Wagub Jateng Gaungkan Pesantren Ramah Perempuan dan Anak, Begini Caranya
Merdeka.com - Akhir-akhir ini, marak kasus pelecehan seksual yang dilakukan para pemuka agama. Banyak dari korban yang merupakan anak di bawah umur. Ironisnya, beberapa kasus pelecehan itu terjadi di lingkungan pondok pesantren.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyadari hal tersebut. Pria yang akrab disapa Gus Yasin itu menginginkan terwujudnya pondok pesantren yang ramah terhadap perempuan dan anak.
Lalu bagaimana caranya? Berikut selengkapnya:
-
Di mana kasus pencabulan pengasuh Ponpes terjadi? Kasus pencabulan kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kali ini seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar diduga mencabuli enam orang santriwati.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan terakhir kali pengasuh Ponpes mencabuli santriwati? Terakhir kali, terduga pelaku mencabuli salah satu santrinya pada 17 Agustus 2023.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
Teladani Sifat Rasulullah SAW
©jatengprov.go.id
Saat menghadiri acara Naharul Ijtima’ dan Halalbihalal bersama Pengasuh Pondok Pesantren Putri se-Jateng di Sasana Widya Praja BPSDMD pada Senin (29/5), Gus Yasin mengatakan bahwa Rasulullah sudah memberikan teladan bagaimana harus mencintai seorang anak. Baginya, kasih sayang yang diberikan kepada seorang anak akan turun kepada anak saat kelak ia menjadi orang tua.
“Kami di Pemprov Jateng bersyukur pada pagi hari ini dibantu oleh para nawal, para ning, para bu nyai, mendorong lembaga pondok pesantren untuk ikut andil ramah terhadap anak dan perempuan,” kata Gus Yasin, dikutip dari Jatengprov.go.id pada Selasa (30/5).
Peran Strategis
©jatengprov.go.id
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin menyampaikan bahwa Pemprov Jateng punya sejumlah program untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan. Program itu antara lain Jo Kawin Bocah dan Jaga Kanca. Bahkan disediakan pula aplikasi sebagai sarana untuk melaporkan apabila terjadi kekerasan.
“Memang permasalahan perundungan, bullying, bahkan kekerasan seperti kekerasan seksual belum banyak terungkap. Karena memang rasa ketakutannya anak-anak atau perempuan, atau mungkin bahkan santri,” kata Gus Yasin.
Oleh karena itu, Gus Yasin mendukung kegiatan Naharul Ijtima’ yang diselenggarakan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) yang menghadirkan ibu Nyai se-Jateng. Pihaknya menilai para ibu Nyai punya peran strategis dalam menggaungkan pondok pesantren ramah anak dan perempuan. Apalagi manajemen pondok pesantren rata-rata dipegang oleh ibu Nyai. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wapres Ma'ruf mengingatkan pesantren merupakan tempat untuk mencetak seseorang menjadi berakhlak mulia.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan di dunia pendidikan, khususnya di pesantren, menjadi perhatian Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati.
Baca SelengkapnyaTaj Yasin Maimoen sendiri bukan orang baru dalam jajaran pemerintahan Provinsi Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaSekurangnya terdapat enam santriwati yang mengaku dilecehkan pemimpin pondok pesantren ini.
Baca SelengkapnyaNamun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaTaj Yasin Maimoen mengaku bila terpilih menjadi senator nantinya bakal memperhatikan kesejahteraan guru agama
Baca SelengkapnyaMenurut Atikoh, TPN telah menyusunkan program yang apabila Ganjar-Mahfud menang, maka di setiap lembaga pendidikan wajib ada tempat konseling.
Baca SelengkapnyaInformasi yang dihimpun menyebutkan, kiai yang dilaporkan ke polisi itu diketahui berinisal AM pengasuh pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaGanjar menerima aspirasi tentang kemajuan ponpes lewat UU Pesantren.
Baca SelengkapnyaDari keterangan yang didalami polisi, korban pelecehan bertambah.
Baca SelengkapnyaAtas laporan massa tersebut, sebanyk 20 personel dikerahkan polisi. Yakni, untuk mengamankan massa yang 'mengepung' pondok pesantren.
Baca Selengkapnya