Pekerja JJLS Gunungkidul Temukan Gua Menakjubkan di Tengah Proyek, Berisi Batuan Indah Bak Dihiasi Kristal
Batuan ini indah berwarna putih kekuningan berkilau seperti dihiasi kristal,
Warga Planjan, Saptosari, Gunungkidul, dikejutkan oleh penemuan fenomena alam berupa stalagmit dan stalaktit di lahan perbukitan karst. Lokasi ini terletak di jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Gunungkidul.
Video penemuan stalagmit dan stalaktit ini viral di media sosial. Tak sedikit warga yang penasaran dan berkunjung untuk melihat penemuan ini.
-
Apa yang ditemukan di Gunungkidul? Warga Planjan, Saptosari, Gunungkidul, dikejutkan dengan fenomena alam berupa penemuan goa bawah tanah pada proyek Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian? Sejumlah artefak kuno, termasuk koin ditemukan di lokasi penggalian. Arkeolog Temukan Permukiman Berusia 3.000 Tahun di Lokasi Galian Pipa, Lebih Unik dari Stonehenge Arkeolog menemukan bukti adanya pemukiman sejak 3.000 tahun lalu di dekat Waduk Abberton, dekat Colchester, Inggris, ketika melakukan penggalian sebelum pembangunan pipa air sepanjang 19,5 km. Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Dimana letak gua yang di temukan? Seorang penggembala menemukan lukisan batu dan bahan dapur yang berasal dari 10.000 SM di dalam sebuah gua yang muncul akibat longsor di Turki.
-
Bagaimana Gua Jatijajar ditemukan? Konon, gua ini ditemukan oleh seorang petani yang bernama Jayamenawi yang memiliki tanah di atas gua tersebut.
-
Apa yang ditemukan di situs gua? Tim arkeolog menemukan perkakas dan tulang hewan yang berasal dari empat periode Zaman Paleolitikum/Batu mulai dari Periode Epipaleolitik, Paleolitikum Atas, Paleolitikum Tengah, dan Paleolitikum Bawah, menunjukkan sejarah yang kaya.
-
Apa temuan terbaru dari Gua Nerja? Mereka berhasil membuktikan bahwa manusia telah mengunjungi Nerja selama sekitar 41.000 tahun, 10.000 tahun lebih awal dari yang sebelumnya diyakini dan bahwa gua ini merupakan gua di Eropa dengan Seni Paleolitikum paling banyak dikunjungi dan terkonfirmasi selama prasejarah.
Berikut fakta selengkapnya, dilansir dari RRI dan berbagai sumber.
Ditemukan Pekerja Proyek saat Mengeruk Dinding Batuan Karst
Wajiran (60), menjelaskan bahwa penemuan tersebut terjadi pada Selasa malam, 15 Oktober 2024, sekitar pukul 21.30 WIB. Pekerja proyek JJLS yang pertama kali menemukan fenomena ini saat mereka menggunakan ekskavator untuk mengeruk dinding bantuan karst
Batu Stalagmit dan Stalaktit Aktif
Setelah penemuan menakjubkan itu, Wajiran dan beberapa warga lainnya tak sabar untuk menjelajahi gua yang baru ditemukan. Saat mereka melangkah masuk, mereka takjub dengan penampakan batu stalagmit dan stalaktit.
Pasalnya batu-batu stalagmit dan stalaktit berwarna putih kekuningan berkilau seperti dihiasi kristal, menciptakan pemandangan yang memukau.
."Setelah penemuan itu, saya dan beberapa warga masuk ke dalam gua, dan kami sangat terkesan. Di dalamnya sungguh indah, batu-batu tersebut berwarna putih kekuningan seperti dihiasi kristal, sehingga saat masuk, suasananya berkilau," ungkap Wajiran pada Rabu, 16 Oktober 2024 dilansir dari RRI.
Gua Setinggi 5 Meter
Ia memperkirakan bahwa jumlah stalagmit dan stalaktit di lokasi tersebut sangat banyak, dengan luas sekitar 30x30 meter dan tinggi sekitar 5 meter.
"Bentuk goanya itu di depan pintu awal memang kelihatan kecil tetapi pas sangat indah sekali bentuknya ada yang meruncing ke bawah menggantung dari langit-langit gua dan meruncing ke atas berdiri tegak di lantai gua, dan ada air yang menetes," ujar Wajiran.
Stalagmit dan stalaktit sendiri adalah formasi mineral yang terbentuk di dalam gua akibat proses pengendapan mineral dari air yang menetes. Keduanya memiliki bentuk yang unik dan dapat tumbuh dalam berbagai ukuran selama ribuan tahun.
Dulunya Persawahan
Menurut keterangan dari warga setempat, area yang sekarang menjadi lokasi penemuan goa tersebut dulunya adalah persawahan, di mana masyarakat bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ditutup
Setelah penemuan goa bawah tanah yang masih memiliki stalaktit dan stalagmit aktif di JJLS Planjan, Saptosari, Gunungkidul, berita ini viral. Warga dari berbagai penjuru berbondong-bondong datang untuk melihat keajaiban alam tersebut.
Menyadari potensi kerumunan yang bisa berbahaya, pihak proyek mengambil langkah tegas dengan menutup pintu goa menggunakan material batu. Tindakan ini diambil untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sekaligus melindungi keindahan dan keaslian goa yang baru ditemukan.
"Pasca penemuan goa bawah tanah yang kini masih ber stalaktit stalakmit aktif di JJLS Planjan, Saptosari, Gunungkidul menjadi viral sehingga warga berbondong bondong hendak melihat keberadaan goa tersebut, pihak proyek menutup pintu goa menggunakan material batu mengantisipasi hal hal yang tidak di inginkan" tulis akun Instagram updatedisini pada Rabu, 16 Oktober 2024.