Sejarah Telur Asin Khas Brebes, Berawal dari Tradisi Tionghoa
Merdeka.com - Brebes merupakan wilayah yang terkenal sebagai tempat produksi telur asin. Dari tahun ke tahun, produksi telur asin di Brebesterus meningkat.
Dari data yang dirilis Dinas Peternakan Kabupaten Brebes pada 2017, ada sebanyak 1.778 peternak itik di Kabupaten Brebes. Jumlah ini jauh meningkat jika dibandingkan tahun 2010 di mana saat itu ada 650 peternak itik di Brebes. Itik-itik inilah yang menghasilkan telur asin tersebut.
Namun dari sisi sejarah, kemunculan telur asin di Brebes memiliki cerita yang menarik. Seperti apa? Berikut selengkapnya:
-
Apa yang membuat telur asin Indramayu spesial? Dikatakan berbeda karena telur asin ini memiliki warna cokelat pekat. Selain itu, telur juga menggunakan rempah sehingga memperkaya rasa dibanding telur asin pada umumnya.
-
Apa yang membuat telur asin trending? Cara bikin telur asin sendiri di rumah ternyata cukup mudah.
-
Kapan telur ayam itu ditemukan? Telur ayam ini ditemukan di Aylesbury, Buckinghamshire, Inggris. Wilayah ini pernah dikuasai oleh Romawi ribuan tahun lalu.
-
Dimana telur asin rempah Indramayu dijual? Di Indramayu, telur asin rempah dijual dengan brand Anandog dan tersedia di sejumlah toko oleh-oleh di sana.
-
Di mana mitos brutu ayam berakar? Mitos makan brutu ayam dapat menyebabkan pikun atau penurunan fungsi kognitif tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Brutu ayam, termasuk bagian seperti hati dan jantung, memang mengandung kolesterol dan lemak, namun konsumsi moderat dari makanan ini tidak terbukti secara langsung menyebabkan penurunan fungsi otak atau demensia.
-
Bagaimana membuat telur asin rempah Indramayu? Mula-mula pilih telur bebek berkualitas baik dan pastikan tidak ada retakan agar hasilnya sempurna.Kemudian, haluskan garam batu serta tanah liat atau batu bata merah dan kemudian tambahkan air. Pastikan adonan garam dan batu bata merah tercampur dan teksturnya tidak terlalu encer atau terlalu keras.
Sudah Dikenal Abad ke-19
©Instagram/@saujanajepara
Secara historis, proses komersialisasi telur asin dimulai pada era akhir 1950-an. Waktu itu, usaha telur asin dirintis oleh warga peranakan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Walau begitu, berdasarkan catatan syahbandar pelabuhan Tegal, komoditas telur asin telah terkenal sejak abad ke-18.
Waktu itu, telur itik merupakan komoditas yang dibawa dari Pelabuhan Tegal menuju Batavia. Jarak Tegal sendiri tak jauh dari Brebes. Selain telur itik, komoditas yang dibawa pada waktu itu adalah beras, gula, dan kayu jati.
Dilansir dari Liputan6, beberapa generasi pengusaha telur asin perintis di Kabupaten Brebes adalah Tjoa dan Lina Pandi. Pada waktu itu keluarga Tjoa memulai penjualan telur asin di antara keluarga peranakan Tionghoa lainnya.
Berawal dari Tradisi Tionghoa
©2023 Liputan6.com/Johan Tallo
Kemunculan telur asin di kalangan keluarga Tionghoa tak lepas dari tradisi budaya yang mereka jalankan. Waktu itu telur asin merupakan salah satu pelengkap sesaji sebagai persembahan saat ritual sembahyang kepada Dewa Bumi.
Pada waktu itu pula, warga keturunan Tionghoa selalu mengawetkan bahan makanan ketika bepergian jauh. Banyak jenis makanan yang diasinkan agar awet, salah satunya telur.
Ciri Khas Telur Asin Brebes
©2020 Merdeka.com
Salah satu ciri khas pada telur asin Brebes adalah warna cangkangnya yang biru kehijauan. Cangkang telur itu dihasilkan dari bebek pelari. Agar telur bebek pelari itu tidak mudah busuk dan terbuang, maka telur-telur itu dibuat tahan lama atau diawetkan.
Sedangkan bau amis dari telur bebek pelari juga haru dihilangkan agar lebih nikmat dikonsumsi. Maka terbersitlah ide untuk mengawetkan telur itu dengan memberi garam agar telur tidak cepat busuk dan dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Pada awalnya, telur-telur itu diproduksi secara terbatas. Namun seiring banyaknya permintaan, mereka mempekerjakan warga Brebes. Di kemudian hari, banyak mantan pekerja telur yang memproduksi usaha telur asinnya sendiri sehingga kemunculan perajin telur asin begitu menjamur di sana. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kabarnya, bangsa Tiongkok lah yang pertama kali mengenalkan asinan sebagai kuliner khas perantauan di Bogor agar bisa dikonsumsi dalam waktu lama.
Baca SelengkapnyaSimak perjalanan panjang tempe hingga jadi kuliner favorit di tanah air!
Baca SelengkapnyaKomoditi andalan dari salah satu wilayah di Provinsi Bangka Belitung berpeluang menjadi Indikasi Geografis oleh Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaPada masa kejayaan terasi, Laksamana Cheng Ho datang bersama dengan pasukannya dari Tiongkok menuju kerajaan Singhapura.
Baca SelengkapnyaBeragam makanan fermentasi Indonesia yang patut kamu coba. Ada apa saja?
Baca SelengkapnyaSate asam ini tampil menarik dengan parutan kelapa. Tekstur dagingnya juga lembut, sehingga menghadirkan pengalaman berkuliner yang istimewa.
Baca SelengkapnyaMi Saroja jadi salah satu kuliner legendaris di Bogor, dengan resep dan alat masak yang masih asli sejak 1970 silam.
Baca SelengkapnyaAyam kecap menjadi salah satu menu yang tak pernah absen di setiap hajatan maupun acara keagamaan.
Baca SelengkapnyaTernyata begini lho perjalanan pempek sejak pertama kali ditemukan hingga menjadi kuliner favorit di tanah air.
Baca SelengkapnyaMie Belitung, kuliner legendaris khas Bangka Belitung dengan kuah udang yang kental sungguh menggugah selera.
Baca SelengkapnyaDaerah yang dikenal dengan beragam varian soto terkenal, seperti soto Betawi, Cirebon, Lamongan, dan soto Madura.
Baca Selengkapnya