Tradisi Unik Masyarakat Nelayan Jepara Saat Syawal, Pesta Lomban
Merdeka.com - Setiap daerah punya caranya masing-masing dalam merayakan hari raya Idul Fitri. Di hari itu mereka berbahagia karena telah berhasil melalui Bulan Suci Ramadan dengan kemenangan. Di hari itu pula mereka bisa berkumpul dengan sanak saudara terdekat.
Bagi masyarakat nelayan di Jepara, rasa bahagia mereka dalam hari raya Idul Fitri diwujudkan dalam bentuk sedekah laut. Acara sedekah laut itu kemudian dinamakan Pesta Lomban. Seiring waktu, perayaan ini tak hanya milik masyarakat nelayan saja, namun juga warga Jepara yang lain. Dalam acara ini, ada satu prosesi yang unik bernama “Perang Teluk”.
Dalam prosesi ini, para nelayan dari masing-masing kapal saling menyerang kapal-kapal lainnya dengan melemparkan kupat, kolang-kaling, lepet, dan telur busuk ke perahu-perahu lainnya.
-
Bagaimana cara warga Brebes merayakan sedekah laut? Acara tersebut dimulai dengan arak-arakan yang diiringi aneka kesenian tradisional seperti buroq, kuda lumping, dan tarian tradisional.
-
Kenapa nelayan di Brebes melakukan sedekah laut? Sedekah laut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan rejeki berupa tangkapan ikan.
-
Bagaimana cara warga merayakan Pesta Nelayan Cisolok? Acara ini digelar meriah, dan sayang untuk dilewatkan karena menampilkan kearifan lokal khas Cisolok. Berikut selengkapnya. Digelar dengan karnaval Adapun acara puncak yang dilangsungkan melalui karnaval digelar mulai dari kantor Kecamatan Cisolok, lalu melintasi jalan raya hingga finish di tempat pelelangan ikan Pajagan.
-
Bagaimana cara merayakan Hari Nelayan Nasional? Dalam peringatan Hari Nelayan Nasional, berbagai kegiatan dilakukan, seperti seminar, diskusi panel, kampanye penyuluhan tentang keberlanjutan perikanan, dan pemberian penghargaan kepada nelayan yang berprestasi.
-
Bagaimana cara nelayan merayakan Larung Kepala Kerbau? Pesta Bersenang-senang Saat Larung Kepala Kerbau atau Tradisi Lomban digelar, baik itu masyarakat biasa atau nelayan turut tumpah ruah dalam kegembiraan dan menghabiskan waktu bersenang-senang di laut. Selain itu, ada juga lomba menangkap bebek dan angsa yang dilepaskan ke tengah laut. Kemudian ada lomba mengambil barang yang dilempar dari perahu.
-
Kenapa Pesta Nelayan Cisolok diadakan? Setiap tahunnya mereka mengadakan pesta nelayan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan.
Asal Usul Perayaan Pesta Lomban
©Jepara.go.id
Dilansir dari Wikipedia.org, istilah “Lomban” pada Pesta Lomban berasal dari kata “lomba-lomba”, di mana pada perayaan ini masyarakat nelayan Jepara bersenang-senang untuk melaksanakan lomba-lomba di laut. Ada pula yang mengatakan kata “lomban” berasal dari kata “lelumban” atau bersenang-senang.
Dilansir dari ugm.ac.id, pesta lomban diyakini telah berlangsung selama satu abad. Pada waktu awal pelaksanaannya, pusat keramaian saat Pesta Lomban berpusat di Teluk Jepara dan berakhir di Pulau Kelor. Pulau Kelor saat ini merupakan kompleks Pantai Kartini yang dulunya masih terpisah dengan daratan Jepara. Karena proses pendangkalan, kedua bagian itu kemudian menjadi satu.
