Mengunjungi Monumen Pancasila Kentungan, Jejak Berdarah G30S PKI di Jogja
Merdeka.com - Peristiwa G30S PKI menjadi peristiwa kelam dalam sejarah perjalanan Republik Indonesia. dalam peristiwa itu, sebanyak enam jenderal TNI dibunuh dan mayatnya dibuang ke dalam sumur tua di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Tak hanya di Jakarta, peristiwa hampir serupa juga terjadi di Jogja, tepatnya di Kentungan. Oleh karena itu di sana terdapat sebuah monumen yang menandakan peristiwa tragis tersebut. Monumen itu bernama Monumen Pancasila Kentungan.
Lalu seperti apa monumen itu? Dan seperti apa peristiwa G30S PKI yang pernah terjadi di sana? Berikut selengkapnya:
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Mengapa peringatan G30S PKI penting? Peringatan G30S PKI … Jangan Biarkan Masa Kelam ini Terulang Kembali di Masa Depan!.
-
Dimana tragedi Trisakti terjadi? Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998 menjadi salah satu gerakan yang masih diingat sampai saat ini.
-
Dimana peristiwa bersejarah ini terjadi? Di Kota Padang, terjadi peristiwa bersejarah pada 27 November 1945 di sebuah sekolah bernama Sekolah Teknik Simpang Haru.
-
Dimana monumen Hargorejo dibangun? Di Desa Hargorejo, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri, terdapat sebuah tugu monumen peringatan.
-
Kapan G30S/PKI terjadi? 'Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S.
Peristiwa Kentungan
©Wikipedia.org
Pada sore hari tanggal 1 Oktober 1965, Brigjen Katamso yang saat itu masih berpangkat kolonel diculik oleh beberapa tentara yang merupakan anggota PKI. Bersama bawahannya, Letkol Sugiyono, mereka diculik ke daerah Kentungan. Setelah sempat diamankan, pada malam harinya mereka berdua dieksekusi mati.
Dikutip dari Jogjakita.id, jasadnya kemudian dimasukkan ke dalam sebuah lubang di kompleks tersebut. Barulah pada tanggal 21 Oktober 1965, setelah peristiwa besar-besaran, jenazah keduanya ditemukan. Jenazah keduanya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta.
Kini tempat pembuangan mereka dikenal dengan nama Lubang Buaya Yogyakarta. Beberapa tahun kemudian dibangunlah sebuah monumen bernama Monumen Pancasila Kentungan.
Tentang Monumen Pancasila Kentungan
©jogjaprov.go.id
Dilansir dari Jogjaprov.go.id, Monumen Pahlawan Pancasila Kentungan diresmikan pada tahun 1991 di atas tanah tempat peristiwa pembunuhan kejam terhadap Brigjen Katamso dan Letkol Sugiyono. Bangunan itu bercorak arsitektur rumah tradisional Jawa. Di dalam bangunan itu masih dapat dijumpai lubang tempat dikuburnya dua jenazah itu.
Di samping itu, koleksi Monumen Pahlawan Pancasila Kentungan antara lain benda-benda dan peralatan yang berhubungan dengan peristiwa penculikan antara lain duplikat kendaraan yang digunakan saat penculikan, duplikat kendaraan pengangkut jenazah, pakaian dinas Brigjen Katamso dan Letkol Sugiyono, dan foto-foto keduanya. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaTercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.
Baca SelengkapnyaIni menjadi tempat pembantaian yang membuat bupati Blora pertama sebagai korban.
Baca SelengkapnyaAcara perdana Komunitas Sejarah Merdeka ini mendapat sambutan antusias dari penggemar sejarah.
Baca SelengkapnyaTitik nol kilometer biasanya sebagai patokan pengukuran jarak yang ada di kota hingga negara.
Baca SelengkapnyaMuseum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaSebanyak 3.000 tentara Jepang tewas pada sebuah goa di pulau itu
Baca SelengkapnyaAcara perdana Komunitas Histori Merdeka ini disambut antusias para penggemar sejarah di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaMegawati tampak hadir di lokasi menumpangi mobil berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaSebuah potret lawas yang merekam aktivitas sang Proklamator beredar di media sosial.
Baca Selengkapnya"Mereka merasakan langsung ini alternatif untuk belajar sejarah secara menyenangkan untuk semua usia," kata Kepala Kanal Histori Merdeka Ramadhian.
Baca Selengkapnya