Miris, Ini Potret Museum Ki Hadjar Dewantara Porak Poranda Akibat Kerusuhan Massa
Merdeka.com - Kerusuhan massa yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta pada Minggu (4/6) malam tak hanya menyebabkan sejumlah orang terluka. Peristiwa itu juga menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Salah satu yang tak luput dari kerusakan adalah Museum Dewantara Kirti Griya. Dulunya, bangunan itu merupakan rumah dari tokoh pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara.
Bangunan itu sarat nilai sejarah. Mirisnya dalam kerusuhan tersebut, benda-benda peninggalan bersejarah yang tersimpan di museum tersebut tak luput dari kerusakan. Berikut beberapa potret miris yang merupakan dampak dari kerusakan tersebut.
Pot-Pot Berserakan
-
Dimana Rumah Bersejarah itu berada? Rumah sederhana itu berada di lereng Gunung Prau sebelah timur, tepatnya di Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal.
-
Siapa yang pernah mendiami Istana Negara Yogyakarta? Gubernur Belanda yang pernah mendiami tempat itu antara lain J.E Jasper (1926-1927), PRW van Gesseler Verschuur (1929-1932), H.M de Kock (1932-1935), J. Bijilevel (1935-1940), dan L. Adam (1940-1942).
-
Dimana Museum Nasional terbakar? Museum Nasional Indonesia di Jalan Medan Merdeka Barat 12, Gambir, Jakarta Pusat, dilaporkan mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9), pukul 19:56 WIB.
-
Siapa pemilik Rumah Bersejarah itu? Saat itu pemilik rumah tersebut adalah Raden Mas Ari Sumarmo Sastro Dimulyo.
-
Apa nama bangunan yang ada di Kotagede? Di kawasan Kotagede, Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan yang namanya cukup menyeramkan. Bangunan itu bernama Rumah Pocong Sumi.
-
Siapa yang membangun Keraton Yogyakarta? Kemudian pada bulan April 1755, Sultan HB I membangun Kraton Yogyakarta.
©Instagram/@merapi_uncover
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover pada Senin (5/6), tampak pot-pot berserakan yang diakibatkan dari kerusuhan massa. Kerusuhan itu menyebabkan kerusakan pada pintu belakang museum.
“Bagaimana sikap aparat terhadap rusaknya museum akibat kericuhan kemarin?” tulis akun Instagram @merapi_uncover dalam caption-nya.
Kursi Bersejarah Tak Luput dari Kerusakan
©Instagram/@merapi_uncover
Kepala Museum Tamansiswa, Ki Murwanto mengatakan salah satu benda bersejarah yang ikut rusak akibat peristiwa itu adalah kursi koleksi pribadi milik Ki Hadjar Dewantara. Ia menjelaskan, kursi tersebut sempat terlempar jauh saat kejadian. Padahal dulu kursi itu sehari-hari digunakan untuk Ki Hadjar Dewantara.
“Kursi itu diduduki Ki Hadjar Dewantara. Tokoh-tokoh bangsa lain juga pernah duduk di situ, termasuk Presiden Soekarno,” ujar Ki Murwanto.
Ditutup Sementara
©Instagram/@merapi_uncover
Kerusakan yang terjadi di Museum Dewantara Kirti Griya membuat layanan kunjungan ke museum itu ditutup sementara. Penutupan akan dilakukan sampai kondisi di lingkungan Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, kembali kondusif dan proses investigasi dari aparat kepolisian selesai dilakukan.
“Sehubungan dengan terjadinya kerusuhan di lingkungan perguruan Tamansiswa semalam, dan saat ini masih dalam keadaan siaga I oleh aparat kepolisian dan untuk keperluan identifikasi TKP, maka kegiatan layanan di Museum dan Perpustakaan Tamansiswa DITUTUP SEMENTARA sampai menunggu waktu selesainya identifikasi dan recoverisasi. Demikian harap maklum,” berikut bunyi pemberitahuan yang tertulis di pintu depan museum.
Sejarah Singkat Museum Dewantara Kirti Griya
©kemdikbud.go.id
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, bangunan Museum Dewantara Kirti Griya dibangun pada 1915. Pada awalnya bangunan itu milik Mas Ajeng Ramsinah, seorang janda mantan istri penguasa perkebunan Belanda. Bangunan itu kemudian dibeli oleh perguruan Tamansiswa atas nama Ki Hadjar Dewantara, Ki Sudarminto, dan Ki Supratolo pada 14 Agustus 1934.
Pada 2 Mei 1970, banguan itu dijadikan sebuah museum dengan nama “Dewantara Kirti Griya”. Pembuatan museum itu merupakan cita-cita Ki Hadjar Dewantara yang sebelumnya sudah wafat pada 26 April 1959. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret Bapak Pendidikan Nasional saat dikunjungi oleh sosok penguasa Indonesia sebelum wafat.
Baca SelengkapnyaDi sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Baca SelengkapnyaAda sejarah penting di balik tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaBanyak museum yang menyimpan benda-benda unik dan bersejarah.
Baca SelengkapnyaMenurut Nadiem, manfaat program Merdeka Belajar tersebut dirasakan guru, pelajar, maupun mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKeempat ruangan di Museum Nasional yang roboh akibat kebakaran hebat itu merupakan ruang pameran benda prasejarah.
Baca SelengkapnyaMuseum Nasional Indonesia di Jalan Medan Merdeka Barat 12, Gambir, Jakarta Pusat, dilaporkan mengalami kebakaran pada Sabtu (16/9), pukul 19:56 WIB.
Baca SelengkapnyaNdalem Sopingen pada awalnya dibangun oleh seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta sekitar tahun 1800.
Baca SelengkapnyaTercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.
Baca SelengkapnyaPutu Supadma Rudana menilai sistem pendidikan Indonesia saat ini perlu merujuk kembali ke ajaran Ki Hajar Dewantara.
Baca SelengkapnyaPotret makam para Pejuang Indonesia terbengkalai di pelosok desa Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dulunya merupakan bagian dari kompleks alun-alun Surabaya
Baca Selengkapnya