Mengenal Penyakit Rematik dan Gejalanya, Waspadai Faktor Risikonya
Merdeka.com - Nyeri sendi merupakan salah satu gangguan kesehatan yang umum terjadi. Namun biasanya, gangguan nyeri sendi ini dialami oleh orang dewasa yang lebih tua akibat faktor penuaan. Gangguan ini kerap menyebabkan gejala nyeri yang luar biasa sehingga membuat penderita tidak nyaman dan produktivitas pun berkurang.
Selain faktor penuaan, gangguan nyeri sendiri juga bisa datang dari faktor lain, salah satunya adalah rematik. Penyakit rematik adalah gangguan inflamasi atau peradangan yang sering kali bersifat autoimun. Di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat.
Penyakit rematik ini biasanya mempengaruhi beberapa bagian tubuh seperti sendi, otot, tulang, dan tendon atau ligamen. Selain nyeri pada bagian persendian dan tulang, gejala penyakit rematik seperti pembengkakan, kekakuan, hingga penurunan berat badan.
-
Bagaimana rematik bisa menyebabkan kerusakan sendi? Seiring waktu, rematik dapat menyebabkan persendian berubah bentuk dan bergeser dari tempatnya.
-
Apa itu rematik? Rematik, atau yang dikenal dengan rheumatoid arthritis (RA), adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi tubuh.
-
Apa aja penyebab rematik? Orang dapat terkena rematik karena berbagai faktor yang berperan dalam perkembangan penyakit ini. Berikut beberapa penyebab umum rematik: 1. Faktor genetik Faktor keturunan dapat memainkan peran penting dalam risiko seseorang terkena rematik.
-
Kenapa rematik terjadi? Rematik merupakan penyakit yang terjadi akibat peradangan pada sendi, dan faktor-faktor seperti genetik, usia, dan kebiasaan hidup yang tidak sehat cenderung menjadi penyebabnya.
-
Siapa yang rentan terkena rematik? Jika ada anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit rematik, risiko seseorang untuk mengembangkan penyakit tersebut lebih tinggi.
-
Gimana rematik bisa muncul karena faktor lingkungan? Paparan terhadap lingkungan tertentu juga dapat memengaruhi kemungkinan seseorang terkena rematik. Misalnya, paparan terhadap bahan kimia tertentu seperti asap rokok, polusi udara, atau zat kimia berbahaya dapat merangsang sistem kekebalan tubuh dan memicu peradangan pada sendi.
Jika Anda mempunyai beberapa gejala yang cenderung mengarah pada gangguan rematik, maka segera lakukan pemeriksaan diri ke dokter untuk memastikan kondisi. Gangguan ini sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja, karena bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah.
Dilansir dari Healthline, berikut kami merangkum penjelasan mengenai penyakit rematik, mulai dari gejala, jenis, hingga faktor risikonya, perlu Anda ketahui.
Mengenal Penyakit Rematik dan Gejalanya
boldsky.com
Penyakit rematik adalah gangguan peradangan yang sering kali bersifat autoimun, di mana sistem kekebalan salah merespon dan menyerang jaringan sehat dalam tubuh. Penyakit rematik cenderung mempengaruhi beberapa bagian tubuh seperti sendi, otot, tulang, tendon dan ligamen.
Meskipun kerap dikenal dengan sebutan rematik arthritis, namun secara umum penyakit rematik mencakup gangguan radang sendi dan kondisi lainnya. Dalam hal ini, terdapat gejala umum yang menjadi ciri khas penyakit rematik seperti:
Jenis Penyakit Rematik
Shutterstock/Africa Studio
Setelah mengetahui kondisi umum dan gejalanya, terdapat beberapa gangguan yang termasuk jenis penyakit rematik. Beberapa jenis penyakit rematik ini mempunyai karakteristik gejala yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisinya. Berikut penjelasan lengkapnya bisa Anda simak:
Rematik Arthritis
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit autoimun di mana sistem kekebalan menyerang persendian. Kondisi ini dapat mempengaruhi beberapa area persendian, seperti sendi tangan, pergelangan tangan, dan lutut yang paling umum terjadi. Ketika sistem kekebalan persendian ini, maka akan menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan kekakuan.
Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh Dengan penyakit ini, sistem kekebalan Anda bertanggung jawab untuk menyerang dan memengaruhi beberapa organ dan jaringan seperti, sendi, jantung, kulit, ginjal, otak, darah, hati, paru-paru, rambut, dan mata. Gangguan penyakit ini dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan terkadang kerusakan pada organ, sendi, dan jaringan.
Skleroderma
Sklerodema merupakan gangguan yang menyebabkan pengerasan pada kulit dan jaringan ikat lain dalam tubuh. Kondisi ini terjadi ketika terlalu banyak kolagen sejenis protein, yang diproduksi dan akhirnya menumpuk dalam tubuh.
Pada beberapa orang, skleroderma hanya mempengaruhi kulit. Tetapi dengan orang lain, itu juga dapat mempengaruhi pembuluh darah, organ dalam, dan saluran pencernaan. Ini dikenal sebagai skleroderma sistemik.
Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar yang memproduksi air liur dan air mata. Gejala utamanya adalah mulut kering dan mata kering.
Sindrom Sjogren juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh termasuk sendi, kulit, dan saraf. Ketika ini terjadi, Anda mungkin merasakan nyeri pada persendian atau otot, kulit kering, ruam, dan neuropati.
Spondilitis ankilosa
Ankylosing spondylitis (AS) adalah jenis radang sendi yang menyerang tulang belakang. Kondisi ini biasanya menyebabkan kekakuan jangka panjang dan proliferasi tulang di sepanjang tulang belakang yang menyebabkan imobilitas.
Selain menyebabkan nyeri dan kekakuan pada punggung bawah dan panggul, penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada sendi besar lainnya seperti pinggul, bahu, dan tulang rusuk.
Asam Urat
Asam urat terjadi ketika asam urat menumpuk di dalam tubuh. Jika memiliki terlalu banyak asam urat, maka ini akan membentuk kristal di bagian tertentu dalam tubuh, terutama pada kulit dan persendian.
Orang dengan asam urat sering mengalami mengalami nyeri sendi, kemerahan, dan bengkak. Kondisi ini kerap terjadi di bagian jempol kaki, tetapi juga dapat terjadi di bagian sendi lainnya.
Arthritis psoriatik
Artritis psoriatik dapat mempengaruhi orang yang menderita psoriasis, suatu kondisi di mana autoimun mempengaruhi kulit. Kondisi ini sering berkembang setelah beberapa menderita penyakit psoriasis.
Biasanya gangguan ini ditandai dengan beberapa gejala seperti jari tangan dan kaki yang bengkak, gangguan pada kuku, pembengkakan tendon Achilles, dan nyeri punggung bawah.
Arthritis menular
Arthritis jenis ini disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur infeksi. Ketika infeksi menyebar ke sendi, sistem kekebalan bereaksi untuk melawannya. Peradangan yang dihasilkan dapat menyebabkan rasa sakit dan bengkak, yang menyebabkan kerusakan sendi.
Artritis menular biasanya hanya terjadi pada satu sendi. Kondisi ini sering mempengaruhi sendi besar seperti pinggul, lutut, atau bahu.
Arthritis idiopatik juvenile
Juvenile idiopathic arthritis (JIA) adalah jenis radang sendi yang terjadi pada anak-anak. Mirip dengan RA, itu disebabkan oleh sistem kekebalan yang menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya. Ini paling sering menyebabkan nyeri sendi, kekakuan, dan sendi yang hangat dan bengkak.
Arthritis reaktif
Arthritis reaktif terjadi ketika tubuh Anda bereaksi terhadap infeksi di tempat lain yang terjadi dalam tubuh. Kondisi ini sering berkembang setelah infeksi bakteri seperti Salmonella, Chlamydia, atau Campylobacter.
Reaksi ini menyebabkan peradangan sendi, biasanya di bagian bawah tubuh dan tulang belakang. Gejala umum yang sering terjadi seperti pembengkakan, kemerahan, dan nyeri pada sendi
Polimialgia rematik
Polymyalgia rheumatica adalah kondisi peradangan yang menyebabkan rasa sakit atau kaku pada bahu, leher, dan pinggul.
