Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misteri Flora dan Fauna Nusantara pada Relief Borobudur, Sulit Diidentifikasi Ilmuwan

Misteri Flora dan Fauna Nusantara pada Relief Borobudur, Sulit Diidentifikasi Ilmuwan Candi Borobudur. ©2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Candi Borobudur adalah salah satu dari warisan dunia. Menurut sejarah, bangunan kuno itu dibangun oleh Wangsa Syailendra pada tahun 800-an Masehi. Berabad-abad kemudian, candi itu ditemukan pada zaman penjajahan Inggris, tepatnya pada 1814, di mana saat itu reruntuhannya ditemukan pada sebuah bukit yang dipenuhi semak belukar.

Walaupun sudah bertahun-tahun menjadi ikon pariwisata Indonesia, Candi Borobudur masih menyimpan jutaan misteri yang terpendam. Para ilmuwan masih berusaha mencari tahu siapa penggagasnya, siapa arsiteknya, untuk apa candi itu dibangun dan difungsikan, dan berbagai pertanyaan lainnya. Oleh karena itu berbagai penelitian terus dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.

Salah satu objek penelitian di Candi Borobudur adalah relief-reliefnya. Tercatat di sana terdapat sepuluh tingkatan relief yang terbagi atas empat cerita. Salah satu relief yang amat penting di candi itu adalah Lalitavistara.

Orang lain juga bertanya?

Relief ini menceritakan tentang kehidupan Sang Buddha sejak berada di kahyangan sampai turun ke dunia dalam wujud Siddharta Gautama. Selain itu, pada relief ini terdapat penggambaran kekayaan flora dan fauna Nusantara pada zamannya. Berikut selengkapnya:

Satu-satunya di Dunia

relief candi borobudur

©YouTube/LIPI

Dari berbagai situs ajaran Buddha yang tersebar di seluruh dunia, Relief Lalitavistara hanya terdapat di Candi Borobudur. Terdiri dari 120 panel, relief ini diambil dari Kitab Sutra Lalitavistara yang menceritakan kehidupan Sang Buddha di kahyangan dan kemudian turun ke bumi dalam wujud Siddharta Gautama.

Dilansir dari YouTube LIPI, pembacaan kisah Lalitavistara di Candi Borobudur dilakukan secara pradaksina, artinya pembacaan dilakukan mulai dari sisi timur dan kemudian mengitari lorong candi searah jarum jam. Pembacaan relief itu berakhir pada sisi timur candi sebelah kanan.

Akulturasi Budaya India-Jawa

012 tantri setyorini

© Bold Travel

Salah satu hal yang menarik pada Relief Lalitavistara adalah penggambaran kisah pada Kitab Laliatvistara yang notabene berasal dari India dalam wujud kondisi Jawa pada waktu itu. Itu artinya walaupun berisi ajaran Buddha, relief-relief yang tergambar pada dinding candi merupakan wujud dari kehidupan masyarakat Jawa pada waktu candi itu dibangun.

“Semua penggambaran baik itu manusia, kondisi lingkungan sekitar, seperti pepohonan, alat transportasi, dan fauna-nya, itu dipahatkan sesuai dengan kondisi lingkungan Jawa Kuno pada saat itu. Yakni sekitar abad 8-10 Masehi,” kata Ahli Arkeologi Balai Konservasi Borobudur Hari Setyawan.

Banyak Gambar Flora dan Fauna

relief candi borobudur

©YouTube/LIPI

Banyak terdapat gambar flora dan fauna pada Relief Lalitavistara. Dalam sebuah relief, digambarkan ada berbagai jenis hewan yang hidup pada sebuah hutan. Hewan-hewan itu hidup berdampingan dengan warga setempat yang juga digambarkan di sana.

Sementara itu dalam relief yang sama juga digambarkan rimbunan pepohonan yang menjadi latar tempat itu. Sementara itu Sang Buddha sendiri berada di tengah-tengah gambar para penduduk, hewan-hewan, dan rimbunan pepohonan.

“Relief ini menunjukkan bahwa adanya Shiddarta Gautama di sini memberi kebahagiaan pada semua makhluk,” kata Hari.

