Penyebab Glaukoma, Gangguan Mata yang Memicu Kebutaan
Merdeka.com - Mata merupakan salah satu organ tubuh yang memiliki peranan penting bagi manusia. Seperti diketahui, mata berfungsi untuk melihat berbagai benda atau objek di lingkungan yang kemudian dikirimkan ke otak untuk memproses informasi yang didapatkan.
Dengan begitu, mata sangat berguna bagi manusia untuk melakukan berbagai macam kegiatan dengan baik dan tepat, karena dapat melihat dengan jelas. Maka dari itu, kesehatan mata perlu dijaga dengan baik.
Menjaga kesehatan mata harus dilakukan sejak dini untuk menghindari berbagai risiko gangguan dengan kondisi parah di waktu lansia. Salah satu gangguan mata yang perlu diwaspadai saat menginjak usia senja adalah glaukoma.
-
Apa itu glaukoma? Glaukoma adalah kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan pada saraf optik, yang memiliki peran penting dalam mengirimkan sinyal visual dari mata ke otak. Jika tekanan di dalam bola mata terus meningkat tanpa penanganan yang tepat, saraf optik dapat mengalami kerusakan permanen, yang pada akhirnya berujung pada disabilitas penglihatan.
-
Mengapa glaukoma berbahaya? Jika kerusakannya semakin parah, glaukoma dapat menyebabkan kehilangan penglihatan atau bahkan kebutaan total dalam beberapa tahun.
-
Kenapa glaukoma berbahaya? Jika tidak segera ditangani, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan total.
-
Bagaimana katarak bisa menyebabkan masalah penglihatan? Pada awalnya, katarak mungkin tidak begitu terlihat. Namun, seiring waktu, kondisi ini dapat mengaburkan penglihatan atau membuatnya tampak kabur dan kurang berwarna.
Glaukoma merupakan salah satu gangguan mata di mana penderitanya melihat bintik-bintik gelap yang tidak kunjung hilang. Kondisi ini tentu sangat mengganggu dan akan semakin memperburuk penglihatan. Bahkan dikatakan bahwa glaukoma menjadi salah satu pemicu kebutaan pada manusia.
Terdapat kondisi khusus yang menjadi penyebab glaukoma. Penyebab ini berkaitan dengan kondisi cairan yang terdapat di depan mata sehingga dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Meskipun begitu, penyebab glaukoma masih terbagi menjadi dua jenis yang memiliki karakteristik berbeda.
Beberapa penyebab dan berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit perlu dipahami dengan baik. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah risiko terjadi pada Anda. Dilansir dari situs The Healthy, berikut kami merangkum penyebab glaukoma dan beberapa faktor risikonya yang perlu Anda ketahui.
Mengenal Glaukoma
Sebelum mengetahui penyebab glaukoma, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan glaukoma. Glaukoma adalah suatu gangguan yang merusak saraf optik mata. Saraf optik ini menjadi bagian yang menghubungkan mata ke otak, sehingga bisa menyebabkan penglihatan terganggu.
©www.riemereyecenter.com
Biasanya penderita glaukoma akan melihat bintik-bintik gelap yang tidak kunjung hilang. Jika tidak segera dilakukan penanganan, kondisi ini akan semakin parah dan bisa menjadi salah satu faktor pemicu kebutaan atau kehilangan penglihatan.
Penyebab Glukoma
Setelah mengetahui apa yang dimaksud glaukoma, berikutnya perlu diketahui pula beberapa kondisi khusus yang menjadi penyebab glaukoma. Secara umum, penyebab glaukoma adalah terlalu banyaknya cairan di bagian depan mata. Namun penyebab glaukoma masih dibagi menjadi dua, yaitu glukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup.
Penyebab glaukoma sudut terbuka primer terjadi ketika cairan di dalam mata tidak mengalir dengan baik, seperti saluran air yang tersumbat. Kondisi ini akan meningkatkan tekanan mata yang dapat merusak saraf. Biasanya glaukoma ini tidak menimbulkan rasa sakit dan sering terjadi sangat lambat. Sehingga penderitanya sering kali tidak menyadari bahwa dirinya terkena glaukoma.
Sedangkan penyebab glaukoma sudut tertutup terjadi saat iris mata yang berwarna, menonjol ke depan untuk menghalangi sudut drainase mata. Kondisi ini bisa terjadi secara bertahap, mulai dari kronis hingga akut. Pada kondisi glaukoma akut, penderita biasanya mengalami sakit mata yang parah, mual, lingkaran bercahaya, dan kabur tiba-tiba. Dengan begitu perlu ditangani dengan cepat dan tepat agar tidak menyebabkan kondisi yang semakin parah.
Risiko Orang Terkena Glukoma
Setelah mengetahui pengertian dan penyebab glaukoma, berikutnya perlu diketahui risiko orang yang dapat terkena glaukoma. Secara umum, glaukoma dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari bayi hingga orang dewasa. Meskipun begitu, orang lanjut usia di atas 40 tahun mempunyai risiko yang lebih tinggi.
©thedc.ca
Dikatakan bahwa glaukoma menjadi faktor kedua pemicu kebutaan atau kondisi kehilangan penglihatan. Sayangnya, banyak penderita yang tidak menyadari bahwa dirinya tengah terkena glaukoma.
