Sri Sultan HB X Ciptakan Himne Serangan Umum 1 Maret, Begini Liriknya
Merdeka.com - Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Hal inilah yang membuat Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menciptakan lagu khusus untuk mengenang peristiwa itu.
"Ngarsa Dalem (Sultan Hamengku Buwono X) memberi 'dawuh' (perintah) untuk mencipta satu bentuk lagu sehingga terciptalah Himne Serangan Umum 1 Maret ini," kata Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat KPH Notonegoro dikutip dari ANTARA pada Kamis (31/3).
Notonegoro mengatakan himne tersebut menjadi karya terbaru Sri Sultan Hamengku Buwono X yang terinspirasi dari peristiwa bersejarah Serangan Umum 1 Maret 1949. Lantas seperti apa isi dari himne tersebut? berikut selengkapnya:
-
Kapan Serangan Umum Surakarta terjadi? Pada Agustus 1949, Gubernur Militer mengeluarkan instruksi untuk bertempur 4 hari di Kota Solo.
-
Apa yang dilakukan Hamengku Buwono I untuk menjaga keamanan Yogyakarta? Dalam menentukan posisi Keraton Yogyakarta, menurut catatan itu, beliau mempertimbangkan letak dan keadaan lahan agar berpotensi menyejahterakan dan memberi keamanan untuk penduduk Yogyakarta.
-
Siapa yang memimpin Serangan Umum Surakarta? Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dan Kota Solo dikepung dari semua sisi oleh anggota gerilya yang menyerbu kota pada pagi hari.
-
Kenapa Serangan Umum Surakarta terjadi? Pertempuran 4 hari 4 malam ini untuk melawan adanya Agresi Militer Belanda II.
-
Dimana Serangan Umum Surakarta berlangsung? Pertempuran yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
-
Apa tujuan Serangan Umum Surakarta? Momen ini mempersatukan rakyat untuk bersama-sama mempertahankan Kota Solo dengan berbagai senjata.
Perpaduan Budaya Jawa dan Barat
©YouTube/Kraton Jogja
Notonegoro mengatakan himne itu mengambil konsep perpaduan idiom musik Jawa yaitu Laras Pelog Patehet Barang dengan medium musik klasik barat.
Nuansanya dibangun untuk menciptakan rasa cemas, haru, tenteram, geram, bercampur rasa nasionalisme yang saat itu dirasakan para pemimpin bangsa Indonesia dan seluruh pejuang yang sedang membela kedaulatan negara pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
“Hendaknya semangat 1 Maret 1949 dapat diaktualisasikan dalam konteks masa kini yaitu etos perjuangan yang terus menerus dihidupkan sebagai sumber kekuatan semangat kebangsaan,” kata Sri Sultan HB X dikutip dari Jogjaprov.go.id pada Rabu (30/3).
Lirik Himne Serangan Umum 1 Maret
©YouTube/Kraton Jogja
Parak Esuk/Siji Maret papat sanga/Nganyogyakarta tintrimBedhil bebrondongan/Walanda ngungsi papanSenadyan mung nem jam wanci/Bukti pratandha/Indonesia maksihNgarsa Dalem Sri Sultan Kang Kaping Sanga/Minangka Sang Sri AjiDhawuh mring sajaya/Cancut atali wanda/Lumawan reretu nagri
Nganthi kawula/Majeng suraning juritHampir Pupus HarapankuWahai NegerikuKami rindu tuk merdekaSelama-lamanya
Terima kasih pahlawanAtas perjuanganPertaruhkan nyawaUntuk tetap merdekaHarta, jiwa, dan semua
Demi negaraRebutlah, rebutla, Jogja di genggamanBuktikan pada dunia kita adaJogjakarta telah kembali Di tangan kitaItu semua dari JogjaUntuk Indonesia (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap peringatan 17 Agustus, lagu “Hari Merdeka” akan diputar pada banyak tempat. Pencipta lagu tersebut adalah seorang keturunan Arab bernama Husein Mutahar
Baca SelengkapnyaBerkat perannya dalam menciptakan lagu perjuangan yang dapat membangkitkan semangat bangsa untuk mencapai kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaSerangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaSerangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.
Baca SelengkapnyaDi tengah semaraknya Kongres Pemuda yang diadakan di kota Batavia, sebuah lagu menggema dengan semangat kebangsaan yang menggetarkan hati pendengarnya.
Baca SelengkapnyaSri Sultan Hamengku Buwono I adalah pelopor dalam berdirinya Kesultanan Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memberikan perlindungan dan kesejahteraan musisi.
Baca SelengkapnyaAkhirnya, Indonesia Raya menyebar luas; dinyanyikan di berbagai rapat organisasi, dicetak, dimuat di media massa.
Baca SelengkapnyaKarya W.R Soepratman begitu signifikan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeredar video animasi dari Malaysia berisi lagu Hello Kuala Lumpur yang diduga menjiplak lagu Halo-Halo Bandung ciptaan Ismail Marzuki.
Baca SelengkapnyaTanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan.
Baca SelengkapnyaKenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca Selengkapnya