Menyeruput Kopi Kendil, Minuman Ala Pemuda Purbalingga Angkat Potensi Lokal
Merdeka.com - Tiap daerah di Indonesia punya cita rasa kopinya masing-masing. Sayangnya tak semua petani kopi di tiap daerah mendapatkan hasil yang pantas akan hasil jerih payah mereka.
Begitu pula yang dirasakan petani kopi di Desa Sirandu, Purbalingga. Karyono, pegiat kopi desa setempat, mengaku kalau petani kopi di desanya seharusnya bisa memperoleh hasil lebih baik karena kualitas kopinya sangat baik.
“Petani kopi di Desa Sirandu biasanya menjual hasil panen mereka kepada tengkulak dengan harga yang dianggap sudah cukup baik. Namun harga tersebut belum mencerminkan potensi sebenarnya dari kopi lokal yang dihasilkan di daerah ini,” kata Karyono dikutip dari Liputan6.com pada Senin (29/5).
-
Apa yang terjadi pada rakyat Priangan karena kopi? Rakyat Priangan menderita & dipaksa menanam kopi oleh VOC dan para pembesar pribumi. Mereka dipaksa meninggalkan lahan pertanian mereka demi 'emas hitam'.
-
Siapa yang menjadi penggerak di balik Kopi Potorono? Kepala Desa Sambak, Dahlan, menjadi penggerak masyarakat untuk menanam kopi yang diberi nama Potorono.
-
Kenapa harga kopi Temanggung naik? Salah satu kopi yang harganya mengalami kenaikan ada di Desa Gemawang. Kepala Desa Gemawang, Musiran, membenarkan hal itu. Menurutnya, harga jual kopi yang naik drastis salah satunya disebabkan oleh kualitas kopi yang meningkat.
-
Kenapa Kopi Surjo dipromosikan melalui Kenduri Kopi? “Kenduri kopi merupakan tasyakuran dari hasil panen kopi, dan untuk mengangkat potensi di sini, mengingat di hampir setiap kecamatan memiliki kebun kopi,“
-
Dimana Kopi Silurah ditanam? “Kenduri kopi merupakan tasyakuran dari hasil panen kopi, dan untuk mengangkat potensi di sini, mengingat di hampir setiap kecamatan memiliki kebun kopi,“
-
Di mana kopi Temanggung dibudidayakan? Kopi merupakan komoditas andalan Kabupaten Temanggung setelah tembakau. Selain bertani tembakau, para petani Temanggung juga menanam kopi.
Prihatin dengan harga jual kopi yang rendah, Karyono bersama sekelompok pemuda desa memulai usaha sebuah produk kopi lokal yang bertujuan untuk memajukan petani kopi setempat. Berikut selengkapnya:
Modal Awal Kopi Kendil
©2023 liputan6.com
Karyono dan teman-temannya tak mau menunda-nunda lagi. Mereka mulai mengumpulkan modal awal untuk bergerak. Setelah itu mereka bergerak maju dan mencari cara agar petani kopi Desa Sirandu mendapatkan harga yang lebih baik.
“Kami berlima mengumpulkan dana sebesar Rp250 ribu, setiap anggota menyumbang sebesar Rp50 ribu. Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan baku kopi sebanyak 2 kg dengan harga Rp40 ribu. Untuk roasting-nya masih tradisional menggunakan kendil. Dari situlah tercipta nama Kopi Kendil,” ungkap Karyono.
Kopi Kendil kemudian ditawarkan dengan kemasan pouch 100 gram yang praktis seharga Rp15 ribu. Selain itu Kopi Kendil juga memberikan layanan roasting kopi dengan harga Rp10 ribu per kilogram. Dengan begitu, Kopi Kendil tidak hanya menjual produk kopi siap saji, namun juga memberikan kesempatan pada konsumen untuk menikmati cita rasa yang sesuai keinginan mereka.
Tingkatkan Kesejahteraan Petani
©2023 liputan6.com
Seiring waktu, produk Kopi Kendil makin dikenal luas. Berbagai dukungan datang, salah satunya dari Pemerintah Daerah Purbalingga. Inisiatif yang diambil para pemuda Desa Sirandu ini telah memberikan harapan baru bagi para petani kopi lokal. Dengan harga jual yang lebih baik dan transaksi pembeliannya yang langsung pada petani kopi lokal, keberadaan Kopi Kendil berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani.“Harapannya Kopi Kendil dapat memotivasi para pemuda lainnya untuk berani mengambil langkah dalam mengembangkan potensi-potensi lokal yang ada,” beber Karyono dikutip dari Liputan6.com. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun punya potensi wisata, belum banyak dari warga yang tahu bagaimana memanfaatkan potensi itu.
Baca SelengkapnyaProklim Lestari adalah penghargaan tertinggi bagi desa yang memiliki kegiatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
Baca SelengkapnyaKopi lokal Indonesia sudah banyak dilirik dan digemari masyarakat negara lain, sehingga penting untuk mempersiapkan diri.
Baca SelengkapnyaDi Desa Prangat Baru Yandri Susanto takjub akan potensi desa ini sebagai sentra penghasil kopi luwak berkualitas.
Baca SelengkapnyaPNM melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) memberikan bantuan berupa bibit Kopi Arabika Kintamani kepada para petani.
Baca SelengkapnyaAdi menceritakan besarnya peranan BRI dalam mendorong Klaster Usaha Kopi Akar Wangi semakin berkembang hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPLN membangun kampung kopi konservasi untuk menjaga aliran Sungai yang digunakan memutar turbin dari erosi.
Baca SelengkapnyaSalah satu produsen kopi terkenal di Indonesia ternyata ada yang berasal dari Papua, tepatnya di Kampung Ambaidiru, Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
Baca Selengkapnyapenanaman kopi ini dilaksanakan dengan sistem organik untuk kelestarian dan konservasi lahan. Program ini berupa pemberian bibit kopi.
Baca SelengkapnyaProduksi kopi rakyat di Banyuwangi bisa mencapai 10.600 ton per tahun.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut kopi Muncar pengemasannya sudah bagus dan menarik. Hanya perlu dikembangkan lagi untuk cara pemasarannya.
Baca SelengkapnyaMurjiyati terus bergerak bersama ibu-ibu penjual jamu di Kiringan untuk mengangkat potensi desa wisata jamu
Baca Selengkapnya