Tips UMKM Bangkit Bertahan Setelah Diterpa Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah salah satu yang paling merasakan dampak pandemi Covid -19 yang berlangsung selama beberapa tahun. Hampir semua sektor usaha lumpuh, termasuk UMKM.
Untungnya, saat ini kondisi telah membaik. Covid-19 sudah dinyatakan bukan pandemi lagi, melainkan mulai bertransisi menjadi endemi. Pengumuman pencabutan status pandemi Covid-19 menjadi endemi diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, hari ini.
"Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19, sejak hari ini Rabu 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi," jelas Jokowi soal pencabutan masa pandemi Covid-19 dalam konferensi pers, Rabu (21/6).
-
Siapa saja yang bisa bangkit kembali dari kesulitan? Orang-orang yang dapat bangkit kembali setelah mengalami kehampaan dalam hidup menunjukkan kemampuan untuk mengambil pelajaran dari pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan.
-
Bagaimana manusia bertahan? Salah satu peneliti di School of Medicine, New York, mengatakan bahwa diperkirakan populasi manusia modern pada saat itu berjumlah 1.280 selama 117.000 tahun lamanya.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
-
Bagaimana mereka mengatasi tantangan awal? Mereka menyebut ejekan tersebut sebagai doa yang pada akhirnya membawa keberuntungan.
-
Gimana caranya kita jadi lebih kuat menghadapi kesulitan? 'Bertahan hidup di dunia yang kejam ini adalah bisnis yang melelahkan, tetapi banyak penghargaan di akhir pertempuran.'
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
Berubahnya status pandemi Covid-19 menjadi endemi tentunya disambut baik oleh para pelaku UMKM, khususnya di Yogyakarta dan sekitarnya. Mengalami masa-masa sulit saat pandemi dan masih bisa bertahan sampai sekarang tentunya tidak mudah.
Apa saja kiat-kiat mereka mampu bertahan dan bangkit setelah diterpa 'badai' pandemi Covid-19? Merdeka.com mewawancarai 3 UMKM yang tersebar di Yogyakarta dan sekitarnya. Ketiga UMKM ini adalah peserta Brincubator lokal Yogyakarta 2023. Berikut ulasannya:
Coffeetime Leathergoods
Salah satu UMKM yang selamat dari pandemi Covid-19 adalah Coffeetime Leathergoods. Padahal, usaha ini baru dimulai sebulan sebelum Covid-19 mewabah di Indonesia dan negara-negara lain di dunia.
"Usaha saya Coffeetime Leathergoods berjalan mulai Februari 2020, atau H-1 bulan sebelum Virus Corona masuk Indonesia pada Maret 2020," cerita Iksanudin kepada merdeka.com.
Kenapa dinamakan Coffeetime Leathergoods, Iksanudin mengaku terinspirasi dari kota Milan, Italia. "Ini adalah sebuah brand di mana saya terinspirasi dari budaya di Italia. Saya kan Milanisti, suka klub AC Milan. Saya sangat ngefans dengan Kota Milan, Italia," cerita Iksan.
©2023 Merdeka.com
Bagaimana Coffeetime Leathergood bisa eksis hingga saat ini? Iksan ternyata juga sempat bingung.
"Coffeetime Leathergoods berdiri sebulan sebelum Covid-19 menyerang. Tidak ada perkiraan. Tidak ada yang tahu jika sebulan setelah kita mendirikan sebuah usaha langsung ada badai besar melanda dunia. Waktu itu kita bingung," cerita Iksan.
Tidak menyerah dengan keadaan, Iksan mencoba memutar otak hingga akhirnya dia bereksplorasi. "Ternyata sangat banyak tantangan-tantangan yang bisa kita coba di saat itu, yaitu eksplorasi," ujarnya.
Dari awal, Iksan memang ingin mengusung UMKM yang dia dirikan lain daripada yang lain, sehingga dalam kondisi babak belur pun tidak ada kata menyerah.
"Dari awal kita memang ingin berbeda dari yang lain. Kondisi Covid-19 bener-benar menuntut kita berpikir yang beda. Jika UMKM umumnya berpikir untuk berhenti, maka kita berpikir bagaimana kita harus bisa menaklukkan Covid-19," imbuhnya.
Berawal dari kegigihan untuk tetap berjalan meski di depan banyak aral melintang, akhirnya Coffeetime Leathergoods sampai saat ini masih tetap eksis.
"Semua itu berawal dari mindset. Jika kita ingin mengubah dunia. Maka kita harus mengubah diri kita sendiri," kata Iksan dengan penuh keyakinan.
Iffaty Food
Iffaty Food adalah salah satu UMKM di Yogyakarta yang memiliki produk utama frozen food. Jenis produk frozen food utama yang dijual adalah cilok lantaran cilok merupakan jajanan tradisional yang sudah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat.