Tantangan Proses Identifikasi

relief candi borobudur

©YouTube/LIPI

Menurut Ahli Flora LIPI Dr. Destario Metusala S.P.,M.Sc, proses identifikasi flora pada relief Borobudur merupakan proses yang menantang. Hal ini dikarenakan obyeknya yang bukan merupakan benda hidup, melainkan batu yang menggambarkan wujud flora pada masanya.

Sementara itu Ahli Fauna LIPI Dr. Cahyo Rahmadi mengatakan proses identifikasi atau taksonomi fauna pada relief candi itu sebenarnya sulit dilakukan karena informasi atau data morfologi yang diperoleh sangat terbatas.

“Kita biasanya identifikasi fauna dengan memegang spesimen, lalu mencermati setiap detail karakter morfologinya. Dari situ dengan mudah kita bisa membedakan satu jenis dengan jenis yang lain. Tapi kalau di relief Borobudur kita dihadapkan pada satu karakter yang sangat terbatas,” ujar Cahyo.

Pengelompokkan Flora dan Fauna pada Relief

relief candi borobudur

©YouTube/LIPI

Walaupun menghadapi berbagai kendala, proses identifikasi tetap dilakukan. Proses itu dilakukan dengan mengelompokkan flora dan fauna yang ada pada relief yang kemudian dikaitkan dengan Kitab Lalitavistara. Dari proses identifikasi itu, terungkap sebanyak 30-40 jenis spesies tumbuhan dan 51 jenis fauna.

Tak hanya itu, dari keberadaan flora dan fauna pada relief candi itu, terungkap banyak informasi yang diperoleh dalam kisah di sana seperti penanda waktu maupun tempat kejadian.

“Pagi itu binatang apa, siang binatang apa, malam binatang apa, itu menggambarkannya sedemikian rupa tidak asal memunculkan binatang, tapi dikaitkan dengan kebutuhan cerita,” jelas Dr. Pindi Setiawan M.Si, Ahli Desain Komunikasi Visual LIPI.

Pemahatnya Ahli Biologi?

Menurut Cahyo, adanya binatang-binatang itu membuktikan bahwa para pemahat di Candi Borobudur tidak hanya sekedar sebagai seorang artis atau seniman pahatan, namun juga seorang ahli biologi yang bisa memahami fauna dengan tingkat kedetailan seperti seorang taksonom hewan.

“Menurut saya ini adalah suatu mahakarya yang mengandung banyak pengetahuan dalam konteks faunanya. Tidak hanya sekedar cerita tentang Buddha, tapi tentang pola perilaku fauna dalam kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Cahyo.

Bercerita tentang Hubungan Manusia dengan Alam

Menurut Ahli Antropologi LIPI Aris Arif Mundayat, keberadaan flora dan fauna pada Candi Borobudur menjadi sangat penting untuk mempelajari hubungan manusia dengan alam pada zaman itu. Mempelajari relief itu juga bermanfaat bagi perkembangan pada segala bidang disiplin ilmu.

“Pengamatan ini bisa menjadi suatu paradigma keilmuan yang bisa memahami urusan alam semesta, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan penciptanya, dan juga hubungan manusia dengan teknologi,” kata Aris.

Perpustakaan yang Terpendam

candi borobudur

©Shutterstock

Menurut Hari, Candi Borobudur adalah sebuah perpustakaan ilmu pengetahuan yang terpendam pada relief-reliefnya. Mempelajari relief di candi itu sama saja dengan mempelajari banyak hal tentang kehidupan pada zamannya.