Saat gangguan ini terjadi biasanya penderita mengalami gejala seperti flu, termasuk demam dan tubuh terasa lemas. Gejala ini sering kali memburuk di pagi hari.
Vaskulitis sistemik
Vaskulitis adalah suatu kondisi di mana dinding pembuluh darah menjadi meradang. Ketika kondisi peradangan terjadi di banyak pembuluh darah dan sistem organ tubuh, maka kondisi ini disebut vaskulitis sistemik.
Peradangan dari vaskulitis dapat menyebabkan penyempitan dinding pembuluh darah, yang selanjutnya akan membatasi aliran daerah. Ketika jaringan tertentu dalam tubuh tidak mendapatkan cukup darah, ini bisa menyebabkan kematian pada jaringan.
Faktor Risiko
©www.cbc.ca
Faktor genetik berperan dalam banyak penyakit rematik. Dalam beberapa kasus, gen tertentu berkontribusi dalam memicu penyakit ini. Sementara dalam kasus lain, memiliki riwayat keluarga dengan penyakit rematik dapat meningkatkan risiko yang lebih tinggi. Selain itu ada pula faktor lain yang turut berpengaruh, yaitu sebagai berikut.
Usia
Untuk beberapa kondisi, seperti RA dan polymyalgia rheumatica, risiko meningkat seiring bertambahnya usia. Kondisi lain juga kerap terjadi antara masa dewasa awal dan usia paruh baya, seperti lupus, scleroderma, radang sendi psoriatik, spondilitis ankilosa.
Seks
Beberapa jenis penyakit rematik cenderung lebih sering terjadi pada wanita, seperti:
Sedangkan penyakit rematik lainnya, seperti asam urat dan ankylosing spondylitis, cenderung lebih sering terjadi pada pria.
Paparan infeksi
Mengalami paparan infeksi juga dapat mempengaruhi atau memicu perkembangan penyakit dari beberapa kondisi rematik seperti:
Kondisi yang mendasari
Memiliki tekanan darah tinggi, hipotiroidisme, diabetes, obesitas, menopause dini, dan penyakit ginjal dapat meningkatkan risiko asam urat. Selain itu, memiliki kondisi rematik seperti RA, lupus, atau skleroderma dapat meningkatkan risiko pengembangan penyakit lain, seperti sindrom Sjogren atau vaskulitis. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rematik adalah kondisi peradangan sendi yang bisa menyebabkan rasa nyeri, kaku, dan bengkak, terutama saat gejalanya kambuh.
Baca SelengkapnyaMandi malam telah lama menjadi topik perdebatan di masyarakat, terutama terkait dengan keyakinan bahwa kebiasaan ini dapat menyebabkan rematik.
Baca SelengkapnyaGejala saraf kejepit bisa bermacam-macam, namun umumnya kondisi ini menyebabkan nyeri, mati rasa, hingga otot melemah.
Baca SelengkapnyaKelainan tulang dapat berdampak pada mobilitas, kekuatan, dan kesehatan secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaNyeri lutut bisa bertambah parah karena beberapa kebiasaan yang tak sehat.
Baca SelengkapnyaSimak pengertian saraf kejepit beserta gejala, penyebab dan cara penanganannya yang tepat.
Baca SelengkapnyaSakit kaki sebelah kiri bisa menjadi masalah yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaRematik adalah kondisi yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan kaku pada sendi.
Baca SelengkapnyaRematik adalah suatu kondisi autoimun kronis di mana tubuh menyerang sel-selnya sendiri, menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Baca SelengkapnyaMenangani sakit tulang belikat memerlukan pendekatan yang tepat dan komprehensif.
Baca SelengkapnyaSaraf kejepit adalah kondisi di mana saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti otot, tulang, atau ligamen.
Baca SelengkapnyaTemukan penyebab dari kesemutan di tangan dan kaki, serta simak pencegahan dan pengobatannya!
Baca Selengkapnya