Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Bunker Kaliadem, Sejarah Kelam Letusan Merapi Tahun 2006

Mengunjungi Bunker Kaliadem, Sejarah Kelam Letusan Merapi Tahun 2006 Bunker Kaliadem. ©2020 brilio.net

Merdeka.com - Wilayah di lereng Gunung Merapi merupakan zona berbahaya. Di sana ada ratusan ribu penduduk yang tak bisa lepas dari ancaman letusan salah satu gunung paling aktif di dunia itu. Maka dari itu, dibangunlah beberapa buah bunker yang diperuntukkan bagi para warga yang tak bisa melarikan diri.

Namun fungsi dari keberadaan bunker-bunker ini dipertanyakan kembali setelah peristiwa letusan Gunung Merapi yang terjadi pada tahun 2006, sebulan setelah gempa 27 Mei meluluh lantakkan Jogja. Letusan Merapi pada tahun itu memang hanya menelan sedikit korban dan tak ada apa-apanya dari letusan Merapi empat tahun berselang.

Tapi dua korban itu nyawanya hilang justru ketika mereka berlindung di dalam salah satu tempat perlindungan, Bunker Kaliadem, untuk berlindung dari luncuran “wedhus gembel” Merapi. Berikut selengkapnya:

Tak Mampu Menahan "Wedhus Gembel"

bunker kaliadem

©2020 brilio.net

Bunker Kaliadem berada di Desa Kinahrejo, Hargoninangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Bangunan itu dibangun pada 2001 oleh Pemerintah Kabupaten Sleman dan diresmikan empat tahun kemudian.

Pada letusan Merapi 2006, dua orang relawan berlindung di bunker ini guna menyelamatkan diri dari aliran awan panas. Namun, kukuhnya bunker tak mampu menahan suhu ekstrem dari awan panas yang mengalir turun. Kedua relawan itu tewas di dalam dan jenazahnya ditemukan di ruang toilet bunker.

Terkubur Sedalam Empat Meter

bunker kaliadem

©Travelingyuk.com

Pada letusan besar Gunung Merapi tahun 2010, bunker ini kembali terkena terjangan awan panas. Bahkan saking besarnya letusan itu, Bunker Kaliadem sampai terkubur di bawah material vulkanik sedalam 4 meter.

Karena berbagai petunjuk yang menandakan keberadaan bunker itu hilang karena terjangan erupsi, petugas dan perangkat desa setempat butuh 54 jam untuk melakukan pengerukan dengan alat berat sebelum bunker ini ditemukan.

Jadi Tempat Wisata

bunker kaliadem

©Jejakpiknik.com

Kini, keberadaan Bunker Kaliadem menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan walaupun sebenarnya tempat itu sempat sepi pengunjung. Mereka berkunjung ke bunker karena rasa penasaran mengingat cerita mistis mengenai bunker itu.

Pengunjung yang ingin pergi ke tempat ini bisa menggunakan motor atau kendaraan offroad Merapi Lava Tour. Selain menceritakan sejarah kelam dan aura mistis, tempat di sekitar bunker Kaliadem menyajikan pemandangan yang indah mengingat lokasinya cukup dekat dengan Gunung Merapi (mdk/shr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Kampung Mati di Lereng Gunung Merapi, Lenyap Akibat Letusan Tahun 2010
Mengunjungi Kampung Mati di Lereng Gunung Merapi, Lenyap Akibat Letusan Tahun 2010

Pada tahun 2010, kampung itu terkena lahar panas letusan Gunung Merapi. Kini yang tersisa hanyalah rumah-rumah tak berpenghuni

Baca Selengkapnya
Potret Perkebunan Warga Berselimut Tebal Abu Vulkanik Pascagunung Marapi Erupsi
Potret Perkebunan Warga Berselimut Tebal Abu Vulkanik Pascagunung Marapi Erupsi

Dedaunan hijau dan tanaman sayuran kini berubah menjadi abu-abu karena berselimut debu.

Baca Selengkapnya
Cerita Pendaki Selamat dari Erupsi Gunung Marapi, Cuaca Mendung dan Berlindung di Balik Pohon Besar
Cerita Pendaki Selamat dari Erupsi Gunung Marapi, Cuaca Mendung dan Berlindung di Balik Pohon Besar

Nolianus menceritakan detik-detik sebelum terjadi letusan.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Dua Kali Muntahkan Awan Panas Guguran, Terjauh Capai 2 Km
Gunung Merapi Dua Kali Muntahkan Awan Panas Guguran, Terjauh Capai 2 Km

Gunung Merapi dua kali meluncurkan awan panas guguran pada Senin (27/11) pukul 17.00 WIB dan 17.15 WIB.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini

Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran

Baca Selengkapnya
Kesaksian Pendaki Selamat saat Erupsi Marapi, Sebut Sempat Mendengar Suara dari Dalam Kawah
Kesaksian Pendaki Selamat saat Erupsi Marapi, Sebut Sempat Mendengar Suara dari Dalam Kawah

Karena erupsi, Ridho bersama dua teman lainnya pun terpisah dari rombongan.

Baca Selengkapnya
Dua Pendaki Gunung Marapi Asal Riau Dilaporkan Meninggal Dunia
Dua Pendaki Gunung Marapi Asal Riau Dilaporkan Meninggal Dunia

Saat ini masih ada 4 mahasiswa asal Riau lainnya dalam pencarian.

Baca Selengkapnya
Sejarah di Balik Berdirinya Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi Sumbar, Sosoknya Tewas saat Pendakian
Sejarah di Balik Berdirinya Tugu Abel Tasman di Gunung Marapi Sumbar, Sosoknya Tewas saat Pendakian

Tugu ini dibuat untuk seorang pendaki asal Kota Padang bernama Abel Tasman yang tewas karena terjebak erupsi.

Baca Selengkapnya
Melihat Jejak Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Biak, Dulunya Jadi Arena Pertempuran Jepang Melawan Amerika Serikat
Melihat Jejak Peninggalan Perang Dunia II di Pulau Biak, Dulunya Jadi Arena Pertempuran Jepang Melawan Amerika Serikat

Sebanyak 3.000 tentara Jepang tewas pada sebuah goa di pulau itu

Baca Selengkapnya
Begini Cara Basarnas Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Laki-Laki
Begini Cara Basarnas Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Laki-Laki

Antisipasi tersebut mengingat kondisi yang cuaca yang sudah memasuki musim penghujan.

Baca Selengkapnya