Usaha ini dimulai pertengahan tahun 2018 di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan mulai ditekuni pada tahun 2019.
Berdiri sejak tahun 2018, dan bisa tetap eksis dan justru berkembang sampai saat ini tentunya butuh kerja keras. Apa yang menjadikan Iffaty Food tetap eksis meski sebelumnya pernah diterpa pandemi Covid-19?
"Cepat beradaptasi dengan perubahan, karena bisnis harus selalu siap untuk berubah dan berkembang seiring waktu," jawab owner Iffaty Food, Tari, saat ditanya tips bisa sukses melewati pandemi Covid-19.
"Dengan demikian membuat kita bisa bertahan dan terus berkembang dalam situasi dan kondisi apapun meski pasar yang terus berubah," imbuhnya.
©2023 Merdeka.com
Selain itu, imbuh Tari, agar UMKM yang dia dirikan tetap eksis di tengah persiangan yang tinggi, dirinya harus pintar-pintar membaca peluang dan menciptakan inovasi.
"Selama ini untuk produk cilok kebanyakan dijual dalam bentuk booth, gerobak atau outlet. Itulah salah satu alasan saya kenapa memilih memasarkan bentuk frozen karena pasarnya juga lebih luas serta lebih mudah," ungkap wanita berhijab ini.
"Jadi selama kita mau belajar dan menggali potensi produk kita harusnya kita tak perlu khawatir akan pesaing dengan produk serupa karena kita punya value yang berbeda-beda," imbuhnya.
Tari percaya, rejeki yang diberikan Tuhan kepada umatnya tidak akan pernah tertukar. Asal tetap tekun berusaha, pasti akan ada jalan.
"Saya selalu percaya bahwa rejeki tidak akan pernah tertukar selama kita mau berusaha menjemput rejeki yang sudah Allah tetapkan dalam hidup ini. Pasti akan selalu ada jalan kemudahan," tutup Tari.
Tids Crochet
Pradita Rahmawati, anak pertama dari 3 bersaudara asal Semarang, Jawa Tengah menciptakan sebuah brand bernama Tids Crochet, UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan khususnya rajut. Tids Crochet saat ini sedang mengembangkan sandal yang terbuat dari perpaduan eceng gondok dan strap rajut, yang berfokus pada produk yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Saat awal meniti usaha Dita langsung dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang membuat sebagian besar roda perekonomian melambat. Covid-19 menurut Dita juga mengakibatkan sebagian roda ekonomi terhenti, hingga mitra kerja yang memutuskan untuk berhenti.
"Tantangan terberat yang harus dihadapi yaitu saat pandemi melanda. Hampir sepanjang tahun tidak ada order dengan kuantitas besar. Hal tersebut cukup membuat arus keuangan serta proses bisnis tidak teratur," ungkap Dita.
©2023 Merdeka.com
Tids Crochet mulai bangkit setlah pandemi Covid-19 ketika berlangsung lomba Dekranasda Kabupaten Semarang 2022 yang bertema fashion batik. Saat itu semua peserta diwajibkan untuk berkolaborasi dengan UMKM lain yang berbeda bidang. Dipertemukanlah Tids Crochet dengan pengrajin eceng gondok dan pengrajin sepatu. Saat itu Dita berpikir untuk mencoba berkolaborasi untuk memperluas market dan membangkitkan ekonomi daerah.
Tercetuslah sandal Natura yang terbuat dari perpaduan eceng gondok dan rajutan. "Ternyata mendapatkan juara 1. Setelah itu kami mendapat fasilitas dari Disperindag Provinsi Jateng untuk dapat melakukan bisnis matching dengan buyer dari luar negeri. Saat ini sedang dalam proses pengiriman sampel ke Amerika, Korea, dan New Zealand," cerita Dita.
Ditanya kiat UMKM miliknya bisa bertahan di tengah goncangan pandemi Covid-19, Dita menjawab dengan penuh keyakinan.
"Terus bergerak, berinovasi, dan berkreasi menjadikan kita tetap berdiri. Jadikan keinginan untuk bertumbuh sebagai motivasi," kata Dita dengan tegas. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan tersebut harus diiringi dengan meningkatnya persaingan usaha antar UMKM.
Baca SelengkapnyaBanyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, tekadnya membangun bisnis di dunia digital memberikan kesempatan pada Benny raih omzet ratusan juta!
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaBangkitkan perekonomian pasca pandemi Covid-19, Pemkot Pematang Siantar akan fokus pada pengembangan UMKM.
Baca SelengkapnyaPencapaian tertingginya saat ini adalah menjadi supplier salah satu minimarket, total sudah 21 cabang minimarket.
Baca SelengkapnyaMelainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaPuluhan pelaku usaha kecil memeriahkan kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Lang-lang, Kota Bontang.
Baca Selengkapnya