Berat Badan Hanya 5 Kg, Begini Nasib Pilu Balita di Brebes Penderita Gizi Buruk
Merdeka.com - Balita di Indonesia banyak yang menderita gizi buruk, meskiangkanya dari tahun ke tahun terus berkurang. Namun, sebagian besar dari keluarga balita penderita gizi buruk tak mampu membiayai pengobatan. Sehingga sang balita tak kunjung diberi kesembuhan.
Di Brebes, seorang balita penderita gizi buruk atau stunting kondisinya semakin memprihatinkan dari hari ke hari. Tak hanya soal kondisi tubuh yang sangat kurus, sang balita menderita komplikasi penyakit lainnya.
Kondisi keluarga yang kekurangan membuat sang balita hanya dirawat di rumah dengan perawatan seadanya. Berikut selengkapnya:
-
Bagaimana SalingJaga Ibu Berdaya membantu ibu? Terlepas dari itu, bersama content creator sekaligus momfluencer Dwi Handayani dan Dhannisa Cho, serta dipandu oleh psychotherapist dari Sanggar Jiwa Tumbuh, para ibu diajak untuk melakukan body psychotherapy, social dreaming, dan support circle sebagai proses menjaga kesehatan mental serta memproses berbagai emosi yang muncul dalam perjalanan menjadi seorang ibu.
-
Bagaimana keluarga menjaga anak? Selain itu, lembaga keluarga juga berperan dalam memberikan proteksi kepada anggota keluarga dari bahaya fisik maupun emosional. Melalui lingkungan keluarga yang aman dan suportif, anggota keluarga merasa dilindungi dan dapat berkembang dengan baik.
-
Apa itu SalingJaga Ibu Berdaya? 'SalingJaga Ibu Berdaya adalah rangkaian workshop keuangan yang dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia, yakni: Surabaya, Jakarta, dan yang akan datang ada di Bandung, Yogyakarta, dan Semarang,' ujar Fania.
-
Bagaimana bayi bisa ditinggal sendirian? 'Bayi dapat ditinggal sendirian untuk tidur siang, terutama jika mereka berada di kasur yang kokoh tanpa selimut atau bantal berbulu, dengan pakaian yang pas, seperti yang direkomendasikan untuk mencegah SIDS,' terang Dr. Howe.
-
Bagaimana cara anak broken home mengatasi masa sulit? Cinta dan pengertian adalah kunci untuk menyembuhkan luka dan membangun kembali hubungan keluarga yang retak.
-
Siapa yang tinggal di rumah tak layak huni? Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Berat Badan hanya 5 Kilogram
©YouTube/Liputan SCTV
Nasib malang menimpa balita bernama Cintya Rizki Azalia (3 tahun), anak dari pasangan Isfandi dan Lina Handayani, warga Kaligangsa Wetan, Kabupaten Brebes.
Tak seperti balita pada umumnya yang bermain di luar, Cintya hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur karena penyakit gizi buruk yang diperparah dengan komplikasi penyakit lain.Berat badannya hanya lima kilogram, setengah berat badan anak balita seusianya.
Bahkan untuk bisa mengonsumsi susu khusus gizi buruk, ia harus menggunakan selang yang diberikan setiap tiga jam sekali. Demi kesehatan sang buah hati, ayah dan kakak dari sang balita rela mengamen tiada henti sehingga kebutuhan susu sang balita terpenuhi.
“Gaji saya nggak cukup. Saya terpaksa cari sampingan berkeliling menjual suara sama anak saya,” kata Isfandi dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (29/5).
Harapan Orang Tua
©YouTube/Liputan SCTV
Kedua orang tua Cintya hanya bisa pasrah menerima kondisi sang anak. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah atau orang dermawan untuk biaya perawatan kesehatan gizi anaknya.
“Inginnya saya, anak saya normal kembali, kakinya bisa tumbuh, bisa normal, bisa ketawa lagi, bisa berbicara, bisa makan dari mulut lagi, dia stabil lagi. Cuma inginnya saya seperti itu. Anak saya tumbuh besar seperti anak-anak yang lain, tumbuh sehat,” ungkap Lina Handayani, sang ibu dari balita itu.
(mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil autopsi dari tim medis menunjukkan bahwa balita berinisial AGS (5) tidak meninggal akibat kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaKisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.
Baca SelengkapnyaAyah remaja putri itu sudah tiada sejak bayi dan ibunya kabur saat usianya baru empat tahun.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaSeorang anak bernama Gibran menjerit kelaparan. Kondisi ekonomi keluarga membuat Gibran tidak bisa menikmati makanan.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaBerikut potret kondisi balita di Gaza Palestina yang kelaparan akibat kekejaman Israel.
Baca SelengkapnyaSang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.
Baca Selengkapnya