi serangan musang dan tikus, Satriyanta biasanya menggunakan jaring keliling yang dipasang mengitari sawahnya. Sementara itu untuk melindungi ikan dari burung, dia menggunakan jaring atas.
Kualitas Padi
©YouTube/Cap Capung
Dalam pemberian nutrisi untuk padi-padinya, Satriyanta mengaku masih sedikit memberinya pupuk kimia. Sehingga kalau proses pemupukan dilakukan, ikan-ikan yang ada di tengah sawahnya itu ia singkirkan dulu di kolam dalam ataupun di parit-parit yang berada di pinggir sawah.
Setelah sehari dua hari, ikan-ikan tersebut ia masukkan kembali ke tengah sawah. Satriyanta mengatakan sistem Mina Padi telah terbukti berhasil dari hasil penelitian yang dilakukan Litbang Pusat.
Dari penelitian itu, kualitas padi yang dihasilkan dari sistem tersebut sebenarnya lebih berisi dan berbobot walaupun karena proses budidaya ikan, batang padi di lahannya selalu terairi. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Desa Genteng Wetan Kabupaten Banyuwangi ini berhasil membuktikan bahwa lingkungan yang bersih bisa mendatangkan cuan
Baca SelengkapnyaLibur akhir pekan telah tiba. Bagi kamu yang ingin liburan murah, bisa datang ke Desa Wisata Cibuk Kidul di Sleman ini.
Baca SelengkapnyaSebagian orang menilai menjadi petani bukan hal keren. Para petani di Kabupaten Tulungagung menepis anggapan tersebut dengan prestasi
Baca SelengkapnyaBSI berkolaborasi dengan Program Bakti Sosial BUMN beri bantuan untuk mendorong usaha masyarakat pedesaan di Desa Mina Padi Samberembe.
Baca SelengkapnyaSebelumnya para petani hanya bisa satu kali tanam dalam satu tahun dengan adanya irigasi perpompaan menjadi dua kali tanam.
Baca SelengkapnyaKementan kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa sebagai alternatif peningkatan produksi padi.
Baca SelengkapnyaPara petani di Sukasirna memang lebih memilih membuat kincir air untuk mengairi sawah-sawah dibanding menggunakan pompa air.
Baca SelengkapnyaTradisi ini menjadi simbol kekompakan masyarakat dalam melakukan aktivitas pertanian.
Baca SelengkapnyaMentan optimis program ini bisa memacu aktivitas tanam di musim kedua tahun ini
Baca SelengkapnyaPercepatan tanam melalui program pompanisasi yang sedang gencar dilakukan oleh Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaDengan selesainya proses kontruksi opla ini, petani bisa langsung mengolah lahan dan menanam padi.
Baca SelengkapnyaSemenjak ada pembangkit listrik tenaga surya ini para petani mengaku dapat melakukan panen padi dua kali dalam setahun.
Baca Selengkapnya