Perayaan Milik Masyarakat Jepara
©Jepara.go.id
Seiring waktu, perayaan Pesta Lomban tak hanya milik para nelayan saja, namun juga seluruh masyarakat Jepara. Dua atau tiga hari sebelum pesta digelar, pasar-pasar di Jepara tampak ramai sama ketika menjelang Idul Fitri. Mereka menjajakan bungkusan kupat dengan janur dan ada pula yang menjajakan ayam untuk lauknya. Di rumah-rumah, para ibu rumah tangga sibuk mempersiapkan perayaan Pesta Lomban.
Malam hari sebelum digelarnya pesta, pementasan wayang kulit digelar. Keesokan paginya, seluruh pasar di Jepara tutup. Semua masyarakat dari berbagai lapisan berbondong-bondong ke Pantai Kartini untuk menyaksikan Pesta Lomban.
Prosesi Pesta Lomban
©Jepara.go.id
Dalam Pesta Lomban, sesaji disiapkan untuk menjadi sedekah laut. Dalam sesaji itu, terdapat kepala kerbau, kaki, kulit, beserta jerohannya. Tak hanya itu, juga terdapat kupat, bubur merah putih, jajan pasar, arang-arang kambong, nasi yang di atasnya ditutup ikan, jajanan basar, ayam ingkung, dan kembang setaman.
Setelah didoakan dan dilakukan sejumlah prosesi, sesaji itu kemudian diarak ke laut. Sesaji itu diarak oleh sejumlah rombongan yang telah ditunjuk oleh para sesepuh desa sebelumnya. Di belakang rombongan itu, para keluarga nelayan, pemilik perahu, dan aparat setempat mengikutinya.
Prosesi "Perang Teluk"
©Jepara.go.id
Salah satu keunikan tradisi Pesta Lomban adalah adanya prosesi “Perang Teluk”. Dalam prosesi ini, para nelayan kemudian membawa bagian-bagian sesaji itu ke kapal masing-masing dan kemudian saling melemparkannya ke perahu lainnya. Berbagai bahan sesaji seperti kupat, lepet, kolang-kaling, dan telur-telur busuk berhamburan mengenai sasaran dari perahu satu ke preahu lainnya.
Setelah prosesi itu selesai, para nelayan itu kemudian merapat ke pantai guna beristirahat dan makan bekal yang telah dibawa dari rumah. Di saat inilah para nelayan dan peserta Lomban lainnya dihibur dengan tarian tradisional Gambyong dan Langen Beken.
Manfaat Diadakannya Pesta Lomban
©Jepara.go.id
Tradisi Pesta Lomban mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Adanya tradisi ini dapat mempererat kesadaran dan rasa kesatuan anat seluruh anggota msyarakat. Selain itu adanya tradisi ini juga berdampak pada sikap kesadaran muntuk melestarikan budaya lokal.
Selain itu tradisi ini merupakan wujud dari ungkapan rasa terima kasih kepada Allah SWT yang melimpahkan rizki dan keselamatan kepada masyarakat nelayan, serta berharap pula pada berkah yang akan diperoleh di masa depan. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tradisi warisan nenek moyang ini masih dipertahankan oleh masyarakat nelayan Jepara.
Baca SelengkapnyaTradisi tersebut telah diwariskan secara turun-temurun selama puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaNadran laut merupakan wujud syukur antara manusia, alam serta Tuhan atas keberkahan laut yang melimpah.
Baca SelengkapnyaWalaupun pesisir Demak diterjang banjir rob sekalipun, tradisi itu tetap digelar
Baca SelengkapnyaAcara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
Baca SelengkapnyaRibuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Baca SelengkapnyaSebuah ritual pembersihan laut oleh masyarakat pesisir ini hampir serupa dengan yang ada di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaTradisi nadran yang dilakukan masyarakat pesisir Indramayu menyimpan makna khusus.
Baca SelengkapnyaPesta Nelayan Cisolok menjadi event tahunan di Sukabumi yang sayang untuk dilewatkan.
Baca SelengkapnyaTradisi petik laut Lampon sudah dilakukan sejak tahun 1927 atau 96 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTradisi syawalan di Pulau Jawa telah berlangsung lintas generasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan Nyalawean adalah pelaksanaannya yakni setiap tanggal 25 di bulan tertentu kalendrer Islam
Baca Selengkapnya