Mengunjungi Candi-Candi di Gunungkidul, Berselimut Misteri di Tengah Lahan Tandus
Merdeka.com - Gunungkidul dikenal memiliki lahan yang gersang dan sulit air. Namun di lahan gersang itu masih tersimpan peninggalan masa lampau yang belum banyak diteliti.
Berdasarkan penuturan masyarakat setempat, adanya peninggalan kuno di Gunungkidul banyak dikaitkan dengan pelarian Prabu Brawijaya dan para pengikutnya pada masa keruntuhan Kerajaan Majapahit.
Pada nyatanya, candi-candi yang ditemukan di Gunungkidul tak semuanya berasal dari era pra Majapahit. Ada pula candi-candi yang cenderung mirip dengan peninggalan Mataram Kuno.Berikut ulasan selengkapnya:
-
Apa saja bukti manusia purba di Gunungkidul? Pembuktian sejarah ini makin kuat, dengan banyaknya sisa fosil tulang belulang hewan purba berusia 3.000 sampai 7.000 tahun lalu, di Gua Breholo, Desa Semugih, Dusun Semugih, Kecamatan Rongkop pada 2017 lalu.
-
Dimana lokasi penemuan di Gunungkidul? Lokasi ini terletak di jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul.
-
Dimana manusia purba bermukim di Gunungkidul? Belum lagi adanya petunjuk-petunjuk kehadiran homo sapiens (manusia purba) di gua-gua dan ceruk-ceruk kawasan Ponjong, yang diprediksi jadi tempat tinggal mereka sekitar 700 ribu tahun silam.
-
Kenapa manusia purba tinggal di Gunungkidul? Laman Wikipedia menyebut jika daratan Kabupaten Gunungkidul dahulu adalah wilayah yang aman untuk ditinggali manusia purba. Jadi Tempat Hidup Manusia Purba 700.000 Tahun Silam Ini karena wilayah tersebut berada di dataran tinggi, kaya akan flora dan fauna, termasuk letaknya berbatasan dengan Samudera Hindia.
-
Apa temuan kontroversial di Gunung Padang? Tetapi klaim tersebut membuat banyak peneliti lainnya tidak antusias. Lutfi Yondri, seorang arkeolog di BRIN mengatakan penelitiannya telah menunjukkan bahwa orang-orang di daerah itu menghuni gua antara 12.000 dan 6.000 tahun yang lalu, jauh setelah piramida diklaim dibangun, dan tidak ada penggalian dari periode ini yang menunjukkan bukti penggunaan batu yang canggih.
-
Kapan Gunungkidul menjadi tempat pelarian? Adapun 700.000 tahun lalu kawasan Yogyakarta belum sepenuhnya menjadi daratan. Wilayah dataran rendah masih digenangi air, sehingga belum bisa ditinggali oleh manusia.
Istana Lelembut
©YouTube/Asisi Channel
Penjelajahan dimulai di sebuah situs candi bernama Plembutan. Candi itu kini hanya menyisakan reruntuhan. Bahan candi itu terbuat dari batu putih. Batas kaki candinya masih ada. Dari sisa tangga terlihat kalau candi itu menghadap ke arah barat.
Dikutip dari kanal YouTube ASISI Channel, sebagian dari sisa bangunan Candi Plembutan masih terkubur tanah. Menurut cerita warga, dulu tempat itu hanyalah sebuah gundukan di tengah hutan yang dipercaya sebagai istana lelembut. Dari sanalah nama “plembutan” berasal.Karena erosi, gundukan itu terus terkikis. Hingga akhirnya tampak batu-batu candi.
Petilasan Joko Tingkir
©YouTube/Asisi Channel
Berjarak dua kilometer dari Candi Plembutan, ada sebuah situs bernama Candi Pulutan. Candi itu berada di tengah area hutan jati. Candi Pulutan sebenarnya juga berfungsi sebagai tempat penampungan artefak dari berbagai situs lainnya. Artefak itu tersebar di berbagai titik di wilayah perhutani. Sementara itu bangunan candinya masih tampak berupa gundukan tanah.
Di belakang area candi, terdapat aliran sungai. Dalam tradisi masyarakat setempat, area Candi Pulutan diyakini sebagai petilasan tokoh Jawa yaitu Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya. Hal yang memperkuat bukti itu adalah sungai yang mengalir di dekat Candi Pulutan bernama Kali Banyubiru, namanya identik dengan sosok Ki Ageng Banyubiru yang merupakan guru Joko Tingkir.
Candi yang Dililit Akar Pohon
©YouTube/Asisi Channel
Secara sekilas, Candi Dengok tidak tampak seperti candi. Yang tersisa di sana hanyalah batu berserakan yang dililit akar pohon. Walaupun rusak parah, masih tersisa struktur bangunan kuno di pusat situs. Di tengah gundukan batu berserakan itu, terdapat sebuah pohon yang diberi pagar. Kenapa pohon itu diberi pagar? Hal ini masih menjadi misteri.
Yang tersisa dari Candi Dengok di antaranya arca, kemuncak, dan sebuah patok yang sering dikira lingga. Dari kemuncak itulah, diketahui bahwa Candi Dengok dibangun pada masa Kerajaan Medang.
Candi Risan
©YouTube/Asisi Channel
Candi Risan berada di Desa Candi Rejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Walaupun kerusakannya parah, Candi Risan merupakan candi terbesar di Gunungkidul. Ada dua bangunan candi di kompleks percandian itu, yaitu di sebelah selatan dan utara.
Candi di sebelah selatan bangunannya sudah raib. Hanya menyisakan strukturnya saja. Sementara itu candi di sebelah selatan masih lebih baik meski hanya menyisakan reruntuhan. Pada batu-batu reruntuhan itu, terselip keindahan ukiran-ukiran relief.
Nama Candi Risan sendiri berasal dari kata “irisan”, karena lokasi candi itu berbatasan dengan wilayah Kasultanan Yogyakarta dengan Kadipaten Mangkunegaran. Masyarakat percaya, keberadaan Candi Risan merupakan bukti pelarian Majapahit ke daerah tersebut. Padahal candi itu tidak menampakkan ciri Majapahit. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunungkidul konon dulu menjadi tempat yang nyaman bagi manusia purba
Baca SelengkapnyaLokasi candi ini hanya bisa diakses menggunakan motor atau menumpang truk pasir
Baca SelengkapnyaSampai sekarang belum diketahui secara pasti kisah dari bebatuan yang penuh misteri ini.
Baca SelengkapnyaAsal-usul Panai, kerajaan kecil dengan banyak peninggalannya.
Baca SelengkapnyaBak surga dunia, Desa Wisata Sendang Pacitan ternyata lekat dengan kisah putra mahkota Majapahit.
Baca SelengkapnyaCandi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaUpas, sumur misterius di kompleks Candi Kedaton, Mojokerto, Jawa Timur, ini diyakini dulunya adalah pintu rahasia masuk istana Majapahit.
Baca SelengkapnyaSampai sekarang situs bersejarah yang dibangun pada masa Kerajaan Majapahit ini masih dikeramatkan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaPenemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaBukit ini memiliki pertautan erat dengan sejumlah tokoh pada era Kerajaan Kadiri.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet dikaitkan dengan berbagai mitos gaib dan unik.
Baca SelengkapnyaDi candi itulah ditemukan Prasasti Canggal yang menceritakan masa emas pemerintahan Raja Sanjaya
Baca Selengkapnya