Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
Panitia menyiapkan 9 ton nasi, 14 ekor kerbau, dan 80 ekor kambing untuk tradisi Buka Luwur.
Panitia menyiapkan 9 ton nasi, 14 ekor kerbau, dan 80 ekor kambing untuk tradisi ini.
Mengenal Tradisi Buka Luwur, Momen Penggantian Kain Penutup Makam Sunan Kudus
Buka luwur Kanjeng Sunan Kudus merupakan tradisi yang dilaksanakan setahun sekali dalam pergantian tahun Hijriyah atau setiap 10 Muharram. Ada berbagai rangkaian acara pada tradisi tersebut.
-
Apa itu Tradisi Buka Luwur? Dikutip dari ANTARA, Tradisi Buka Luwur diawali dengan kirab kain luwur dan kelengkapan lainnya untuk kemudian diserahkan pada juru kunci makam. Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi penggantian kain penutup makam tersebut.
-
Kenapa Tradisi Buka Luwur diadakan? Dikutip dari Boyolali.go.id, tradisi itu diadakan dalam rangka mendoakan leluhur dan mengharap berkah.
-
Di mana Tradisi Buka Luwur dilakukan? Pada Jumat siang (2/8), ratusan warga lereng Gunung Merbabu di Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, memadati pemakaman Ki Ageng Pantaran dan Syekh Maulana Ibrahim Maghribi.
-
Kapan Tradisi Buka Luwur diadakan? Terkait acara tersebut, Kepala Disporapar Kabupaten Boyolali Budi Prasetyaningsih mengatakan bahwa tradisi itu diadakan rutin setiap hari ke-20 Muharram atau Sura.
-
Bagaimana tradisi Maulid Nabi di Kudus? Gunungan ini kemudian diarak dalam kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka agama Islam. Setelahnya, isi dari gunungan tersebut dibagikan kepada warga setempat.
-
Siapa nama asli Sunan Kudus? Sunan Kudus memiliki nama asli Ja’far Shadiq atau dikenal juga Raden Undung.
Salah satu acara tradisi Buka Luwur adalah penggantian kain penutup makam Sunan Kudus. Kain yang lama diganti dengan kain yang baru. Selain itu diadakan juga bersih-bersih di sekitar makam.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembagian sega berkat atau nasi berkat. Buka Luwur yang diadakan setiap tanggal 10 Muharram ini banyak mengundang pengunjung memadati acara ini.
“Ini sudah dipercaya masyarakat luas di Kabupaten Kudus, bukan sekadar mitos. Banyak yang sudah membuktikan manfaatnya sebagai salah satu obat. Tapi semua atas izin Allah. Sega berkat ini hanya perantara, melalui doa yang dipanjatkan para alim ulama.”
Bupati Kudus, Hartopo, bicara soal makna dari pembagian nasi berkat, dikutip dari Jatengprov.go.id
Dalam acara tradisi Buka Luwur tahun 2023 ini, panitia menyiapkan 9,1 ton beras, 14 ekor kerbau, dan 80 ekor kambing. Sesuai rencana, ribuan bungkus nasi berkat akan dibagi-bagikan pada masyarakat secara gratis. Tradisi pembagian nasi gratis itu selalu dinantikan masyarakat. “Setiap buka luwur, aula gedung parkiran Menara Kudus kami sulap menjadi dapur. Insyaallah nanti kami akan memasak beras, nasi sekitar 9,1 ton,” ujar Em Nadjib Hassan selaku Ketua Yayasan Masjid, Menara dan Makam Sunan Kudus dikutip dari Liputan6.
Tak hanya itu, pihak yayasan setempat juga berencana menyembelih 14 ekor kerbau dan 80 ekor kambing. Ratusan hewan dan beras tersebut diperoleh dari sumbangan masyarakat.
Selain pembagian nasi berkat, tradisi tersebut juga dimeriahkan berbagai kegiatan di antaranya Halaqah Internasional Peradaban Wali Sanga di gedung Menara Kudus pada Sabtu (22/7) malam.