Dengan begitu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk melihat kondisi dan risiko yang dialami. Semakin dini terdeteksi, maka akan mencegah kondisi yang semakin parah untuk menyelamatkan kesehatan mata.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Glukoma
Setelah mengetahui penyebab glukoma dan risiko orang yang terkena glaukoma, selanjutnya terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko glaukoma pada seseorang. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan glaukoma, perlu Anda ketahui:
1. Riwayat Keturunan
Faktor risiko glaukoma yang pertama adalah riwayat keturunan. Jika Anda mempunyai riwayat keluarga yang terkena glaukoma, maka risiko tersebut bisa meningkat hingga 4 – 9 kali lipat. Risiko ini akan semakin tinggi ketika glaukoma terjadi pada saudara kandung.
Dikatakan, seseorang yang memiliki saudara laki-laki atau perempuan dengan penyakit ini, dapat mengembangkan risiko 10 kali lipat. Meskipun begitu, glaukoma mendapat banyak pengaruh dari serangkaian faktor gen yang berbeda dan faktor lingkungan.
2. Usia di Atas 60 Tahun
Faktor risiko glaukoma yang kedua yaitu orang yang berusia di atas 60 tahun. Dikatakan, orang yang berusia di atas 60 tahun mempunyai risiko glaukoma sebesar 8 persen. Hal ini disebabkan karena seiring bertambahnya usia cairan mata tidak dapat mengalir dengan baik dan bisa meningkatkan tekanan mata. Lebih lanjut kondisi ini akan memperburuk saraf optik yang semakin lemah dan rentan terhadap kerusakan.
3. Kondisi Cedera Mata
Pernah mengalami cedera mata juga termasuk salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko glaukoma. Cedera mata yang didapatkan dari kecelakaan saat olahraga atau kecelakaan saat berkendara yang melukai mata bisa menjadi penyebab glaukoma.
Jenis glukoma yang disebabkan oleh kondisi cedera ini disebut dengan glaukoma traumatis. Kondisi ini biasanya akan terjadi setelah bertahun-tahun kemudian setelah cedera. Dalam hal ini, kondisi cedera yang melukai mata dapat menyebabkan berkurangnya tekanan mata untuk menyembuhkan. Sehingga jika Anda pernah mengalami cedera pada mata, perlu diwaspadai risiko glaukoma yang bisa terjadi.
4. Konsumsi Obat Kortikosteroid
Faktor risiko glaukoma berikutnya yaitu konsumsi obat kortikosteorid dalam jangka panjang. Biasanya orang yang mengonsumsi obat ini adalah mereka yang menderita gangguan arthritis, asma, dan sinus.
Seiring waktu, konsumsi obat steroid ini dapat menyumbat jaringan dan menyebabkan penumpukan cairan serta tekanan mata. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter masalah risiko ini agar diberikan solusi yang terbaik.
5. Rabun Jauh dan Rabun Dekat
Faktor risiko glaukoma berikutnya yaitu kondisi rabun jauh dan rabun dekat. Seseorang yang mengalami gangguan rabun jauh maupun rabun dekat dikatakan mempunyai risiko glaukoma yang lebih besar. Hal ini karena pada penderita gangguan rabun mata mempunyai sistem drainase mata yang lebih sesak. Inilah yang bisa menyebabkan jenis glaukoma sudut tertutup. Bagi yang sudah memiliki gangguan rabun jauh dan rabun dekat perlu lebih ekstra menjaga kesehatan mata untuk mengurangi risiko glaukoma.
6. Mempunyai Tekanan Darah Rendah, Diabetes, Atau Penyakit Jantung
Faktor risiko glaukoma yang terakhir adalah kondisi tekanan darah rendah, diabetes, dan penyakit jantung. Beberapa kondisi ini akan mempengaruhi aliran darah yang dapat mengganggu jumlah oksigen mencapai mata. Jika jumlah oksigen yang dialirkan ke mata tidak terpenuhi dengan baik maka bisa menyebabkan kerusakan.
Selain itu, kondisi kesehatan ini juga dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah mikroskopik yang memicu pertumbuhan banyak pembuluh darah. Pertumbuhan yang berlebih ini akan merusak saluran dan memberikan tekanan darah rendah, sehingga bisa meningkatkan risiko glaukoma. (mdk/ayi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Glaukoma adalah suatu kondisi yang dapat merusak saraf optik mata, dan akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca SelengkapnyaDoa tidak hanya memberikan kekuatan spiritual tetapi juga dapat membantu proses penyembuhan.
Baca SelengkapnyaMelakukan tes mata secara rutin dianggap sebagai langkah yang bijak, karena glaukoma seringkali muncul tanpa gejala yang disadari.
Baca SelengkapnyaPenyakit mata akibat diabetes merupakan salah satu komplikasi yang paling umum dan bisa sangat merusak jika tidak ditangani dengan baik.
Baca SelengkapnyaPenglihatan kabur bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah karena penyakit.
Baca SelengkapnyaDi usia senja, banyak masalah kesehatan muncul merusak kesejahteraan. Salah satunya adalah kebutaan, yang disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.
Baca SelengkapnyaDeteksi dini dan penanganan cepat pada robekan retina dapat mencegah komplikasi serius dan kebutaan, namun pemantauan rutin tetap diperlukan.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran global tentang glaukoma.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mendeteksi tanda kebutaan bayi dari lahir.
Baca SelengkapnyaMata merah terjadi saat pembuluh di mata membengkak atau teriritasi.
Baca SelengkapnyaBeberapa kondisi mata menunjukkan gejala kesehatan. Berikut ini adalah masalah kesehatan pada mata dan cara perawatannya.
Baca SelengkapnyaRetina mata memiliki fungsi yang penting untuk penglihatan. Gangguan pada bagian ini dapat memengaruhi kualitas mata hingga bisa menyebabkan buta.
Baca Selengkapnya