Mengunjungi Museum Affandi Yogyakarta, Dimanjakan Deretan Lukisan Monumental sekaligus Ziarah di Makam Sang Maestro
Salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang patut dikunjungi
Salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah yang patut dikunjungi
Mengunjungi Museum Affandi Yogyakarta, Dimanjakan Deretan Lukisan Monumental sekaligus Ziarah di Makam Sang Maestro
Bangunan dengan gaya klasik modern di tepi jalan utama penghubung Solo-Jogja ini sering menyita perhatian pengguna jalan yang melintas. Bangunan yang juga terletak di tepi barat sungai Gajahwong ini menyimpan lukisan-lukisan hingga barang peninggalan sang maestro lukis, Affandi.
-
Apa yang Museum Muhammadiyah tampilkan? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
-
Siapa yang diabadikan di Museum Sasmita Loka Ahmad Yani? Museum Sasmita Loka Ahmad Yani adalah museum tokoh kemerdekaan yang terletak di Jalan Lembang No.58 dan Jalan Laruharhari No.65, Jakarta Pusat.
-
Siapa Bapak Permuseuman Indonesia? Bicara tentang museum di Indonesia maka akan bicara mengenai sosok Mohammad Amir Sutarga. Dia didaulat sebagai Bapak Permuseuman Indonesia.
-
Dimana Museum Muhammadiyah dibangun? Rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Dr. Muchlas, M.T, mengatakan bahwa museum disajikan secara komunikatif dengan teknologi informasi sehingga bisa mencerahkan, menarik, serta menghibur pengunjung yang datang.
-
Apa yang ada di Museum Batik Yogyakarta? Di museum batik Yogyakarta, ada ratusan kain batik yang diambil dari berbagai daerah seperti Semarang, Kudus, Pekalongan, Lasem, Cirebon, Demak, dan Madura.
-
Bagaimana cara menikmati Jogja National Museum? Koleksi seni dan artefak yang dimiliki oleh Jogja National Museum sangatlah beragam dan mengagumkan. Pengunjung dapat menemukan berbagai jenis seni rupa seperti lukisan, patung, dan kerajinan tangan yang memikat. Selain itu, terdapat juga koleksi artefak bersejarah yang mencakup keramik kuno, peralatan tradisional, dan tekstil tradisional yang menunjukkan warisan budaya Indonesia yang kaya.
Sosok Affandi
Affandi lahir di Cirebon pada tahun 1907. Ayahnya, R. Koesoma, bekerja sebagai mantri ukur pabrik gula. Hal ini membuat Affandi bisa sekolah pada lembaga pendidikan milik kolonial, mulai dari HIS, MULO, dan AMS. Affandi digadang-gadang keluarganya menjadi arsitek, tetapi ia memilih jalan sebagai pelukis.
Keliling Museum
Mengutip situs gregahmuseum.jogjaprov.go.id, Museum Affandi memiliki tiga galeri utama.
Di antaranya memamerkan hasil karya Affandi yang berupa lukisan, patung, sketsa, dan benda-benda pribadi Affandi.
Semasa hidupnya, Affandi juga mengoleksi hasil karya seniman lain berupa karya lukis, pahat, patung dan lain sebagainya. Karya-karya seniman lain koleksi Affandi ini juga turut dipajang di museum.
Bangunan Unik
Bangunan museum dirancang sendiri oleh Affandi. Desain atapnya menyerupai daun pisang, di sekeliling bangunan tumbuh berbagai pohon dan bunga.
Sepanas apapun cuaca Jogja, berada di kompleks museum ini akan tetap terasa sejuk.
Keliling Museum
Saat ini, koleksi lukisan Affandi yang tersimpan di museum ini berjumlah sekitar 300 buah. Lukisan-lukisan ini dipamerkan berkala secara bergantian di museum.
Puas melihat koleksi lukisan Affandi, wisatawan bisa beristirahat sejenak di Kafe Loteng. Kafe ini memiliki desain sangat hommy, berhias aneka tanaman bunga dan ukiran kayu.
Di sini wisatawan dapat menukarkan tiket masuk museum dengan minuman.
Selain koleksi lukisan-lukisan karya Affandi dan para seniman lain, wisatawan juga bisa melihat barang-barang peninggalan sang maestro lukis Indonesia itu, seperti mobil dan sepeda.
Wisatawan juga bisa berziarah ke makam Affandi dan istrinya, Maryati, yang terletak berdampingan di kompleks museum. Mengutip TikTok Suci Ambar Wati, semasa hidup Affandi berwasiat agar kelak jasadnya dimakamkan dekat dengan karya-karya lukisnya.
Mengutip YouTube LATAR_art_space, Affandi mendesain bangunan rumah tinggal sekaligus museum dengan atap berbentuk daun pisang. Bagi Affandi, daun pisang adalah penyelamat hidupnya sejak kecil.
Affandi kecil sembuh dari sakit cacar karena tidur di atas lembaran daun pisang. Saat itu, Affandi kecil dan saudara-saudaranya sakit cacat. Belum ada dokter yang bisa dirujuk untuk mengobati.Akhirnya orang tua Affandi menidurkan anak-anaknya di atas daun pisang. Mereka juga diselimuti daun pisang.
"Beliau suka sekali dengan pelepah pisang karena melindungi dirinya dalam semua fase kehidupannya. Beliau melukis kan selalu on the spot, itu kalau hujan atau gerimis itu selalu pakai daun pisang ," ujar Kartika Dirix, Staf Bagian Koleksi Museum Affandi, dikutip dari YouTube LATAR_art_space.