5 Dokter Pejuang Kemerdekaan RI, Punya Banyak Keahlian Lawan Penjajah
Merdeka.com - Pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang, rasanya tidak ada masyarakat yang tidak ingin turut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Para pemuda yang menyandang gelar dokter pun tak mau ketinggalan.
Tak sedikit dokter yang terlibat aktif dalam perjuangan meraih dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Perjuangan mereka yang tulus dan tak kenal lelah pun diganjar dengan penghargaan sebagai pahlawan nasional.
Dikutip dari laman resmi RSUD Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, ini lima dokter yang berjasa besar bagi Indonesia. Nama-nama dokter ini juga diabadikan menjadi nama rumah sakit di Jawa Timur.
-
Siapa yang berjuang untuk Indonesia? Kata-kata ini membangkitkan semangat juang dan patriotisme dalam diri setiap pemuda Indonesia.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia? Mari kita hormati para pemberani yang telah berjuang untuk kemerdekaan kita. Selamat Hari Kemerdekaan 17 Agustus!
-
Siapa dokter pejuang kemerdekaan yang gugur ditembak Belanda di Jember? Raden Mas (RM) Soebandi merupakan seorang dokter sekaligus pejuang kemerdekaan Indonesia pada era Agresi Militer I dan Agresi Militer II.
-
Kenapa jumlah dokter di Indonesia masih rendah? Mengutip pernyataan Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PhD, KEMD saat memberikan materi di acara yang sama, saat ini rasio jumlah dokter Indonesia masih tergolong sangat kecil, yaitu 0,47 dokter per 1.000 penduduk. 'Angka ini jauh di bawah standar WHO yang minimalnya 1 dokter per 1.000 penduduk,' ujar Dante.
-
Siapa yang berjuang untuk kemerdekaan? Pahlawan Indonesia telah berjuang mempertaruhkan jiwa, raga serta hartanya untuk kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang berjuang untuk pendidikan di Indonesia? Melalui kerja keras dan pengorbanannya, maka ada banyak generasi yang berhasil terlepas dari kebodohan.
1. dr. Wahidin Soedirohusodo
©2022 Merdeka.com/Wikipedia
Dokter Wahidin ialah lulusan STOVIA Jakarta yang senang bergaul dengan masyarakat tanpa memandang status sosialnya. Bahkan, ia sering mengobati orang secara cuma-cuma.
Selama masa penjajahan Belanda, ia paham betul bagaimana penderitaan masyarakat. Ia pun berpendapat bahwasanya salah satu cara terbebas dari penjajahan yakni masyarakat harus cerdas.
2. dr. Radjiman Wedyodiningrat
©2022 Merdeka.com/Dok. Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia
Usianya baru 20 tahun saat Kanjeng Raden Tumenggung Radjiman Wedyodiningrat berhasil mendapat gelar dokter. Empat tahun kemudian, ia berhasil meraih gelar Master of Art.
Radjiman memantapkan hati menjadi dokter karena prihatin melihat masyarakat Ngawi yang saat itu dilanda wabah pes.
Secara khusus, ia kemudian mempelajari ilmu kandungan demi menyelamatkan generasi masa depan. Pasalnya saat itu banyak ibu-ibu yang meninggal dunia usai melahirkan.
3. dr. Soetomo
©2022 Merdeka.com/Wikipedia
Lahir di Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dokter Soetomo menjadi salah satu pemuda yang paling vokal melawan penjajah. Saat masih menempuh studi di STOVIA Jakarta, pria bernama asli Subroto itu mendirikan organisasi pemuda bernama Boedi Oetomo. Gagasan tentang pendirian organisasi pemuda itu merupakan usulan dokter Wahidin Soedirohusodo.
Pada tahun 1911, ia lulus dari STOVIA lalu bertugas menjadi dokter di Semarang, Jawa Tengah. Selanjutnya ia berpindah-pindah tugas, mulai dari Tuban, Lubuk Pakam, hingga Malang. Di kota terakhir inilah ia berjuang membasmi wabah pes yang menyengsarakan masyarakat.
4. dr. Tjipto Mangoenkoesoemo
©2022 Merdeka.com/Wikipedia
dr. Tjipto Mangoenkoesoemo adalah dokter profesional yang lebih dikenal sebagai tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.
Kiprahnya yang paling terkenal ialah menjadi salah satu pendiri Indische Partij, organisasi partai pertama yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dokter yang juga ahli menulis pun menggunakan senjata kata-kata untuk melancarkan kritik pedas pada pemerintah Hindia Belanda di Indonesia.
5. drg. Moestopo
©2022 Merdeka.com/Wikipedia
Pria kelahiran Kediri, Jawa Timur itu menyelesaikan pendidikan dokter gigi di Kota Surabaya.
Pada tahun 1942, dokter Moestopo ditangkap oleh polisi militer Jepang, Kempeitai karena aktivitasnya sebagai dokter dianggap mencurigakan.
Setelah bebas dari sandera Kempeitai, dokter Moestopo sempat bekerja sebagai dokter gigi untuk Jepang. Namun, ia akhirnya memutuskan berlatih menjadi perwira tentara dan berjuang meraih kemerdekaan RI bersama para pejuang lain.
(mdk/rka)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walaupun masing-masing punya cara yang berbeda, mereka punya peran besar bagi perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaNamanya diabadikan jadi nama rumah sakit hingga kampus di Jember.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.
Baca SelengkapnyaSebagai tenaga kesehatan, sosoknya begitu dicintai oleh rakyat Sumatra Utara berkat semangat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.
Baca SelengkapnyaSejumlah catatan mengungkapkan, saat penyerbuan Belanda, Seksi Wanita turut Wingate Action ke daerah pendudukan Belanda.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 5 contoh puisi HUT RI ke-79 yang bisa digunakan untuk memeriahkan hari kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum sesuai rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Baca SelengkapnyaSosok Adnan Kapau Gani, pahlawan nasional asal Sumatra Selatan bergelar Dokter.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terjadi karena pemerintah ingin mengambil dokter asing untuk mengabdi di Indonesia
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca Selengkapnya