“Jadi dengan mempelajari relief kita akan paham mengenai kondisi lingkungan sosial budaya pada saat itu. Ini baru kami lakukan dengan disiplin ilmu yang bervariasi dan banyak interpretasi yang kita dapatkan untuk memperkaya khazanah ilmu budaya kita,” terang Hari. (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Candi Borobudur Sebelum Dipugar, Banyak Bangunan yang Tak Sempurna
Potret Candi Borobudur Sebelum Dipugar, Banyak Bangunan yang Tak Sempurna

Potret Candi Borobudur sebelum dipugar beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya
Peninggalan Buddha Terbesar Dunia Abad 9, Begini Penampakan Candi Borobudur Versi AI saat Ditemukan & Dipugar
Peninggalan Buddha Terbesar Dunia Abad 9, Begini Penampakan Candi Borobudur Versi AI saat Ditemukan & Dipugar

Sebuah foto AI memperlihatkan penampakan proses pemugaran Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya
Sensasi Mengunjungi Candi Gambar Wetan, Letaknya di Perbukitan Dekat Penampungan Lahar Gunung Kelud
Sensasi Mengunjungi Candi Gambar Wetan, Letaknya di Perbukitan Dekat Penampungan Lahar Gunung Kelud

Lokasi candi ini hanya bisa diakses menggunakan motor atau menumpang truk pasir

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Relief Lalitavistara di Candi Borobudur, Menceritakan Kehidupan Sang Buddha
Fakta Unik Relief Lalitavistara di Candi Borobudur, Menceritakan Kehidupan Sang Buddha

Relief itu menghiasi lantai dua dinding Candi Borobudur

Baca Selengkapnya
Punya Relief Unik, Ini Fakta Candi Pringapus Peninggalan Hindu Kuno di Lereng Gunung Sindoro
Punya Relief Unik, Ini Fakta Candi Pringapus Peninggalan Hindu Kuno di Lereng Gunung Sindoro

Diduga Candi Pringapus hanyalah candi perwara dari sebuah candi induk yang ukurannya jauh lebih besar di dekat sana

Baca Selengkapnya
Mitos Candi Borobudur untuk Pasangan, Dipercaya bikin Hubungan Gagal
Mitos Candi Borobudur untuk Pasangan, Dipercaya bikin Hubungan Gagal

Candi Borobudur yang berdiri megah, menyimpan mitos bagi para pasangan yang mungkin ingin dihindari.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Candi Tertua di Jawa Timur, Ada Raja Gemar Bercanda
Kisah di Balik Candi Tertua di Jawa Timur, Ada Raja Gemar Bercanda

Candi Badut menawarkan pesona wisata sejarah sekaligus alam yang memukau.

Baca Selengkapnya
Melihat Peninggalan Era Hindu-Buddha di Kulon Progo, Penuh Misteri yang Belum Terpecahkan
Melihat Peninggalan Era Hindu-Buddha di Kulon Progo, Penuh Misteri yang Belum Terpecahkan

Sebagian besar peninggalan kuno itu sudah tak utuh dan hanya meninggalkan sebuah teka-teki.

Baca Selengkapnya
10 Destinasi Wisata Candi Paling Eksotis di Indonesia, Bisa Jadi Pilihan Liburan Bareng Keluarga
10 Destinasi Wisata Candi Paling Eksotis di Indonesia, Bisa Jadi Pilihan Liburan Bareng Keluarga

Simak destinasi wisata candi paling eksotis di Indonesia berikut ini. Wajib dikunjungi saat liburan bareng keluarga.

Baca Selengkapnya
10 Candi Terbesar di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia
10 Candi Terbesar di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia

Berikut ini merdeka.com memberikan informasi tentang 10 candi terbesar yang ada di dunia.

Baca Selengkapnya
Awalnya Berupa Semak Belukar, Ini Kisah Penemuan Candi Mendut saat Zaman Penjajahan Belanda
Awalnya Berupa Semak Belukar, Ini Kisah Penemuan Candi Mendut saat Zaman Penjajahan Belanda

Diperkirakan usia Candi Mendut lebih tua atau paling tidak sezaman dengan Candi Borobudur.

Baca Selengkapnya
Piramida di Lampung Timur Ini Ditemukan Tak Sengaja Tahun 1957, Alasan Keberedaanya Masih Jadi Misteri hingga Kini
Piramida di Lampung Timur Ini Ditemukan Tak Sengaja Tahun 1957, Alasan Keberedaanya Masih Jadi Misteri hingga Kini

situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.

Baca Selengkapnya